50. Angkasa? Kak Vian?

19.9K 956 31
                                    

Vote n comment yaa:)
Klik bintang di bawah:)

Jangan jadi silent readers.

****

Aletha semalam tidur tengah malam dan bangun paling pagi? Kalo gue masih ngebo kali wkwk..

Semua anggota bersiap siap, untuk pergi ke tempat yang mereka tuju Yaitu ke tempat orang yang sudah menggagalkan pengiriman senjata mereka.

"sudah? "tanya aletha pada semua nya.

"dek kamu gapapa? Muka kamu pucet loh. "ucap ryan sambil mengelus elus kepala aletha. "kamu gausah ikut ya? "lanjut rian.

Aletha lagi ngga enak badan, dia terlalu banyak fikiran, mikirin utang kali. Canda ding wkwkw

"ngga bang, aletha udah jauh jauh kesini tapi pas sampe sini aletha ngga ngapa ngapain. Izinin aletha ikut ya bang. "bujuk aletha pada ryan.

"kamu boleh ikut asalkan jangan terlalu banyakk tingkah, kamu diem aja liat kita oke? "ucap ryan

"yahhh gaasik, aleth-"

Belum sempat aletha meneruskan ucapannya ryan lebih dahulu memotong nya.

"atau ngga sama sekali? "ancam ryan.

"iya iya, oke kali ini aletha nurut."ucap aletha pasrah

Mereka pun langsung menaiki mobil dan menuju lokasi yang sudah mereka rencanakan.

"dek abis ini kita ke rumah sakit oke, gaada penolakan. "ucap ryan tegas.

Sedangkan aletha hanya dapat cemberut tanpa menanggapi perkataan ryan, karna kalo ryan sudah begitu dia sudah tidak mau dibantah lagi.

Setelah samapai disana mereka menjalankan sesuai apa yang mereka rencanakan, semua anggota bergegas sedangkan aletha dan ryan menuju ruangan paling atas.

Disana semua anggota berkelahi dengan semua anak buah yang ada di mansion tersebut,

Sedangkan aletha dan ryan masih mencari keberadaan ketua mereka.

Sampai akhir nya mereka menanyakan pada anak buah yang sudah anggota BD tangani.

"Dimana ketua kalian? "tanya ryan sinis.

"Gue disini. "jawab orang yang muncul dari arah pintu masuk. "Wahh ternyata saya dapat tamu istimewa kali ini. "ucap orang tersebut.

"Gausah basa basi, dimana kamu sembunyikan senjata kita hah? "ucap ryan setengah emosi.

"wihh santay donggg. "ucap urang tersebut sambil mendekat kearah aletha. "gini aja, lo serahin ni cewe buat gue terus lo pulang deh bawa tuh senjata lo yang ngga berguna. "

"cihh mimpi. "ucap aletha

"lo belum tau siapa dia? "tanya ryan.

"gue gamau tau sipaa dia, asalkan dia buat gue. "ucap orang tersebut. "iya kan Nona cantik? "ucap nya lagi sambil menyentuh dagu aletha yang dihadiai pukulan oleh aletha.

Bughhh..

"wihh kasar juga. "ucap orang tersebut sambil tersenyum licik.

"Lo belum tau siapa gue? "ucap aletha maju ke tempat orang tersebut. "hmm oke lo bakal tau siapa gue. "ucap aletha yang sambil mengeluarkan smick nya.

Bughhh..

Bughhhh

Bughh..

Srekkkk..

"yakin lo masih belum tau siapa gue Tuan Arya yang terhormat. "ucap aletha sinis.

"Am-pun sa-kit.. "ucap Arya terbata bata karna banyak darah yang keluar akibat aletha tadi.

"Dimana kamu sembunyiin senjata nya? "ucap aletha sambil menginjang tangan kanan Arya.

"Ashhh.. D-i ru-angan it-u. "ucap arya yang menahan rasa sakit disekujur tubuh nya.

"oke thanks. "ucap aletha lalu pergi keruangan tersebut.

Saat senjata nya sudah diambil aletha langsung pergi bersama ryan ke rumah sakit dan untuk para anggota nya mereka sedang menuju Rumah makan untuk makan makan.

Saat sudah sampai di rumah sakit, aletha yang tidak kuat menahan pusing dikepalanya pun ambruk seketika.

"ALETHA. "teriak ryan yang mengundang banyak pasang mata melihatnya.

Suster dan dokter yang tau mereka pun langsung membawa aletha ke ruangan untuk di periksa.

Ini adalah rumah sakit cabang dari rumah sakit AR yang di LA. Sama seperti di indonesia. Rumah sakit AR yang pusat ada di LA.

Dokter pun keluar, yang langsung disambut dengan pertanyaan dari ryan.

"Aletha gapapa dok? "tanya ryan.

"Nona aletha tidak apa apa, dia cuma kecapean."ucap dokter tersebut dan langsung berlalu dari hadapan ryan.

Ryan masuk kedalam ruangan aletha, disana aletha sedang termenung.

"kamu gapapa dek? "tanya ryan.

Aletha yang kaget pun langsung mengalihkan pandangannya ke arah ryan.

"gapapa ko bang, aletha cape aletha pen pulang. "ucap aletha sambil memegang tangan ryan.

"tapi kan kamu sakit dek. "ucap ryan sambil mengelus elus pucuk kepala aletha.

"ngga. Aletha mau pulang, disini ngga enak. "ucap aletha sambil cemberut.

"oke oke, kita pulang sekarang. "ucap ryan pasrah.

Saat aletha dan ryan keluar dari ruangan tersebut dan bentar lagi sampai di mobil. Aletha tiba tiba ingin ketoilet.

"bang thata ke toilet ya hehehe. "ucap aletha sambil cengengesan.

"hmm kamu ini ada ada saja, yaudah sana. Abang tunggu di di mobil ya. "ucap ryan.

"oke bang. "

Aletha pun berlalu dari hadapan ryan sedangkan ryan pergi menuju mobil.

Aletha yang sudah sampai di toilet pun langsung buru buru masuk. Saat sudah selesai aletha langsung perhi dari toilet tersebut tapi disaat dia melewati sebuah ruangan, dia merasa bahwa ada yang memanggil nama Angkasa.

"Angkasa ish jangan di acak acak, kan rusak jadi nya rambut gue. "ucap cewe yang sedang menghadap kearah brangkar pasien.

"Gue sayang lo La.. "ucap pasien tersebut dan memeluk cewe yang di sebelahnya.

"Gue juga sayang lo Ka. "ucap cewe tersebut dan membalas pelukan tersebut.

Tanpa mereka sadarai sedari tadi aletha berdiri di tengah tengah pintu sambil menahan air mata yang sebentar lagi akan keluar.

"Angkasa. "ucal aletha dan membuat dua orang tersebut melepaskan pelukannya.

"Aletha. "ucap angkasa dan langsung duduk di atas brangkar.

Aletha memilih untuk menutup pintu dengan sangat kencang dan lari dari ruangan tersebut.

Angkasa mengejar aletha, melepas infusan yang ada ditangannya. Ella yang kaget pun langsung mengejar angkasa.

"Aletha tunggu... "Teriak angkasa tapi dihiraukan oleh aletha.

Aletha yang tidak melihat jalan pun menabrak seseorang.

Brukk..

"Maaf. "

Ucap kedua nya dan langsung saling pandang.

"Kak vian. "

"Aletha. "

Ucap kedua nya bersamaan lagi.

Aletha yang merasa rindu dengan vian pun langsung memeluk vian dengan sangat erat, sedangkan ella dan angkasa nampak sangat terkejut dengan kejadian tersebut.

****

Cerita paling panjang yang gue ketik wkwk..

Next?

Aletha [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang