ANGKASA DARWAGANA
_____________________48. BIMBANG.
"Rasa ini terlalu menyiksa, tapi aku tidak bisa menghentikannya."
-- Kenzo Giyoda --
******
Note : Lagu di mulmed jangan lupa diputer ya!!
Kedua pasangan itu baru saja sampai disekolahnya beberapa menit yang lalu. Gadis yang berada diboncengannya turun dari atas motor tinggi itu. Sorot mata semua orang yang berada disana sudah menatap mereka sejak awal mereka memasuki area sekolahan. Tak sedikit juga banyak yang berbisik-bisik tentang mereka, entah itu yang negatif ataupun yang positif.
Namun, sekali lagi Liza berusaha untuk tidak peduli. Kedekatannya dengan Kenzo yang tiba-tiba menarik semua perhatian mereka dan membuat mereka berpikir yang tidak-tidak tentang keduanya. Liza ingin memklaripikasi. Tapi ia tidak bisa melakukan itu, ia bukanlah seorang artis yang bisa dengan mudah mengklarifikasi semua masalah yang ada. Dan itu juga tidak bisa menjamin jika mereka semua akan percaya jika ia menjelaskannya. Karena setiap orang pasti berpikir bahwa pemikiran mereka itu adalah pemikiran yang paling benar, jadi jika terus diteruskan. Semuanya tidak akan ada ujungnya. Biarkan saja semuanya mengalir apa adanya, seperti air mengalir yang tanpa ada ujungnya.
Kenzo yang baru saja turun dari motornya menatap Liza yang sedari tadi hanya diam. Lelaki itu memperhatikan raut wajah Liza yang tiba-tiba berubah.
"Ayo, gue anter ke kelas lo!" ajak Kenzo, namun Liza sedang tidak fokus membuat ia hanya diam saja, tidak merepons sama sekali.
Merasa tak direspons, Kenzo ikut mengedarkan pandangannya kearah yang sedari tadi gadis itu tatap. Ternyata disekitar mereka banyak orang yang memerhatikan mereka berdua, dan ia baru menyadarinya sekarang.
Pantas saja Liza tidak bisa fokus, pasti gadis itu merasa risih dan tidak nyaman menjadi pusat perhatian seperti itu. Dan itu pasti karena dirinya, tapi ia sama sekali tidak berniat untuk membuat Liza menjadi pusat perhatian atau bahan pembicaraan orang-orang yang berada disana. Lelaki itu hanya ingin bisa terus disamping gadis itu. Namun sepertinya caranya salah.
"Gak usah dihirauin, anggap aja kayak angin lalu," Kenzo menepuk pundak Liza hingga membuat gadis itu sadar sekaligus.
Gadis itu mengangguk dan tersenyum singkat, kemudian ia berjalan lebih dulu, mendahului lelaki itu yang masih terpaku ditempatnya. Lalu tak lama kemudian, Kenzo menyusul dan mengikuti Liza dari belakang.
Ketika mereka sudah masuk ke dalam sekolah, ternyata semakin banyak orang yang memerhatikan mereka. Liza benar-benar tidak bisa bersikap acuh seolah tidak peduli dengan tatapan-tatapan yang mereka lontarkan kearahnya, gadis itu risih.
KAMU SEDANG MEMBACA
ANGKASA DARWAGANA [END]
Teen Fiction[ BELUM DI REVISI ] Bagi Liza, Angkasa adalah sosok lelaki yang sangat dicintainya. Sedangkan bagi Angkasa, Liza adalah gadis pengganggu yang selalu mengacaukan hidupnya. Cintanya yang teramat besar membuat Liza memberanikan diri untuk memperjuangk...