Aku dan teman-teman yang lainnya hanya bisa mengangguk saja sembari meneruskan masak.
Dan setelah itu keanehan demi keanehan mulai datang lagi menghampiri kami.
Sepertinya memang benar kalau kami semua tidak diizinkan untuk mendaki gunung ini, karena saat itu hujan tak kunjung reda. Dan bayangkan saja, kami memasak nasi dan lauk pauk dari jam 1 siang baru bisa matang jam 5 sore.
Lama sekali. Padahal secara logika mungkin paling lama juga 2 jam harusnya bisa selesai.Berhubung nasinya matang jam 5 sore maka rencana kami yang tadinya akan melanjutkan pendakian jam 2 siang akhirnya gagal, dan kami baru bisa lanjut jam 7 malam. Itupun dengan kondisi yang masih hujan.
Akhirnya kami pun mulai melanjutkan perjalanan menuju Pos 5, saat itu aku berjalan di urutan ketiga dari belakang. Dibelakangku masih ada Jack dan Aldi, sedangkan teman-teman yang lainnya sudah berada jauh di depan.
Ditengah perjalanan menuju Pos 5 ini entah kenapa tiba-tiba saja si Jack berlari dan mengambil jalur pintas, bukan di jalur yang semestinya.
Selang beberapa menit kemudian Aldi pun sama. Dia berjalan cepat sekali seperti setengah berlari.
Aku bingung dengan apa yang mereka lakukan. Kenapa ? Ada apa ?Rasa takut mulai menjalar disekujur tubuhku. Kini aku merasa di belakangku seperti ada beberapa orang yang berbadan besar dan berjalan mengikutiku.
Aku mencoba untuk tetap tenang dan berusaha memberanikan diri, karena semakin aku takut maka mereka akan semakin menjadi-jadi."Caca, ayo Ca ! Cepet Ca!"
Teman-temanku yang sudah berada di atas sana terus berteriak-teriak memanggilku.
Aku langsung berjalan secepat yang aku bisa, tapi entah kenapa aku tidak sampai-sampai ke tempat mereka.
Aku seperti sedang berjalan ditempat.
Ya Tuhan, ingin rasanya aku menangis saat itu juga.Beberapa temanku akhirnya turun lagi dan menolongku untuk berjalan secepat mungkin. Aku sudah benar-benar tidak kuat lagi, badanku lemas.
Butuh perjuangan yang sangat luar biasa akhirnya kami bisa melewati itu semua dan sampai di Pos 5 dengan selamat."Gimana Ca, kita langsung lanjut atau stop sampe disini ?" Jack melontarkan pertanyaan yang tidak pernah kuduga sebelumnya.
Aku tahu maksud pertanyaannya itu sebenarnya mengajak kami untuk stop dan berhenti sampai disini. Memang semua keputusannya ada padaku, karena akulah yang mengajak melakukan pendakian ini.
Jujur aku pun bingung, di dalam hatiku sebenarnya ingin sekali untuk menyudahi pendakian ini, tapi disisi lain aku melihat raut wajah teman-temanku yang lain seolah mengajak untuk tetap melanjutkannya."Coba pikirin baik-baik Ca, pake hati jangan pake ego." Lanjut Jack sambil berlalu meninggalkanku.
"Oke stop !, Kita sampe sini aja." Ucapku lantang.
"Yakin Ca ? Udah nyampe sini loh kita..."
"Iya Ca..."Beberapa teman-temanku yang lain masih ingin melanjutkan pendakian ini dan berusaha membujukku.
Namun aku tetap teguh dengan pendirianku. Stop!Setelah melalui perdebatan yang lumayan alot akhirnya mereka pun mengalah. Kami langsung mendirikan tenda agar bisa segera istirahat dan mengganti pakaian kami yang sudah sedikit basah.
"DUUAAARRR!!!"
Kami semua langsung kaget dan ketakutan.
Saat kami mendirikan tenda tiba-tiba saja petir menyambar ke jalur yang berada tepat diatas kami."Pilihanmu udah bener Ca, coba aja kalo tadi kita tetep lanjut, mungkin besok pagi aku turun bawa kantong kuning 6 biji." Bisik Jack di telingaku.
Aku langsung merinding dan menangis.***
Keesokan harinya pikiran kami mulai berubah, kami mencoba untuk melanjutkan lagi pendakian.
Tapi disaat kami mulai beres-beres ternyata hujan kembali lagi turun dengan sangat deras, bahkan kali ini kondisinya sudah mendekati badai.
Seharian itu kami tidak bisa kemana-mana, hujannya awet.
Sempat reda sebentar tapi kemudian hujan lagi.***
Akhirnya malam pun datang, ini adalah malam ketiga kami di gunung ini.
Cuaca masih tetap hujan tapi tidak sederas tadi siang, hanya saja anginnya masih lumayan kencang.Malam itu di dalam tenda kami isi dengan obrolan-obrolan santai ditemani teh hangat dan kopi hitam.
Sesekali tawa hadir dari bibir kami sebagai penghibur atas pendakian kami yang kurang beruntung ini.
Saat kami larut dalam obrolan demi obrolan dimalam itu, tiba-tiba saja terdengar suara "BLUUGH!"Reflek aku langsung melihat kearah luar, tempat dimana suara itu berasal.
Ya Tuhan, saat itu diluar tenda aku melihat ada sesuatu yang mirip seperti kaki, namun ukurannya sangat tidak lazim, besar sekali dan dipenuhi dengan bulu. Aku tidak melihat bentuk sosok itu secara utuh, hanya kakinya saja.
Entah mahluk seperti apa yang kini sedang berdiri di depan tenda kami ini.Hanya beberapa saat saja kaki itu berada disana, kemudian kaki itu menghilang entah kemana.
Kami langsung saling berpandangan satu sama lain dan saling berbisik.
"Kamu liat gak?"Dari kami ber-4 yang mengisi tenda itu semuanya melihat, aku, Aldi dan Jack, sedangkan Yanti mengaku dia tidak melihat apa-apa.
Malam itu waktu terasa sangat lama sekali, dengan perasaan yang tidak menentu akhirnya kami bisa melewati malam itu dengan aman.
Tidak ada kejadian aneh lagi yang aku alami setelah kepergian "kaki" itu.***
Keesokan paginya setelah sarapan kami jalan-jalan keatas, sampai ke Pos 6, namun kali ini kami sudah tidak berniat untuk muncak.
Kami bermain di Sepilar dan mencuci muka di Sendang Drajat, sekalian mengambil air untuk kebutuhan kami.
Setelah dari Sendang Drajat kami pun langsung turun kembali ke tenda.
Namun entah kenapa Yanti saat itu tiba-tiba duduk di Sepilar."Ayo Ti kita turun." Ajakku saat itu.
"Kamu turun duluan aja, aku pengen disini." Jawab Yanti dengan lirih.
Perasaanku mulai tidak enak, karena sikap Yanti terlihat beda dari biasanya.
Aku mulai merinding ketika tiba-tiba kabut pekat menyelimuti area Sepilar ini. Dan aku baru sadar ternyata teman-temanku yang lain sudah jauh dibawah.
Aku terus paksa Yanti untuk turun dan akhirnya dia mau.
Aku berjalan di belakang dia agar aku bisa mengontrolnya.
Kuperhatikan gerak-gerik dia dari belakang dan memang sepertinya ada yang aneh. Aku merasa dia terlihat seperti lebih cantik dan lebih anggun.Bersambung...
*Untuk menyimak cerita versi video-nya bisa langsung klik link dibawah ini.
https://youtu.be/LJYQbwjOGPU
Buat yang mau aja ya, yang gamau gausah ngambek 😂
KAMU SEDANG MEMBACA
Kumpulan Cerita Horor Nyata
HorrorBerisi kisah-kisah nyata para pendaki dan kisah horor lainnya