Berikan saya sumpit bihun untuk congkel matanya Ibu si Kiming bos!

1.1K 194 30
                                    






Ada banyak hal yang Irene jauhi,

Wendy gak boleh stress, dia coba jauhi apapun hal-hal yang bisa bikin Wendynya panik. Jaga ucapan, dia belum bisa—kadang dia masih kasar dari segi ucapan. Ya dia juga stress,

Pikiran berat, sedikit nurunin gairah hidup. Tapi slow, Dita masih bisa handle.

Tapi buat handle datangnya seseorang yang gak mau Irene temui itu seketika peran Dita pun gak bisa ikut nyegah.

Kaya sekarang ini, posisi didalam ruangannya; duduk saling hadap bareng Ibu dari seorang Kim Mingyu.

Irene tarik nafas, dan beralih senyum kecil sebagai formalitas. Dasi pita warna hitam kesimpul rapih dilingkaran kerah kemeja putihnya, itu Wendy yang pasang.

Ibu Mingyu bales senyuman nya, lalu tarik satu map dari dalam tas jinjing. Didorong kedepan sedikit, Irene cuma liatin map itu.

“Ini apa?” mapnya diterima sama dia, dibuka langsung dan Ibu Mingyu perhatiin Irene yang fokus periksa benda itu.

“Itu surat warisan dari Mingyu buat Sere sama Abraham.”

Irene reflek angkat wajahnya dari map, tiba-tiba mood hancur seketika. Ibu Mingyu kasih gestur santai sampai Irene beralih taruh lagi map isi warisan itu diatas meja, jadi penghalang buat mereka berdua.

“Ya lalu? Maksud ibu apa pake kasih ini segala ke saya?”

“Ganti,”

Alis Irene naik samar, auranya jadi sedikit tegang.

“Ganti apanya maksud ibu?”

“Ganti nama mereka berdua atas nama saya semua. Karena saya gak mau harta anak saya dinikmatin kalian berdua, kamu sama Sere.”

Disini Irene mulai berubah raut muka jadi datar, tapi Ibu Mingyu juga rautnya gak kalah datar. Bahkan terkesan arogan. Tipekal udah,

Irene tau sikapnya agak menyimpang dari semboyan lawyer ke klien. Masalahnya—omongan Ibu ini kurang ajar, harga dirinya serasa direndahin.

“Okey, saya bakal ganti hak kepemilikan semua harta warisan anak ibu buat ibu semua. Toh istri saya juga gak pernah tau ada harta itu buat dia.”

Ibu Mingyu ketawa ngejek, “Karena saya memang gak mau ngasih tau, walaupun itu amanat. Saya gak perduli.”

Rasanya percuma meladeni, Wendy selalu cerita Ibu Mingyu; tentang kelakuan dan sikapnya yang kurang nyenengin sebagai sosok mertua. Dan ternyata bener,

Omongan Wendy telak bener.

“Saya sama istri saya gak pernah mau nikmatin harta anak ibu, saya masih mampu kasih dia materi.”

Sekarang giliran decihan Ibu Mingyu yang keluar, “Omong kosong.”

Emosinya ditarik total, Irene geleng kepala sekilas dan terkekeh kecil. Rasanya memang kalimat balesan apapun bakal jadi omongan tanpa nyawa dimata Ibu Mingyu.

“Yah, kalau udah gak ada lagi urusan. Ibu boleh keluar, saya hubungi ibu kalau semuanya sudah beres.”

Irene bilang itu pandangannya kesamping, gak mau menatap manusia yang masih anteng pasang wajah arogan.

Terus Ibu Mingyu senyum kecil, ngerti gelagat Irene yang kayanya mudah kepancing emosi soal Wendy.

“Kamu yakin istrimu terbuka sama kamu?”

“Bukan urusan ibu, rumah tangga saya bukan buat konsumsi publik.”

Ibu Mingyu ketawa, sok anggun.

“Saya lebih tau orang rusia itu daripada kamu. Anakku korban kebohongan dia, tau? Dia gak bakal nganggep pasangannya kaya orang lain.

—Dia nganggep anakku seolah pasien,  hidup sepuluh tahun sama-sama, anakku malah di pandang sebelah mata dan dia lebih milih Seulgi buat diajak tuker pikiran.”

Irene bungkam, posisinya nyaris sama. Wendy kalau marah malah lari ke Mina, seolah dia itu cuma bisa nyalain api keributan tanpa bisa jadi air.

“Seulgi itu cinta pertama Sere,” lalu Ibu Mingyu kasih sesuatu diponselnya ke Irene. “Itu gambar istrimu malam tadi dirumah Seulgi, masih mau bilang dia baik kah?”

Irene memanas, malam tadi yang Ibu Mingyu maksud ini berarti waktu Wendy izin pamit ke klinik. Gambarnya gak seberapa jelas, tapi Irene tau betul itu memang Wendy yang dibawa masuk ke rumah Seulgi. Pake pelukan.

Ibu senyum puas, usahanya berkamuflase dirumah Mingyu sambil padamin semua lampu ternyata gak sia-sia.

;

Itu kilas balik, tentang Irene yang kenapa bisa tau Wendy tidur sama orang lain.

_______________________________________













Baku pukul ae lah kita bu! 😠

Marmalade (ReneDy) | Completed ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang