♿Chapter 32 : Kakek Vs Taehyung♿

4.4K 455 36
                                    

Happy reading guys !!!

---oOo---

Setelah perjalanan yang lumayan panjang, Yerin akhirnya sampai di rumah.Yerin segera turun dari mobil lalu masuk ke dalam rumah, karna tadi ia terjebak macet jadi perjalanan pulangnya terasa sangat melelahkan.

"YERIN !!! KAU SUDAH KEMBALI !!!." seru kakek saat melihat Yerin sudah pulang.

Yerin cukup terkejut ketika mendengar seruan kencang kakek.

"Loh, ada apa kek ???." Tanya Yerin khawatir.

"Kau harus tau bagaimana bocah bodoh itu menindasku saat kau tidak di rumah.Aku dari tadi sangat bosan di rumah dan bocah bodoh itu terus saja mengabaikanku." Jawab kakek membuat Yerin terkekeh pelan.

"Benarkah ???." Tanya Yerin.

"Iya, Yerin ayo.Biarkan bocah bodoh ini sendirian." Ujar kakek membuat Yerin tertawa.

"Oke, kalau begitu kakek dan Taehyung tunggu disini, aku akan memasak sesuatu untuk kalian." Ucap Yerin sambil pergi menuju dapur.

Taehyung hanya bisa menggelengkan kepalanya ketika melihat kelakuan kakeknya yang begitu ingin diperhatikan oleh Yerin.Taehyung menjalankan kursi rodanya menuju ruang makan dimana kakeknya sedang duduk disana sambil menunggu Yerin selesai memasak.

"Kek." Panggil Taehyung.

"Kenapa kau disini, pergilah.Jangan ganggu aku." Usir kakek.

"Ada masalah apa sampai kakek harus pergi dari rumah ???." Tanya Taehyung membuat kakek bungkam dan wajahnya kembali muram.

"Mamamu ingin saham cafe, villa dan hotel milik kakek dan nenek." Jawab kakek.

"Dia bukan mamaku." Balas Taehyung.

"Baiklah Taehee si wanita ular itu ingin saham milik kakek di berikan pada jennie si kucing garong itu." Jelas kakek.

Taehyung mengerutkan keningnya bingung.

"Lalu kenapa kakek tidak memberikannya ???."

Pletakkk

Kakek memukul kening Taehyung kesal, ia kadang heran bagaimana cucu bodohnya ini bisa menjadi seorang CEO no.1 di Korea dan membuat perusahaan semakin pesat padahal menurutnya Taehyung bodoh.

"Kenapa kakek memukulku ???." Tanya Taehyung sambil mengusap keningnya yang sakit.Padahal keningnya masih bengkak sekarang di pukul oleh kakek, entah bagaimana jadinya keningnya sekarang.

"Kalau aku memberikan saham itu pada mereka, yang ada itu semua tidak bersisa karna mereka jual." Jelas kakek.

"Lalu kenapa kakek dan nenek memberikan cafe itu untuk istriku ???."

"Kalau Yerin bisa memajukan cafe itu, aku dan nenekmu berencana memberikan itu semua pada Yerin.Kami percaya kalau Yerin bisa menjalankannya dengan baik." Jelas kakek.

"Oh ... begitu." Taehyung memangutkan kepalanya faham.

Beberapa menit kemudian Yerin keluar dari dapur dengan membawa biskuit dan teh hangat.

"Wahhh ... sudah lama aku tidak minum teh." Ujar kakek membuat Yerin tersenyum.

"Taehyung, bisa tidak kau telfon nenek ??? Aku hari ini akan buat pork, aku ingin kita makan bersama sama." Pinta Yerin pada Taehyung.

"Baiklah aku akan menghubunginya." Balas Taehyung.

---oOo---

Beginilah suasana halaman belakang rumah Taehyung dan Yerin, sangat penuh dengan canda tawa dan keributan.Yerin dan nenek sedang membakar daging sedangkan Taehyung dan kakek sedang meributkan hal sepele.

"Taehyung bahagia disisimu." Ujar nenek.

Yerin tersenyum kecil.

"Menurutku biasa saja, nek.Tidak ada yang berubah." Balas Yerin.

"Kau belum melihat betapa terpuruknya dia dulu, setiap hari aku selalu melihat kesedihan di matanya walaupun dia tertawa tapi sekarang dimatanya terlihat bercahaya walaupun wajahnya dingin dan datar."

"Memang dulu Taehyung bagaimana, nek ???." Tanya Yerin penasaran.

"Dia adalah anak yang ceria tapi setelah mamanya meninggal dan dia mengalami kecelakaan semuanya berubah.Tidak ada dia yang ceria dan hangat, dia berubah menjadi orang pemarah dan dingin tak tersentuh." Jawab nenek.

"Apa yang sebenarnya terjadi dengan mama Taehyung dan kecelakaan Taehyung, nek ???." Tanya Yerin sendu.

Yerin ingin sekali mendengarkan cerita kehidupan Taehyung tapi Taehyung tidak pernah ingin membicarakannya dan tentu saja membuat Yerin kadang berfikir apa Taehyung tidak membutuhkannya.

Nenek mengusap kepala Yerin lembut untuk menenangkan dan menghilangkan kesedihan yang di rasakan oleh Yerin, ia tahu bahwa cucu nya itu belum siap untuk bercerita.

"Aku tau dia belum mau bercerita, tunggu dan bersabarlah dia masih butuh waktu.Paling tidak sering ajak dia bicara karna Taehyung mempunyai jalan fikirannya sendiri." Jelas nenek.

"Iya, nek." Balas Yerin sambil tersenyum.

"Mari makan." Seru nenek saat dagingnya sudah matang semua.

Mereka berempat pun duduk dan mulai menyantap makanan yang ada di meja.Yerin mengambilkan semangkuk nasi untuk Taehyung lalu meletakannya di depan Taehyung.

"Terima kasih." Ucap Taehyung sambil tersenyum namun senyum itu segera hilang saat mangkuk berisi nasi itu di rebut oleh kakek padahal kakek sedang memegang semangkuk nasi.

Yerin yang melihat Taehyung cemberut segera mengambil semangkuk nasi lagi tapi kini di tambah dengan beberapa potong daging yang tadi ia buat bersama nenek.

"Ini, makanlah." Ujar Yerin sambil meletakan mangkuk di hadapan Taehyung, Taehyung baru saja akan mulai makan namun mangkuknya kembali di tukar oleh kakek dan itu tentu saja membuat Taehyung kesal.

"Wah ... kakek sebenarnya apa yang kau inginkan ???." Tanya Taehyung kesal.

"Aku hanya mau nasi yang sudah di beri daging makanya aku menukarnya kembali." Jelas kakek.

"Sudah jangan ribut lagi, ini makanlah.Aku juga menambahkan daging di juga di nasimu jadi sama oke." Ujar Yerin sambil meletakan daging di atas nasi polos milik Taehyung.

Setelah melihat Taehyung dan kakek mulai makan dengan tenang barulah Yerin bisa makan, Yerin sesekali memeberikan beberapa potong daging kepada kakek dan Taehyung secara bergantian karna jika tidak mereka akan bertengkar lagi.

"Wahhhh ... enak sekali.Aku mau sojuuuuuu." Seru kakek dengan semangat.

"Baiklah biar aku ambilkan, tapi jangan minum terlalu banyak." Ujar nenek sambil menuangkan soju ke cangkir kakek.

"Bocah bodoh kapan kau akan melakukan pengobatan untuk kakimu ??? " maki kakek

Unperfect [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang