Sugary Period

1K 185 70
                                    






Ciuman halus dibibir tanda kangen, yah katanya begitu sih.

Wendy terus peluk leher Seulgi, yang dipeluk ciumannya sedikit menuntut, bahkan pinggulnya mentok meja bar. Disini Wendy nyaris melenguh, dengkul rasanya bergetar.

Disentuh cinta pertama, dahsyat kalau mau tau respon.

Mereka saling hisap, Irene jauh dari kepala. Jauh.

Dan resleting rok rample Wendy ditarik kebawah perlahan, Seulgi reflek remas bokong penuh Wendynya itu agak kuat, jam malam sukses buka apa yang dari dulu mereka tutupi soal hasrat.

Pipi Wendy basah, bahkan Seulgi gak mau buka mata. Mau jadi egois dulu, semuanya di malam ini bikin rasa emosional mereka ada dipuncak, dua-duanya jadi tokoh utama dadakan musim semi planet gurita.















;

Pagi kesiang, lalu sore. Teng,

Irene posisinya di klinik, duduk diruangan Wendy gaya santai. Bahkan kakinya tumpang tindih seenaknya, lupa segimana Wendynya yang mungkin kecewa berat.

Dia nunggu hampir satu jam, sore ini bisa jadi awal kebohongan yang enggak pernah dia bayangin sebelumnya. Ya tapi semuanya masih terkemas rapih,

Seulgi diperjalan bareng Wendy. Begitu nyampe klinik dan Wendy sadar ini telat, bahkan Sharon kasih pesan dia tanda gawat.

Wendy kalem, mungkin efek semalam telanjang bareng ya gak tau juga, toh dia yang rasa.

Mereka gak ada usaha keluar, seatbelt masih terpasang kuat. Seulgi pukul-pukul kecil stir mobilnya iseng, pandangannya kedepan; ke anak magang yang lewat sambil ketawa mungkin.

Beruang ini berdehem kecil banyak canggungnya.

Wendy putar kepala, liatin Seulgi yang gugup mati—terus dia senyum kecil, bahkan Seulgi kaget begitu dagunya ditarik halus lalu dapet kecupan lembut dibibir. Sedetik aja, dan itu tanpa balesan.

“Jangan ikut kedalem, dia udah masuk ruangan. Sharon kasih tau.” ponselnya digoyang disisi wajah, Wendy senyum lagi.

Hati lagi berbunga kali.

Seulgi bales pake senyuman terbaik, lalu acak gemas ujung kepala Wendy sampai terkekeh sama-sama.

Alah, jatuh cinta terlambat. Yang ini konteksnya gak kenal expired seperti mayo—cuma pasti punya peringatan waspada. Kelakuan di jaga ya,











;

Wendy hitung mundur 123 didalam hati, dia diem sebentar di pintu luar ruangan. Nanti masuk kedalam harus bisa netralin semuanya. Heelsnya ikut senyap, bahkan poninya juga.

Dia akhirnya buka pintu, usap sekilas lehernya dan senyum kecil begitu lihat Irene yang reflek angkat wajah pasang wajah datar.

“Telat? Seminar seru kah?”

Wendy  jalan mendekat, ada manusia kemakan bualan Sharon. Lupa sama kejadian besar, Irene kataku orangnya ngegampangin sama masalah intim kan.

Dia gak perduli dia hamil, gak perduli sama apapun. Toh dia gak mau ini.

Terus tadi pertanyaannya gak ada jawaban, disini Irene mengerling males sambil beralih turunin kakinya dari atas kursi. Sementara Wendy udah duduk kalem diatas meja hadap dia.

Nyoba buat biasa aja setelah punya kesalahan besar memang itu cuma Irene yang bisa lakuin. Mungkin dia keliatan santai, tapi sumpah—Irene rasanya pengen mati setelah yang dia dapet itu kelembutan Wendynya.

Wendy ambil stethoscope, dipasang dan ditempel ke jantung dan perut Irene gantian, harus sedikit merunduk buat lakuin ini.

Bahkan Irene juga ditensi darahnya.

Kegiatan yang menurutnya membosankan, Irene tarik stethoscopenya dari kuping istri, terus dilempar asal kebawah.

“Kenapa kamu gak jambak aja rambutku, kamu marah kan sama aku? Benci? Nih pukul nih.”

Tangan Wendy ditarik kasar, dipake bahan pukul ujung kepalanya. Wendy yang rasain ini entah kenapa jadi sakit hati.

“Yang berhak hukum kamu bukan aku,”

“Terus siapa?” kan gamblang, sedikit nantang bahkan nadanya. Tipekal Irene yang begini,

“Ya rasa sesalmu sendiri nanti. Aku gak mau ikut campur masalah itu, biar kamu yang rasa sendiri.”

Irene terkekeh, dia beranjak bangun dan dorong badan Wendy sampai empunya itu merebah diatas meja. Irene bergumam kecil nyaris kaya mendumel sendiri,

Dan hormon ibu hamil yang datang gak tepat waktu, Wendy korban ditelucuti lagi pakaiannya. Stethoscopenya jadi penonton dibawah meja.

______________________________________













Disini g ada yg mau bunuh gue aja gtu? Lma2 bneran Seuldy ini mah. Y tpi g tega juga Irene jadi manusia kentank :3

Marmalade (ReneDy) | Completed ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang