Buttercream Bayou

1.1K 213 34
                                    






Masih panjang ya, iya bor.

Irene sibuk otak-atik laptopnya didalam kamar, sementara Wendy ada bareng Mami. Pemeriksaan rutin, disini Mami ada CAPSLOCK tebal merasa seneng.

Periksa gratis itu yang bikin bahagia kan, berasa adanya Wendy jadi kiriman subsidi pribadi. Duh, pengen meluk menantu tersayang aja rasanya.

Same.

“Kalau Yeojin itu berapa bulan sih bu?” dan iya. Mami masih nyaman panggil Wendy pake sebutan Ibu. Wendy baik, gak terlalu mempermasalahkan hal kecil.

“Yeojin nginjak tujuh bulan, kasian dia.”

Mami mengkerung, miringin kepalanya kesisi sedikit. “Kasiannya kenapa?”

“Yerimnya pergi ke jepang, 2 bulan masa percobaan karyawan baru sih katanya. Kalau liat Yeojin jadi ngerasa itu aku waktu hamil Abraham mih, umurku tujuhbelas tahun waktu nikah sama almarhum.”

Sirine tanda gawat dikepala Mami langsung nyala, matanya meliar dan pindai kesegala arah. Takut ada si sulung yang tiba-tiba denger obrolan ini sih yang bikin gawat.

Karena belakangan ini Wendy lebih nyaman ngomong soal Mingyu ke Mami dibanding kedepan muka Irene.  Jelas ya, Irene gak pernah akrab sama nama Seorang Kim Mingyu.

Wendy ambil stethoscopenya dari leher, bungkam sebentar dan baru sadar ternyata omongannya ngelantur lagi. Dia senyum kecil, Mami bales pake senyum lebar.

“Gapapa, mami dulu juga gak pernah bisa lupain mantan mainan waktu kecil yang dibuang neneknya Joyi. Step by step, pasti bisa lupa.”

Ngomongnya sejuk, bahkan Mami usap bahu Wendy naik turun supaya yang diajak ngomong gak terlalu lama pasang wajah tegang. Posisinya jauh dari kamar, ruang tengah jadi tempat mereka setiap mau ritual pemeriksaan.

Yang gak pernah Wendy dapet dari Irene ya kesejukan ini, padahal omongan kecil dari nama Mingyu itu gak bakal merembet luas kalau Irene kasih respon kalem.

Dia hela nafas setelah Mami beralih bangkit dan ninggalin dia sendiri diruang tengah. Stethoscope jadi teman ngelamun panjang ditengah lockdown.

“Bu! Hardisk kakak kamu taroh dimana??!” ini Irene yang kepalanya menyembul dibibir pintu lengkap sama kacamata bacanya.

Wendy kedip sekilas, tarik nafas beberapa kali. “Di tas kerjamu itulhoo, sebelahan sama ballpoint.”

Siang, planet gurita sukses di musim semi dan Wendy nyaris terpaku begitu Irene kasih senyuman yang bikin hatinya sejuk seketika. Setelah Mingyu memang ada Irene, bukti nyata yang gak bisa Wendy sangkal keadaannya.

Balik lagi di Stethoscope, dipegang erat pake jemarinya yang putih pucat.

“Aku istri Irene Bae, bukan Kim Mingyu. Sere, ngerti.”




;

Jadi katanya Wendy diajak keluar buat ikut rapat dadakan. Intinya manusia Bae ini niat pamer kesemua orang dikantor kejaksaan, mau sombong dalam skala kecil—dia punya istri orang rusia asli yang pernah terjebak waktu perang saudara.

Walau dipikir-pikir yang terakhir itu gak pantes disebut secara jelas. Terjebak waktu perang saudara? Tragis.

Wendy pasang senyum manis, banyak teman manusia Baenya yang sapa sok akrab.

“Aku lebih muda lima tahun dari dia, hehe.”

Taehyung ngangguk paham, ganteng. Suitnya masih wangi. “Dulu si Bae itu mau ku ambil jadi calon istri.”

Terus Wendy meringis, denger ini jadi gak tau lagi harus respon kaya apa. Cowok ganteng plus suit hitam yang wangi namanya Kim Taehyung, ditolak sebab Irene lebih jatoh buat seorang bidan klinik. Preet, tot.

“Jujur ya, dahsyat.” bales Wendy seadanya, pake senyuman canggung karena malu sama warna kulit yang putih sendirian. Kontras,

Dia lebih suka terjebak sama ribuan incubator bayi sih daripada terjebak ditengah-tengah orang begini. Wendy ditinggal Taehyung, sendirian tanpa Irene jadi jelas disini.

Pakaiannya warna putih diatas lutut, bahu yang nyaris jadi tontonan gratis atasan Irene berperut buncit. Poninya ada lagi, dan tindikan kecil disepanjang kuping jadi bawa kesan anggun.

“Sere, ayo.”

Wendy tangannya ditarik lembut, yang punya dateng. “Ayo kemana kak?”

“Kenalan sama temen-temenku, ada banyak advokat bareng Seohyun.”

Ngeri, banyak itu berarti hitungan manusia berlapis-lapis. Wendy melemaskan diri, pasrah ditarik pasangan yang masih konsisten buat pamer dan sombong.

Sere bukan buat dibiarin percuma, Irene punya prinsip sendiri. Yang bagus harus dipublikasi, nanti yang jelek mending jadi tahanan planet gurita.

________________________________________








untung aku jele 💁

Marmalade (ReneDy) | Completed ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang