Epilog

1.6K 43 2
                                    

Ini adalah part terakhir yang aku buat:) maaf kalo misalkan jalan ceritanya mengecewakan atau gak sesuai dengan apa yang kalian mau, maafin author yang mungkin melakukan beberapa kesalahan selama penulisan:) Tentunya makasih untuk para pembaca yang setia dukung karya aku, kalian adalah semangat dan alasan terbesar aku hingga aku mencapai titik ini, makasih semua🥰

***

Dua wanita yang saling duduk berhadapan dengan diam selama beberapa menit itu saling menatap, tatapan yang sangat sulit diartikan bahkan tak ada yang berniat membuka suara setelah beberapa menit lamanya.

"Ternyata lo udah hamil aja" Ucap salah satu wanita itu dengan senyum getir.

Sedangkan wanita dihadapannya tersenyum hangat, "Ya, udah 8 bulan" sahutnya.

"Selamat!"

"Makasih"

Keheningan kembali terjadi, tidak ada yang membuka suara sama sekali setelah percakapan singkat itu.

"Maaf" lirih. itulah nada suara yang terdengar dari wanita yang menunduk.

"Sudahlah, lupakan saja semuanya."

"Gue sungguh menyesal, maafkan gue"

"Semua manusia pasti punya kesalahan dan kekhilafan mereka sendiri, gue anggap lo cuma lagi gelap mata aja"

Wanita itu sontak mendongak, "Kenapa lo baik banget sama gue ze?" tanyanya lirih.

Dan yap, kedua wanita yang saling duduk berhadapan itu adalah zeina dan fia, setelah beberapa lamanya ini lah pertama kalinya zeina datang membesuk fia dipenjara.
Bukan tanpa alasan, ia pernah ingin mendatangi fia dipenjara namun ira menghalanginya karna ira juga masih memiliki trauma sendiri yang takut akan terjadi pada zeina dan zeina hanya bisa menurut pada sang ibu.

"Gue gak baik fi, gue juga jahat, maaf karna gue lo harus berada disini" lirih zeina.
Sungguh, ia juga menyesal karna masalah mereka yang berlarut-larut zeina harus melihat sahabatnya mendekam dipenjara.

"Enggak ze, apapun yang lo katakan dulu itu benar, gue gak bersyukur dengan apa yang gue punya, gue mendapatkan kasih sayang papa sepenuhnya dan bisa dekat dengan reo meski hanya sebatas sahabat, seharusnya gue bahagia tapi entah kenapa gue gila dulu merasa kalo yang gue punya itu masih kurang"

Zeina hanya diam, ia terus mendengarkan keluhan sang sahabat yang saat ini menangis didepannya.

"Gue termakan hasutan alisa yang udah hilang akal itu, sekarang karna perbuatan kami, gue mendekam dipenjara dan alisa" fia menggelengkan kepalanya tak sanggup mengingat segalanya, "Alisa jadi gila dan terkurung dirumah sakit jiwa karna obsesinya" lirihnya.

Memang benar. setelah satu minggu pemulihan luka tembak ditangan alisa, wanita itu langsung dibawa kerumah sakit jiwa karna depresi, sejak dilokasi penculikan zeina memang alisa sudah menunjukkan sisi gilanya dan akhirnya wanita itu berakhir dirumah sakit jiwa.

"Gue akan baik-baik disini, lo juga harus baik-baik hidup sebagai istri alif dan calon ibu dari anak kalian, gue senang untuk kalian" ucap fia.

"Lo juga jaga diri disini, gue pasti akan sering kesini untuk besuk lo, maafin gue karna gak bisa berbuat apapun untuk membebaskan lo dari sini" sahut zeina.

"Gakpapa ze, gue juga harus menjalani hukuman gue, dan makasih lo selalu ada buat gue"

"Tentu, bagaimanapun kita adalah saudari tiri, kita satu ayah, dan lo pun sahabat terbaik gue, gue akan selalu sama lo"

Fia tersenyum hangat hingga ia pun dibawa kembali kedalam penjara.

***

"Gimana? udah lebih baik sekarang?" tanya alif begitu sang istri masuk kedalam mobil mereka.

Teruntuk Dia (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang