12. BERBEDA

37.2K 2.9K 18
                                    

ANGKASA DARWAGANA
_________________

12. BERBEDA.

"Banyak hal yang dapat dilupakan. Tapi tidak dengan persahabatan."

-Meliza Austine-

-Meliza Austine-

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

****

Kedua gadis itu masih terus saling tatap. Kedua pandangan mereka tidak lepas dari lawan yang kini berada di depannya.


Yola menatap Liza, begitupun sebaliknya. Namun, tatapan dari keduanya jelas sekali berbeda.

Tatapan Yola begitu memancarkan aura kebencian yang sangat mendalam, sedangkan gadis yang ada di hadapannya. Yola. Mata gadis itu memancarkan suatu kerinduan yang amat mendalam melebihi apapun.

Menit demi menit telah berlalu. Tak ada yang bersuara, enggan untuk memulai pembicaraan terlebih dahulu. Bibir keduanya begitu rapat seperti di tempel oleh lem.

"Kamu belum jawab pertanyaan aku, Lala."

Liza kembali bersuara setelah sekian lama diam. Ia tidak mungkin terus diam dalam keheningan ini, karena itu hanya membuang-buang waktu saja. Sedangkan ia tahu, bahwa Yola tidak ingin berlama-lama berada disini. Lebih tepatnya bersama dirinya.

"Jangan panggil gue dengan panggilan itu," sahut Yola sarkatis, ucapannya begitu menunjukkan betapa tidak sukanya ia kepada panggilan itu.

Liza tertawa miris. Menertawakan dirinya sendiri. Sepertinya Yola memang sudah benar-benar berubah, dan ia tidak tahu apa-apa tentang itu semua.

"Kenapa?"

Liza bertanya. Aneh jika Yola kini sangat membenci panggilan itu, padahal dulu, waktu mereka masih sangat kecil. Gadis itu sangat menyukainya dan akan marah jika tidak dipanggil dengan panggilan tersebut.

"Itu hanya masalalu yang gak berguna," lagi-lagi Yola berkata sarkatis. Tidak peduli dengan raut wajah Liza yang semakin kusam.

"Dan, gue gak suka lo manggil gue dengan panggilan yang gak bagus itu." Lanjutnya.

Liza mengangguk beberapa kali, mengerti dengan apa yang Yola katakan. Mungkin sekarang memang semuanya telah berubah.

"Kamu emang benar-benar berubah ya, Yol," kata Liza menatap Yola teduh.

"Setiap orang pasti berubah, tidak ada pengecualian," ujar Yola.

"Tapi aku gak berubah, Yol. Aku masih tetap sama kayak dulu."

"Itu menurut lo kan? Gimana dengan yang lain?" tanya Yola sinis membuat alis Liza berkerut.

"Apa maksud kamu?"

"Gak ada yang perlu gue jelasin disini. Karena berdirinya disini bukan buat menjelaskan hal itu.

"Jadi sekarang, kembali ke pembahasan awal, ngapain lo ngajak gue kesini," ucap Yola yang sudah gerah berada di sini bersama Yola.

ANGKASA DARWAGANA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang