Tarta de Santiago

1.4K 262 16
                                    

Ya kenapa ya sama hari setelah minggu? Bola mata Irene nyaris menggelinding keluar dari kantongnya.

Senin total idiot, sama suit yang mendadak sempit sana-sini.

“Klinik ibu apa sudah ada izin prakteknya?”

Itu bunyi satu dari sekian banyak pertanyaan dari pihak kepolisian buat Wendy, Irene masih berdiri gak jelas, wangi citrus menguar panik dari blazernya.

“Sudah, ini saya ada berkas izinnya. Bapak bisa cek, silahkan.”

Dan semakin idiot waktu tau ternyata masalah klinik Wendy ada Taehyung yang pegang, terus dia disini ngapain? Cuma jadi penonton yang bawa kesan tulalit—karena kalah cepet.

Tahan tenaga dalam, duduknya gelisah diluar ruangan introgasi. Irene takut adanya dia disini malah nimbulin dua spekulasi berbeda dari Wendy sama Taehyung. Salah satunya masih berupa bunyi senyap didalam kepala.

Dan Taehyung pasti berspekulasi kalau adanya dia disini buat merhatiin kegantengannya. Tahan, anak muda memang liar dan ekstrem.

Sepekan kemarin lulus, tanpa kabar dan tanpa temu—sekalinya ketemu malah ditempat terkutuk begini, Irene gak tau lagi sebut hidupnya dengan definisi keberuntungan atau musibah.

Lama nunggu ala orang bodoh akhirnya selesai, Wendy keluar duluan pake jas putih, papasan didepan pintu lalu saling tatap. Gak ada yang mau sapa duluan—Wendy melengos pergi setelah Taehyung bangkit dari kursinya.

“Irene Bae, mau lunch bareng?” suara Taehyung nadanya berat dan kalem, sedikit ceria karena didepan cowok ini ada Irene yang katanya cantik gak manusiawi. Irene masih belum respon apapun.

Wendy hilang dilorong, bahkan suara berat Taehyung yang ngajak Irene makan siang masih mendominasi kuping. Ada rasa gak suka yang kalah telak sama rasa gak mau tau. Sedikit pengap sampe rasanya butuh minum satu botol penuh.

Ujung mata Irene ngelirik sekilas heels Wendy yang punya warna hitam mengkilap sebelum hilang ditelan belokan, lalu didepan wajah masih ada Taehyung dangan cengiran kotaknya.

“Sorry, mungkin bulan depan kamu bisa coba lagi buat tawarin aku begituan Taehyung.”

“Ow, okay.”

Sedikit tidak terima, sayangnya Irene orang yang lebih milih lari buat kejar Ibu bidan ketimbang fokusin perasaan gak enaknya buat seorang Kim Taehyung.

;

Sebetulnya Irene males ngulang kejadian yang sama, semacam lari ngejar target dan melas-melas pake kalimat yang yang gak punya sisi keren sama sekali. Tapi seketika kemalesan itu hilang—kalau target yang dia kejar itu Wendy.

“Sere, tunggu.” padahal Wendynya belum ngapa-ngapain. Cuma diem nunggu Dahyun dateng buat jemput.

Nafas Irene sedikit kasar, wajahnya sok gawat entah karena apa. Wendy sama poni lucunya mengkerung tanda keheranan dibawah langit biru planet gurita.

“Ada apa?” tanyanya se-santai mungkin. Irene beralih maju satu langkah dan wangi citrusnya semakin gila-gilaan diotak Wendy.

“Kamu disini sama Taehyung, kenapa? Kenapa gak sama aku.”

Yah dan kalau bukan karena Seohyun yang ngasih tau waktu dikantor, mungkin Irene gak bakal pernah tau kasus ini. Nanti bilang makasih dulu sama Seohyun, kasih traktiran cola float kalau boleh.

“Cuma masalah kecil, ada klinik yang selundupin obat-obatan ilegal, dan klinikku kena operasi pemindaian dari polisi.”

“Iya, kenapa gak ngasih tau aku??!”

Wendy telak bungkam, lengannya diremas kuat pake telapak tangan manusia Bae. Takut jasnya kusut, Wendy tepis remasan kurang ajar Irene secara halus.

“Ya—memangnya apapun masalahku, kamu harus tau?”

Menohok, Irene kedip sekilas. “Tapi aku pacarmu lhoo.”

Dan mereka saling diem, tadi akuan Irene semuanya bener. Wendy agak gak enak, dia usap pelipisnya yang basah karena terlalu keras mikir soal Irene daritadi. Sial kan?

Bingung disituasi begini, Wendy lebih suka mantau pembukaan Ibu hamil yang ngeluarin suara rintihan frustasi diklinik. Konteks sensitif soal hubungan sama Irene itu pasti ujungnya saling bentak, kepala dia pening dan gak bersahabat hari ini.

Sedangkan banyak pembahasan tentang kejelasan, Wendy senyum tipis entah maksudnya buat apa. Dia juga gak ngerti.

“Aku ada obrolan sama kamu, mau anterin aku pulang gak?”

Jackpot. Irene langsung tarik Serenada Wendynya kedalam mobil. Satu pekan hitungan brengsek, semoga setelah perjalanan didalam mobil, Irene bisa ngerti situasi apa yang Wendy dan dia sendiri mau.

_______________________________________

Tembus 105 vote—up dua kali detik itu juga.

Marmalade (ReneDy) | Completed ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang