70. Drama

19.9K 955 265
                                    

Vote n comment oke gaada penolakan.
Klik bintang dibawah ayokk!!!!

*****

Keesokan pagi nya semua keluarga sudah berkumpul untuk sarapan pagi bersama dengan Aletha, Athala dan Darian sudah berpakaian rapih ingin berangkat sekolah, sementar Satria dan Devan mereka disuruh mengawasi kantor ayah mereka.

Setelah sarapan mereka berangkat ke sekolah dengan menggunakan mobil mereka masing masing, sekarang Aletha sudah diperbolehkan naik mobil. Dikarenakan umur nya yang sebentar lagi menginjak 17 tahun.

Saat sampai di sekolah tertanya sekolah sudah ramai, eh maklum sebentar lagi masuk. Tapi ada yang aneh, semua siswa siswi yang Aletha lewati di korisor berbisik bisik tentang Angkasa dan dirinya tapi ada cewe lain.

'Dafit sama Aletha putus ya? Ko ngga berangkat bareng? '

'lah tadi pagi si Dafit nganterin cewe bro kayak nya Dafit sama Aletha putus deh. '

'kasian ya Aletha, Dafit nya sama cewe lain. '

'iya padahal Aletha kurang apa coba. '

Kira kira gitu lah yang mereka bisikan, Aletha sudah tau sekarang siapa cewe yang mereka maksud, pasti Isabella.

"Kenapa Tha? "tanya Athala.

"Ah ngga, gapapa ko. Gue masuk duluan ya bentar lagi bel. "ucap Aletha yang meninggalkan Athala di belakangnya.

Sedangkan Athala dia acuh dan memilih memasuki kelasnya, mungkin Aletha  lagi banyak pikiran Athala.

Bell pun berpunyi menandakan proses pembelaharan dimulai, semua melewati pembelajaran dengan fokus sampai akhirnya Bell istirahat pertanda semangat para pecinta makan bereaksi setelah sekian lama mereka terpisah oleh makanan kantin yang mereka rindukan.

Aletha, Rere dan Lala menuju kantin yang sangat amat ramai oleh lautan manusia yang sedang kelaparan atau ada juga yang hanya sekedar menumpang cuci mata melihat yang bening biar mata seger wkwk.

Aletha, Rere dan Lala menuju meja yang terdapat Angkasa Dkk disana. Sa at smapai disana benar saja ada nenwk lampir di sepan tempat duduk Angkasa.

Rere dan Lala yang melihat Isabella hanya memutar bola mata nya malas.

"sini dek duduk. "ucap darian yang menyiapkan kursi untuk Aletha.

Aletha menuju kursi yang sudah sisiapkan oleh Darian didepan Darian yaitu samping Angkasa.

Ntah Angkasa hanya fokus terhadap ponselnya tanpa berniat menyapa Aletha, Aletha pun berdehem.

"Khem. "dehen Aletha.

"loh Aletha sejak kapan disini? "tanya Angkasa yang baru saja menyadari kehadian Aletha.

"sejak kamu kencan dengan ponsel mu. "ucap Aletha cemberut.

"hehehe maaf. "ucao Angkasa sambil tertawa yang menyita perhatian kaum hawa.

"Aish ngapain ketawa sih, liat noh diliatin jomblo wati. "kesal Aletha.

"kan mereka cuma ngliatin doang ngga bisa milikin. "ucap Angkasa sambil mengacak acar rambut Aletha.

"ishh kebiadaan deh. "ucap Aletha sambil memanyunkan bibirnya.

"Ngode buat aku cium hmm? "tanya Angkasa sambil mengedipkan sebelah matanya.

"Apaan si Ka. "kesal Aletha yang pasti pipi nya sudah merah sekali.

"apa nya sayang? "tanya Angkasa balik.

"Au ah cape kalo bicara sama kamu tu. "kesal Aletha.

Semua teman teman nya melihat dengan malas mereka berdua tapi tidak untuk Isabella, dia terlihat kesal.

Aletha [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang