Jelly Fish

1.7K 244 15
                                    

“Bae, masuk? Katamu mau temenin bu Sere.”

“Gak, males ada Mingyu.”

Seohyun berdecih, sedikit dorong bahu Irene sampai mentok bibir pintu ruang sidang. “Harusnya Mingyu yang males ada kamu disini.”

Menohok sekali, disini Irene sadar kondisi—dia molekul kecil dari penyebab hancurnya rumah tangga Mingyu. Balik berdecih keras dan melengos pergi entah kemana, Seohyun angkat bahu tanda gak mau tau.

Lalu ke-enggak jelasan Irene sampai didalam cafe bulan, duduk sendiri ditemani kalimba yang baunya masih baru. Masih jam sembilan, sidang beres sekitaran dua jam lagi. Kurang lebih.

Kalimbanya dimainin sekilas, beberapa kali. Irene hela nafas kemudian dan mulai aduk-aduk cola floatnya pake sedotan.

Dia inget Mingyu yang luar biasanya baik selama ini, Mingyu juga yang terus yakinin dia dalam hal positif sampai bisa sedekat itu sama Wendy. Sedikit rasa bersalah memang ada, cuma kalah gede sama rasa ingin terus bareng-bareng. Wendynya cukup satu. Irene gak mau yang lain.

Kondisi begini Irene gak butuh siapapun. Pusat otak ada disana, takut sidang tiba-tiba ada kendala segala macem. Kan siapa tau, bisa aja Wendy jadi lembek lagi terus setuju buat mediasi.

Mikir ini jadi sakit jiwa, Irene gak ada niat buat abisin minuman. Dia bayar colanya terus keluar pake sedikit larian.

;

Kan gak naruh atensi besar dicola float, Irene balik lagi ke persidangan, mengendap pake langkah kecil. Bahkan lantai pijakan mendukung biar gak ngeluarin bunyi aduan sepatunya yang mengkilap, baru beli.

Kepalanya sedikit melongok kedalam lewat jajaran jendela, wih—banyakan.

Seohyun sadar suasana, Irene ada disana pasang wajah idiot. Harusnya manusia Bae itu masuk dan duduk dengan tertib. Yang begitu disebut lawyer? Payah-payah.

Irene gerakin bibirnya seolah nanya sidangnya udah beres apa belum, Seohyun ngangguk tanda iyain. Ya susah ngobrol jauh begini, jarak jendela luar sama dalam ruangan. Seohyun geleng kepala, hadeuh minta ampun.

Ternyata Irene payahnya beneran.

Dan sidangpun selesai, hakim ketok palunya sampai berbunyi tiga kali. Nampak dari luar Irene mundur dari jendela, orang-orang ada yang langsung keluar. Sebagian lagi masih bertahan didalem.

Duduk santai sok biasa, Irene cuma bisa liatin segelintir orang yang lalu-lalang didepan mata, nunggu Wendynya keluar dan bawa kabar baik.

Semacam begitu, nyenengin dia sedikit aja ditengah rasa mendebarkan. Planet gurita cerah btw.

Wendy akhirnya keluar, bareng Mingyu. Saling gamit tangan seolah gak mau lepas, ya Irene nanya sama dirinya sendiri—dia ini apanya Sere ya? Lantas senyum dia memudar begitu liat Wendy juga bales gamitan Mingyu.

Gak ada niat buat misahin, disini Irene sadar dia sudah dewasa. Gausah  jadi abege lagi, yang tiba-tiba nyeruduk kedepan, lalu injek kaki Mingyu begitu? Haha, tolol.

Mingyu lebih senyap dari sebelumnya, liat Irene seolah dia liat musuh besar. Ini tangan Wendy dia gamit kuat memang niatnya sengaja, Irenepun keliatan gak terlalu mempermasalahkan.

“Kak, aku pulang sama Mingyu boleh?” Wendy berujar sedikit ragu, izinnya bisa aja ditolak.

Diluar perkiraan, ternyata Irene ngangguk. Keliatan enteng, terus senyum. “Boleh,”

Mingyu memang dasarnya gak suka kondisi sebelahan sama Irene lagi, dia ambil Wendy dari sini. Gak mau tau.

Seohyun tepuk pundak Irene setelah dua manusia tadi hilang keluar, “Tenang, mereka resmi pisah kok.”

Irene reflek terkekeh kosong, pangkal hidungnya dipijit agak kasar lalu pikiran masih bercabang kemana-mana, takut ini dan itu yang menurut Seohyun itu terlalu.

Irene nyoba buat rileks, tapi gagal. Rasanya kepala mendidih, hampir meledak waktu tangan Mingyu terus gamit Wendy entah kemana. Katanya pulang—Irene gak percaya.

Irene.
Kemana?

Kerumah.

Kalian sudah pisah,
plg sndiri2 kan bisa.

Mingyu ada ngbrol sedikit.

Trs aku g blh tau?

Nnti aku ksih tau.
minum yg banyak km.

Jgn sok peduli.

Ya bodolah.

Aku nungguin,
tp km plg sama mantan.

Km yg anggukin kan?

Sblm aku anggukin,
km inisiatif duluan.
kok bodoh?

Km jg gk ada usaha cegah.

Dewasa plis.

Kta2mu g nunjukin klau km dwsa.

Memang dewasa mnrutmu
cma mingyu doang.
Iya, sedunia dia paling dewasa.

Childish.
Bodoh.




______________________________________



Serah!

Marmalade (ReneDy) | Completed ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang