"ALIF!" Panggil zeina begitu berada didepan kelas alif, untunglah belum ada yang datang hanya ada alif dikelasnya.
Melihat zeina alif berdecak kesal, pagi ini moodnya benar-benar hancur karna gadis itu.Alif pun menghampiri zeina dengan wajah datarnya.
"Lo mau apa sih?" Tanya alif jengah.
"Mau ucapin selamat pagi!" Sahut zeina dengan konyolnya.
Alif memutar bola matanya malas. "Gak penting banget!" Ucapnya lalu berbalik kembali kebangkunya.
"A...
"Lo pergi sana!" Usir alif.
Zeina terkejut begitu alif mengusirnya dengan tegas, padahal ia kan hanya ingin menyapa alif tapi kenapa alif terlihat sangat kesal.
"Tapi aku kan cuma mau nyapa kamu!"
"Udah kan nyapanya, sekarang lo pergi!" Usir alif.
Mendengar itu dengan langkah pincangnya zeina pun pergi meninggalkan kelas alif, alif tidak biasanya semarah itu, biasanya hanya ketus tidak sampai seperti ini.
Apakah mood alif sedang buruk? Tapi kenapa? Jangan-jangan alasan alif mengendarai mobilnya dengan cepat juga karna moodnya yang sedang tidak bagus.
Ah sudahlah! Alif dengan mood buruknya sangat seram, lebih seram dari hantu manapun lebih baik memang menjauhinya dulu.Zeina pun kembali kekelasnya tetap disana hingga bel masuk berbunyi lalu pelajaran dimulai.
Dikelas alif pun kini pelajaran sedang berlangsung, entah kenapa alif bahkan tidak bisa fokus pada pelajarannya hanya karna memikirkan gadis itu."Ah...sial!" Kesal alif, semua mata menatapnya bingung karna saat kelas sedang sunyi mendengarkan materi guru alif tiba-tiba berdecak kesal.
"Alif ada apa?" Tanya sang guru.
Dengan wajah datarnya alif pun menjawab. "Tidak"
Kelas pun kembali dimulai, alif meletakkan pulpennya lalu menutup wajahnya dengan telapak tangannya, sungguh alif frustasi dengan perasaan kesalnya ini.
Sedangkan itu reva yang melihat alif tidak fokus itu merasa heran, ini pertama kalinya reva melihat alif begitu tidak fokus dan terlihat frustasi.***
Bel istirahat...
Alif pergi kekantin sendirian, randi dan fandi pergi keruang guru karna sebuah urusan jadi alif hanya sendirian.
Setelah mendapatkan makanannya alif pun duduk dimeja paling pojok sendirian lalu memakan makanannya.Tiba-tiba reva datang membawa makanannya dan duduk dihadapan alif.
"Alif aku duduk disini ya?" Izin reva.
Alif menatap reva dengan wajah datarnya.
"Sejak kapan lo jadi sesopan itu biasanya juga langsung duduk aja kan?!" Cetus alif.
Reva diam. Memang biasanya alif itu sangat ketus tapi tidak seketus ini, sepertinya alif memang sedang dalam mood yang tidak baik hari ini.
Alif dan reva pun memakan makanannya.Reva kembali melirik kearah alif yang makan dengan wajah yang masih terlihat sangat kesal.
"Kamu hari ini kenapa? Kayaknya gak fokus waktu belajar dan mood kamu juga kayaknya lagi gak bagus?" Tanya reva.
Alif mendongak menatap reva dengan mata tajamnya.
"Gak ada urusannya sama lo!" Sahut alif. Reva kembali diam.
Tiba-tiba zeina bersama fia juga reo dengan dua temannya datang kekantin duduk tepat dimeja sebelah alif.
"Lo tunggu sini aja biar gue yang pesan makanan buat lo!" Ucap reo.
KAMU SEDANG MEMBACA
Teruntuk Dia (END)
Teen FictionJudul awal (Alze) "Alif... jadi pacar aku ya?!" kata seorang gadis dengan senyum sumringah. "Gue gak suka cewek bodoh!" Cetus alif pada gadis itu. Sebuah kisah putih abu-abu terjadi! Akankah Alif akan luluh pada gadis bodoh itu dan jatuh cinta padan...