Jujube Jungle

1.1K 215 16
                                    

Prihal marah gak jelas memang Wendy ratu lebahnya,

Dari rumah cuma balik sebentar, ganti suit yang kurang nyaman dipake. Apapun jadi gak enak kalau pasangan marah tanpa sebab, ya Irene buta disini—Davis namanya gak masuk sama sekali, gak mau nginget sih tepatnya.

Gak ada hubungan sama cowok itu, tit.

“Istriku udah belum prakteknya?”

“Bu Bae gak ada praktek hari ini, ada bu Yves yang ganti soalnya.”

Irene sama kacamata bacanya keliatan cupu, pembohongan besar-besaran dari Wendy bikin dengusannya keluar keras didepan Yuju.

“Terus dia masih disini kan? Gak keluar sama dokter anak itu.”

Yuju kepalanya ngangguk, terus geleng. Irene mengernyit tandanya bingung sama manusia aneh didepan mata.

Irene bedecak, jaket sportnya jadi outfit paling gak nyambung. Celana bahan jadi pelengkap gaya santai dia hari ini, bodo. “Apasih, dia masih disini gak??”

“Tadi sih aku liat ada dikantin. Tapi udah masuk ke ruangannya lagi.”

Haduh bangsat,

Sore-sore dibikin jengah.

Manusia Bae ini diem lama didepan tempat Yuju selaku apoteker, bahkan Yuju tau dia nyaris melamun cakep. Apa-apa gaya Irene memang cakep terus, keliatan kentank dan edgy cuma sama Wendy.

Rambutnya diikat asal, gak mau ngurusin penampilan karena dia ngerasa sudah jadi manusia paling keren dimuka bumi, didepan muka keluarganya juga. Tambahan, didepan Cappuccino cingcau.

Irene hela nafas sekilas dan jalan dari sana menuju ruangan Bu bidan.

Pintunya diketuk pelan, dari dalam Wendy teriak suruh masuk. Disini Irene hela nafasnya yang kedua kali, gugup mati padahal dia gak tau apa salahnya. Repot,

“Ngapain kesini sih?!”

Loading, bahkan pintu baru aja dibuka dan sambutan kalimat dari Wendy kedengeran kaya orang risih. Irene hela nafas lagi, lalu tutup pintu dan nyalain lampu karena sore nyaris habis.

“Aku kalau kamu ke kantor rasanya hati mau meleduk, seneng. Kok kamu beda ya?”

Wendy lirik sekilas manusia Bae yang jalan ke sofa niat duduk, dia sendiri posisi berdiri sama poni lucu kesayangan. Buku siklus yang entah punya siapa ada ditangannya.

“Bedanya karena aku gak cinta.”

“Aduh sakit hati. Sayangin dong akunya.”

“Sayang kok,”

Irene ambil orange jus yang ada dimeja, diteguk sekali dan ambil pasta udang sisa setengah. Laper, “Gak kenyang cuma disayang doang.”

“Banyak maunya, berisik. Jangan di abisin, aku masih mau makan itu.”

Yah habis sedikit, sesuap dan jauh dari kata Irene sudah kenyang. Wendy dia perhatiin intens, mukanya fokus cek buku siklus—manis, lucu. Tapi galak, tapi sayang. Irene manyun sendirian, lipat kakinya itu setelah monolog tanpa suara.

“Kak, nanti besok aku ada janji sama Hayoung. Mau cek obat buat disini.” Wendy beresin buku siklusnya dan beralih duduk dimeja. Irene lepas kacamata baca, mikir sedikit nama Hayoung; berasa kenal.

“Nanti apa besok,”

“Ya besok.”

“Tadi kamu bilang nanti,”

“Astaga, bisa gak dipermudah aja ucapanku tadi?? Kutu kupret!”

Jawabannya agak nyolot, Irene terkekeh. Ya seneng juga responnya istri gak marah lagi kaya dimobil, walau sampe sekarang Irene tetap penasaran sama ngambeknya dia itu gara-gara apa. Apa karena dia yang cinta mati? Kan bagus.

“Iya, besok aku anter ke tempat Hayoung.”

“Good girl.” bahkan Wendy pake aegyo. Idiw, tarik nafas serius.

Yang beginian gak bakal tahan lama, Irene tau—pasih. Wendy mungkin lagi lupa sama sikap dia beberapa jam kebelakang, nanti kalau nona ini inget lagi, pasti ngambeknya kambuh.

Diam-diam dia mikirin itu, antisipasi pake cara apa. Dikasih Pejoy takut disebut pembunuh, diabetes karena keseringan makan manis; tapi habis gitu tetap diambil, di emut santai pake binar polos nyaris bikin meninggal.

“Oh Hayoung tuh kakanya Sharon kan?”

Wendy ngangguk, kakinya nganyun kecil, putih bersih warnanya. “Yah, yang jelas dia gak boleh kamu masukin di list musuh besar.”

Irene remeh, kibas tangannya sekilas tanda ngeyel, “Semuanya yang suka kamu gak bakal aku masukin ke circle pertemanan.”

________________________________________






Bangsyud brisik nih manusia sombonk :'))

Marmalade (ReneDy) | Completed ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang