tidak tau cara menjelaskan

982 46 5
                                    

"Lo..Lo jangan salah paham sama ucapan bilqish ya, dia cuma anak kecil gak usah dianggap serius omongannya." Cetus Alif setelah beberapa saat mereka dalam keadaan hening.

Mendengar itu zeina pun tersenyum tipis.

"Iya aku ngerti, iqish cuma anak kecil jadi gak bisa terlalu dibawa serius omongannya" Sahut zeina.

Alif menoleh kearah zeina heran. "Gak seperti biasanya. Biasanya lo kan suka ke baperan duluan."

Zeina menatap Alif tak terima. "Jadi kamu maunya aku baperin?" Tanyanya yang sontak membuat Alif diam seribu bahasa.

Zeina terkekeh melihat kebungkaman Alif.

"Cie Alif mau nya aku baperin ya?" Ledek zeina dan Alif masih diam saja karna menahan gugupnya.

"Yaudah deh aku baperin aja gak jadi gak aku anggap serius." Kata zeina.

Alif langsung menoleh kearah zeina dengan wajah datar. "Terserah Lo!" Cetusnya lalu meninggalkan zeina.

"Eh..eh Alif tunggu!" Zeina segera menyusul Alif, tapi Alif melangkah begitu cepat hingga zeina kehilangan jejaknya.
Taman hiburan itu terlalu luas dan sangat ramai zeina bingung kemana harus mencari Alif.

Zeina pun mulai melangkahkan kakinya untuk mencari Alif atau setidaknya Zain yang pergi bersama zhian dan bilqish, sungguh Zeina itu sangat bodoh hingga tidak tau kemana arah Alif pergi tadi bahkan tidak tau kemana ketiga orang yang meninggalkannya bersama Alif.

Sedangkan Alif melangkah kesal menjauh dari zeina, Alif tidak perduli dengan gadis itu, toh ia hanya meninggalkannya ditaman hiburan bukan dihutan jika tersesat pasti bisa ditemukan.
Alif melihat zhian, Zain dan bilqish sedang bermain disalah satu wahana, Alif pun menghampiri mereka.

"Eh kak Alif.." sapa Zain, mata Zain mencari-cari zeina tapi tidak ada didekat Alif.

"Kak zeina mana kak?" Tanya Zain heran.

"Gak tau. Tadi gue tinggalin dia, abisnya kakak Lo ngeselin banget." Sahut Alif.

"Dia sempat ngejar kakak gak?" Tanya Zain mulai panik.

Zhian dan Alif menatap kepanikan Zain dengan heran.

"Kayaknya sih sempat, gak tau dia kemana."

Zain sontak langsung berlari meninggalkan zhian dan Alif yang kebingungan.

"EH ZAIN!" panggil Alif tapi Zain tidak mendengarnya dan terus berlari.

"Kenapa dia?" Tanya zhian.

"Gak tau. Alif kejar dulu deh kak"

"Yaudah. Gue disini jagain bilqish main."

Alif menganggukkan kepalanya lalu segera berlari menyusul Zain, begitu berada didekat Zain yang menghentikan langkahnya Alif pun bertanya.

"Ada apa sih lo panik gitu? Toh ini taman hiburan bukan hutan."

Zain menyingkirkan tangan Alif dari bahunya kesal lalu menatapnya dengan tatapan datar.

"Kak zeina itu punya trauma yang buatnya gak bisa ditinggal sendirian ditempat asing dan gak tau arah, dia buta arah, meskipun ditempat yang gak berbahaya itu bisa buat dia ketakutan, seharusnya kakak gak ninggalin dia gitu aja." Cetus Zain.

Alif terdiam terkejut dengan ucapan Zain, ia tak tau jika zeina memiliki trauma hingga buta arah jika ia tau ia pasti tidak akan meninggalkan zeina sendirian.
Zain lantas berlari kembali meninggalkan Alif yang masih terdiam. Alif menatap Zain yang menjauh darinya, semua ini salahnya jadi ia harus membantu mencari zeina.

***

Sedangkan itu zeina tidak tau harus kemana lagi, tempat itu terlalu ramai dan luas zeina tidak bisa menemukan Zain ataupun Alif, ini salahnya, Kenapa ia begitu bodoh bahkan tidak bisa kembali ke tempatnya duduk tadi.

Teruntuk Dia (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang