ANGKASA DARWAGANA
____________________63. SECRET.
"Aku melakukan ini semua bukan untuk berniat apa-apa. Tapi anggap saja, jika ini salah satu permintaan maafku."
-- Secret --
*******
Liza dan Kenzo kembali ke rumah sakit. Mereka sampai disana pada pukul empat sore setelah seharian mengelilingi kota Jakarta untuk mencari pendonor darah untuk Rexan.
Langkah Liza tergesa, mendahului Kenzo yang tertinggal dibelakangnya. Ia harus cepat mendatangi Dokter dan menanyakan apakah waktu yang diberikan untuk Liza bisa diperpanjang atau tidak.
Ya. Sudah sangat jelas bukan? Tidak perlu dijelaskan lagi. Lagi-lagi Liza gagal menemukan pendonor darah untuk Rexan, semua usahanya tidak membuahkan hasil apa-apa. Semuanya nihil. Jujur, diri Liza sangat geram karena sulit sekali menemukan pendonor darah untuk Kakaknya. Namun, ia juga berpikir ini mungkin memang sudah jalan yang diatur oleh Tuhan.
Seolah tahu kemana tujuannya, saat dipertengahan jalan Liza bertemu dengan Dokter yang menangani Rexan. Seperti pepatah yang sering orang ucapkan, pucuk di cinta ulam pun tiba.
Tanpa membuang-buang waktu sedetik pun, Liza langsung menghampiri Dokter tersebut dan menghadangnya.
"Dok, saya mau membicarakan sesuatu," ucap Liza tidak sabaran saat ia sudah berada dihadapan Dokter itu.
"Soal apa?" tanya Dokter itu.
"Soal pendonor darah untuk Kakak saya, apa tidak bisa diperpanjang lagi? Saya masih belum bisa menemukannya, Dok," pinta Liza. Sorot matanya seolah ia memohon. Disebelahnya sudah ada Kenzo yang mendampinginya.
"Oh soal itu! Kamu tidak perlu khawatir. Saya sudah mendapatkan donor darah yang cocok untuk Kakak kamu," ucap Dokter itu membuat kerutan dikening Liza.
"Hah? Maksudnya?" Tanya Liza tak mengerti.
"Iya. Jadi, dua jam yang lalu, ada seseorang yang mendatangi saya dan menawarkan diri untuk mendonorkan darahnya untuk Kakak kamu," jelas Dokter itu.
"Siapa?" tanya Liza penasaran.
"Masalah itu, saya tidak bisa memberitahu. Karena orang itu meminta saya untuk merahasiakan identitasnya," ujar Dokter itu apa adanya.
"Apa Dokter tahu bagaimana wajah orang itu?"
Dokter itu menggeleng. "Tidak. Karena seluruh wajah orang itu ditutupi oleh masker dan juga jaket. Pakaiannya pun serba hitam dan tertutup, jadi saya tidak tahu bagaimana wajahnya."
"Kalau begitu saya pergi dulu, sebentar lagi saya akan melakukan transfusi darah pada Kakak kamu," pamit Dokter itu.
Di dalam benak Liza, banyak sekali pertanyaan-pertanyaan yang bermunculan. Mulai dari siapa orang yang sudah mau mendonorkan darahnya untuk Rexan? Kenapa orang itu mau melakukannya? Apa sebenarnya tujuan orang itu? Apakah Liza mengenalnya? Atau orang itu yang mengenal Rexan?
Liza pusing dengan semua pertanyaannya yang tidak mendapatkan jawaban. Disatu sisi ia memang senang dan lega, karena akhirnya Kakaknya bisa mendapatkan donor darah dan itu artinya Kakaknya bisa terselamatkan. Tapi disatu sisi juga Liza penasaran setengah mati tentang siapa yang mendonorkan darahnya secara sukarelawan kepada Kakaknya.
Kenapa orang itu tidak mau menunjukkan identitasnya? Kenapa harus sembunyi-sembunyi?
"Ken, menurut lo siapa yang donorin darah buat Kak Rexan?" tanya Liza menoleh kearah Kenzo yang sedari tadi hanya diam saja disebelahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ANGKASA DARWAGANA [END]
Teen Fiction[ BELUM DI REVISI ] Bagi Liza, Angkasa adalah sosok lelaki yang sangat dicintainya. Sedangkan bagi Angkasa, Liza adalah gadis pengganggu yang selalu mengacaukan hidupnya. Cintanya yang teramat besar membuat Liza memberanikan diri untuk memperjuangk...