Gummy Blast!

994 193 58
                                    









Pulang dianterin Dahyun, mungkin nanti Wendy harus minta izin Irene buat ikut pelatihan mengemudi. Dulu itu sih sebab Mingyu terlalu protektif, dia jadi susah jalan sendiri kemanapun.

Yah—kondisinya gak jauh beda, Irene ternyata duplicated dari Mingyu.

“Sini aku bantu copotin helmnya.”

Dahyun menawarkan diri seperti biasa, dan Wendy jalan mendekat sama poni lucunya yang agak berantakan.

Helmnya sukses tercopot, Wendy senyum kecil sambil sedikit benerin poninya dan jalan mundur beberapa langkah.

Terus Dahyun langsung pamit tancap gas.











;

Pemandangan waktu masuk kedalam sedikit beda, ada satu botol bir kosong dimeja bar dapur. Wendy diem sebentar, perhatiin botol kosong ini dan mendengus kecil efek bau yang dia gak suka.

“Dia minum lagi? Aku kan udah bilang jangan.” Wendy monolog sendiri.

Tapi seketika kupingnya menangkap suara orang-orang ngobrol, rame? Ini jelas jarang kejadiannya. Apalagi suara itu keluar dari arah ruang kerja Irene dekat kamar.

Alpha tuanya gak pernah suka ada banyak orang diruang pribadi. Yeri pernah masuk sekali, langsung kena tamplak di jidat.

Kalau Wendy yang masuk malah sengaja kunci pintu, lalu ritual penggabungan diatas meja. Beda ya,

Wendy berakhir bawa botol kosongnya ditangan, dia jalan pelan kearah sana.

Semakin dekat semakin jelas; teman ngobrol Irene bukan cuma satu. Ya dia juga gak suka banyak orang asing di rumah, selalu mendadak canggung itu yang bikin gak enak.

Wendy ngintip sedikit, terimaksih dulu sama pintu yang gak sepenuhnya tertutup. Begitu lihat kedalam, botol kosongnya langsung dibawa sembunyi kebelakang punggung, bahkan digenggam sedikit kuat sama dia.

Satu, dua?

Tiga?

Enam? Ya, ada enam orang didalam sana termasuk Irene.

Sepertinya malam ini jadi diskusi berat buat mereka berenam.

“Kenapa kamu gak diskusiin ini sama istrimu langsung, aku gak ada sangkut pautnya sama urusan kalian.” Seulgi sama mata monolidnya tatap Irene jengah.

Irene duduk dikursi kerjanya, paling tengah dari mereka berenam. Tatapannya kearah lain, kosong dan pikiran entah dimana.

Seohyun melipat tangan didada, sedikit lirik Rose yang duduk santai di sofa kecil. Jas putihnya menggantung dilengan Jennie,

Pacar baik yang begitu memang; Yoona kelaut aja, untung gak ada dia disini.

“Gak ada sangkut pautnya gimana, kamu tidur sama istriku ya gak pantes kamu bilang begitu. Mikir!”

Dita hela nafas, padahal Irene janji gak bakal main emosi berlebih.

Dan Seulgi telak bungkam, sama kaya kondisi Wendy diluar sana.

Yang jadi pertanyaan besar, asosiasi jenis apa yang mereka bentuk malam-malam begini. Wendy makin pegang botolnya itu kuat, dia sakit hati entah karena apa.

Namanya jadi bahan omongan didalam, dan ini total gak masuk akal kalau dia di absenkan secara sengaja.

“Bae, kontrol.” Seohyun niatnya memang cuma mengingatkan, dan Dita langsung berdiri tanpa mau jadi pusat perhatian.

Irene dalam kendali Dita penuh, ini tugas Mingyu yang diserahin langsung ke Dita sebelum dia meninggal.

Obrolan mereka masih berlanjut, Seulgi terus jadi sasaran Irene. Dan disini Wendy syarafnya bereaksi lagi.

Kakinya melemas, bahkan tengkuk itu rasanya kena pukulan kriket lagi. Wendy jatuh kebawah, dan botol alkohol menggelinding sampai membentur pintu.

Sekarang terbuka lebar,

Rose langsung memekik heboh dan  lari buat tahan badan Wendy. Seulgi juga ikut lari keluar, Irene gak mungkin biarin.

“Sere! Sere relaks,” nada Seulgi panik, Irene langsung tarik baju Seulgi menjauh dan kasih beruang itu tatapan sengit.

Sedangkan yang lainnya cuma perhatiin dengan perasaan was-was.

Ya kenapa Davis gak bisa tahan Wendy lebih lama diluar? Seohyun gak habis fikir kan. Rencanya jauh lebih berantakan sekarang.

______________________________________







Aku setelah baca ulang tulisan sendiri ⤵️

Aku setelah baca ulang tulisan sendiri ⤵️

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Marmalade (ReneDy) | Completed ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang