84. Penyesalan.

23.8K 1.2K 294
                                    

Jangan lupa vote ya.
Maap ya udh bikin kalian nunggu lagi,  soalnya otak ku ngga bisa dikompromi lagi lola wkwk.

dikit ya? Maap deh

*****

Disinilah Angkasa berada, didepan gundukan tanah yang masih basah, yang terdapat batunisan yang bertulis Isabella Clarania.

Tentu saja tanpa kehadiran mamih dari Isabella karna dia sudah dalam penanganan Rumah sakit jiwa. Kehilangan putri satu satunya adalah hal terberat bagi keluarga atau orang tua nya, ya gitu deh.

Penyesalan terdalam nya adalah kehilanga seseorang yang dia sayang bukan hanya Ella namun juga Aletha.

Aletha tidak nampak dipemakaman Isabella, dia hanya melihat keluarga Aleth beserta kakak kakaknya tanpa melihat dimana Aletha.

Angkasa mendekat kearah Diana, ya Bunda Aletha.

"Bunda Thata mana? "tanya Angkada dengan tidak bersemangat.

"ngapain kamu nyari anak ku? "tanya bunda Diana dengan sinis.

"Bunda. "ucap tuan Rama adijaya yaitu ayah dari Aletha.

"biarin yah, biarin dia merasakan kehilangan. Dia yang membuat Aletha pergi yah, Aletha baru sembuh yah baru sembuh hiks hiks hiks. "tangisan bunda Diana memecah saat dia mengingat jika anak perempuannya pergi kesuatu tempat karna laki laki ini.

Tuan Rama pun memeluk isrtinya dan berusaha menenangkannya.

"Aletha sudah pergi, dan jangan harao kamu bisa kembali dengannya lagi. "ucap tuan Rama lalu meninggalkan tempat pemakaman itu bersama istrinya.

Angkasa mematung mendengar penuturan dari Tuan Adijaya barusan, dia tau dia sudah mengecewakan bahkan menyakiti hati dan tubuh anak perempuan satu satunya itu. Orang tua mana yang tidak kecewa dengan seseorang yang sudah diamanahkan untuk menjaga putri nya dari semua orang yang ingin menyakiti putrinya itu eh malah dia sendiri seseorang yang menyakiti putri kesayangannya.

Bukan rasa sakit hati lagi, tapi melainkan rasa benci yang sudah tak termaafkan lagi, itu lah yang dirasakan keluarga Adijaya saat tau Angkasa telah bermain fisik terhadap anaknya.

Eitss kalian pasti bingungkan kenapa bisa keluarga besar Adijaya ada dipemakaman Isabella.

Flashback on.

Saat Aletha sudah masuk kedalam pesawat nya, Kelvian mendapatkan telfon dari seseorang.

"bang. "ucao seseorang itu.

"bunda, "ya itu bunda nya. "kenapa bun? "tanya Kelvian.

"Isabella meninggal. "satu kalimat yang membuat Kelvian syok.

"APA?! "teriak Kelvian yang membuat dia menjadi pusat perhatian, tapi Kelvian menghiraukan itu.

Keluarga Adijaya dan keluarga Wijaya pun heran atas teriakan Kelvian barusan.

"Iya bang, kamu nanti cepet pulang. Hari ini juga Isabella akan dimakamkan. "ucap bunda.

"baik bun Vian akan segera pulang. "ucap Kelvian.

Sekalipun dia sudah terlanjur benci terhadap Isabella tetapi dia juga sahabat masa kecil nya bersama Angkasa.

Tut.

Panggilan diakhiri oleh Bundanya.

Diana mendekati Kelvian. "Kenapa Vian? "tanya Diana.

"Isabella meninggal Bun. "ucap Kelvian yang membuatsemua orang yang ada disitu terkejut.

Aletha [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang