Pagi pun tiba kurang lebih jam setengah 6 admin membangunkan semua peserta dan akupun terbangun, setelah terbangun aku mencoba melihat keris yang kubeli semalam karena aku tidak yakin takutnya itu cuma mimpi, setelah kulihat ternyata benda itu masih ada, itu berarti apa yang kulihat yang semalam itu beneran nyata.
Kemudian aku memasukkan benda itu ke dalam tas dan aku keluar untuk makan karena sebentar lagi kami akan summit.
Setelah selesai makan kami semua summit, sepanjang perjalanan naik aku coba ingat-ingat jalan yang semalam aku lewati, tapi jalan itu tidak ada, aku berfikir mungkin saja aku lupa karena waktu itu malam dan gelap.
Singkat cerita sampailah kami semua di puncak Hargo Dumilah, sesampai di puncak aku menceritakan kepada teman-temanku tentang apa yang aku lihat semalam, tapi aku tidak bercerita kalau aku membeli sebuah pusaka.
Mendengar ceritaku teman-temanku malah menertawakanku, mereka mengira aku sedang bercanda, kemudia aku tidak melanjutkan cerita karena teman-temanku pada menertawakanku.Singkat cerita, setelah puas di puncak kami semua kembali turun dan kembali ke tempat camp, sesampai di tempat camp kami semua berkemas kemudian turun.
Dalam perjalanan turun tepatnya di area Bulak Peperangan aku melihat sosok kakek tua yang dia lihat kemarin lagi, dia sedang duduk di bawah pohon di tempat yang sama namum kali ini berbeda kakek itu tidak sendirian dia ditemani oleh 4 ekor macan putih, tapi itu hanya sekilas dan aku mengabaikannya.Belum lama setelah aku melihat kakek tadi, tiba-tiba aku mendengar ada suara orang yang sedang bicara kepadaku,
"Nak jangan takut ini kakek sedang mengantar mu",
Suara itu terdengar tepat dibelakangku, padahal waktu itu aku berjalan udah paling belakang.
Mendengar itu spontan aku kaget dan menoleh kebelakang, ternyata tidak ada siapapun di belakangku, sambil berjalan aku memikirkan suara itu, aku tidak bilang pada rekan lainnya.Tidak lama kemudian aku dikejutkan oleh dua ekor macan putih yang sedang berjalan di sebelah kanan kiriku.
Mengingat suara yang tadi kudengar aku mencoba untuk tidak takut dan terus berjalan, lalu tiba-tiba aku mendengar ada suara jejak kaki yang sedang berjalan di belakangku, akupun menoleh ke belakang, ternyata di belakangku terdapat 2 ekor macan putih yang sedang berjalan mengikutiku, jadi totalnya ada 4 macan putih wakti itu, dua berjalan di sampingku dan dua di belakangku.Seketika itu aku ingat dengan apa yang kulihat di Bulak Peperangan tadi, tadi aku melihat ada sosok kakek tua yang ditemani 4 macan putih, akupun berfikir dan menyimpulkan, berarti suara yang tadi kudengar itu adalah suara kakek itu dan 4 macan yang sedang mengikutiku ini adalah macan yang bersama kakek itu.
Empat macan itu terus berjalan mengikutiku, ketika aku berhenti macan itu ikut berhenti ketika aku berjalan dan macan ituoun pun ikut berjalan.
Teman-temanku mungkin tidak melihat keberada'an macan itu, karena mereka terlihat biasa saja seperti tidak melihat apa-apa.Singkat cerita sampailah kami kembali di basecamp dan 4 Macan itu masih mengikutiku hingga sampai di basecamp.
Sesampai di basecamp tiba-tiba dua ekor macan putih itu berjalan pergi meninggalkanku, tapi dua ekor lagi masih duduk tenang di sebelahku.
Ketika aku sedang duduk untuk melepas lelah, aku mendengar ada suara yang membisikan di telingaku."Nak dua macan ini adalah penghuni dari pusaka yang kamu bawa".
Mendengar bisikan itu spontan aku menoleh kearah dua macan yang sedang duduk tadi tapi tiba-tiba 2 macan putih tadi tidak ada alias menghilang.
(Kalau dalam istilah bahasa jawa, penghuni pusaka itu dinamakan khodam, jadi itu adalah khodam nya keris yang sedang kubawa)
Di dalam perjalanan pulang aku yakin kalau keris yang sedang kubawa ini bukan keris sembarangan, aku mempunyai tugas untuk menjaga keris ini sampai datangnya bulan suro nanti dan membawa kembali ke Gn. Lawu.
(Yang jadi Pertanyaan kenapa keris itu dititipkan kepadaku?)
Next part oke😉
KAMU SEDANG MEMBACA
Kumpulan Cerita Horor Nyata
HorrorBerisi kisah-kisah nyata para pendaki dan kisah horor lainnya