83. Sementara dan Selamanya.

22.3K 1.3K 510
                                    

Budayakan vote sebelum baca oke

Mam Up lagi yeyyy.

JANGAN LUPA FOLLOW.

****

Saat Aletha sudah sampai dimansion, dia langsung tergesah gesah masuk tanpa berniat menyapa seluruh keluarga nya yang sudah berkumpul diruang tamu.

Semua keluarga hanya menatap kepergian Aletha ke arah kamar nya tanpa berniat mencega Aletha.

"Aletha kenapa Vian? "tanya Bunda.

Kelvian hanya menjawab dengan menggelengkan kepalanya yang artinya dia juga tidak tahu.

Semua keluarga memilih duduk kembali dan menunggu Aletha untuk turun dari Atas termasuk Kelvian yang ikut duduk disebelah Satria.

Suasana hening sampai suara koper mencuri perhatian semuanya, semua yang ada disitu terkejut, Aletha sudah memakai pakaian tebal sambil membawa koper nya.

Semua orang yang sedang duduk pun langsung bangkit dan berjalan terburu buru mendekati Aletha.

"Sayang kamu mau kemana? "tanya Mamah dengan nada khawatir.

"Aletha mau nenangin diri Mah. "ucap Aletha senduh.

"harus banget ya bawa banyak barang kaya gini? Lama ya? "tanya Kelvian.

"Hmm mungkin. "ucap Aletha senduh.

"tapi kamu kan baru sembuh dek. "ujar Satria yang beralih kesamping Aletha.

"nah bener kata abang kamu dek. "ucap Mamah.

"Aletha butuh waktu sendiri. "ujar Aletha yang membuat semua nya bungkam.

"Huh. "bunda menghela nafas kasar. "kalo itu memang jalan terbaik buat kesembuhan kamu dan hati mu kita dukung. "ucap bunda sambil tersenyum.

Aletha tersenyum manis menatap satu satu kearah semua orang yang ada disitu. Matanya berkaca kaca, sungguh dia sangat beruntung memiliki Mereka yang selalu menyayanginya dengan sangat tulus meski dulu masa lalu nya yang kelam telah merubah tapi semua nya sudah berubah kembali seiring berjalannya waktu.

Semua nya mendukung semua keputusan Aletha untuk pergi untuk sementara waktu, semua mengantarkan Aletha menuju bandara.

Aletha pergi kesuatu tempat yang mungkin dia bisa melupakan semua yang ada disini terutama masalah yang sedang menimpahnya sekarang.

Saat sampai di bandara mereka menunggu hingga Aletha take off.

Kelvian mendekat kearah Aletha. "jaga diri baik baik, Kakak bakalan kangen sama kamu. See you. "ucap Kelvian sambil mengecup pucuk kepala Aletja singkat.

"Kak, Aletha janji Aletha bakal sering kabarin Kakak. Tapi plis jangan kasih tahu siapa pun tanpa terkecuali. Kalau keluarga Aletha nanya, Kakak cukup jawab Aletha baik baik aja. "ucap Aletha sambil menahan air mata yang sebentar lagi akan keluar.

Kelvian memeluk Aletha. "kakak janji bakal jalanin apa yang kamu inginin, jangan lama lama perginya, Kakak ngga bisa hidup tanpa kamu. "ujar Kelvian.

Aletha melepaskan pelukannya secara sepihak lalu mencubit pinggang Kelvian.

"Aw, sakit dong Tha. "ucap Kelvian yang mencoba berpura pura kesakitan.

"apaan si Kak. "ucap Aletha sambil cemberut.

"iya iya sayang, jaga diri baik baik ya. "ucap Kelvian yang masih terus menggoda Aletha.

"Geli tau ngga. "ucap Aletha yang berusaha menutupi kegugupannya.

Aletha [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang