Zeina tengah berkutat didapur memasak makan malam untuknya, Zain dan juga ibunya yang hingga saat ini belum pulang bekerja.
Zain sedang dikamarnya belajar, jadi zeina hanya memasak seorang diri saja.Begitu makanan siap zeina pun menyusun makanan yang sudah ia masak dimeja, tinggal menunggu ibunya pulang dan Zain yang selesai belajar baru menyantap makanan itu.
Tak berapa lama zeina mendengar suara pintu rumahnya terbuka, zeina menoleh ternyata benar. Ibunya baru saja pulang bekerja, zeina pun langsung menghampirinya lalu mengecup punggung tangan ibunya itu.
"Ibu pasti lelah ya?" Tanya Zeina seraya memijat bahu sang ibu yang sudah duduk didepan meja makan.
"Lumayan. Tapi majikan ibu yang sekarang itu sungguh baik dan perhatian, rasa lelah ibu tidak seberapa" Kata Ira.
"Syukurlah. Lain kali zeina boleh kan ikut ibu ketempat kerja ibu? zeina mau tau majikan ibu yang sangat baik sama ibu itu" ucapnya
"Tentu boleh dong. oh ya, anak majikan ibu juga satu sekolah loh sama kamu."
"Oh ya. Siapa?"
"Namanya..
"ADUH LAPAR!" pekik Zain yang baru saja keluar dari kamarnya.
"Berisik banget sih kamu" Cetus zeina.
"Bodo!" Kata Alif seraya menjulurkan lidahnya meledek zeina.
"Sudah-sudah ayo kita makan ibu juga sudah lapar nih." Lerai Ira.
Akhirnya zeina bersama ibu dan adiknya Menikmati makan malam mereka bersama.
***
Zeina sampai di sekolahnya lalu masuk kedalam kelasnya. Sepertinya pagi ini zeina datang terlalu awal karna sekolah masih terlihat sepi, ah! Zeina benar-benar menjadi teladan setelah Zain mengantarkannya kesekolah. Dirinya harus berangkat pagi-pagi sekali demi agar adiknya tidak terlambat karna jarak sekolah mereka lumayan jauh.
Hanya beberapa menit berlalu kini sekolah sudah ramai, para murid sudah mulai berdatangan bahkan kelas zeina pun sudah mulai ramai.
Zeina mendekat kearah fia yang kini tengah berbincang dengan siswi lain dikelasnya."Fi." Panggilnya.
Fia sontak menoleh kearah zeina.
"Eh kenapa ze?" Tanyanya.
"Reo kemana ya? Dari kemarin kok dia gak masuk?"
"Katanya sih dia lagi di Malaysia sekarang."
"Hah? Ngapain dia disana?" Tanya zeina heran.
"Kerumah keluarganya, ada acara sih katanya, emang dia gak kasih tau Lo?" Tanya fia.
Zeina menghela nafas kasar. " Dia itu selalu telepon gue disaat gue lagi sibuk, gue mana bisa jawab?" Kesalnya.
Fia terkekeh dengan perkataan zeina.
"Udah deh Lo ngapain mikirin Reo, Lo kan udah ada Alif!" Katanya.
Sontak zeina mengernyitkan dahinya heran menatap fia.
"Maksud Lo?"
"Lo jujur deh sama gue, Lo itu udah jadian ya sama Alif?"
Pertanyaan fia sontak mengejutkan zeina, kenapa tiba-tiba fia bertanya seperti itu?
"Aduh zeina Lo tuh jangan pura-pura oon deh, gak mungkin banget kan kalian tuh belakangan ini dekat tapi gak ada apa-apa, bahkan kemarin jadi sejarah Alif duduk betah disamping Lo dan dikelas kita" Tutur fia.
KAMU SEDANG MEMBACA
Teruntuk Dia (END)
Teen FictionJudul awal (Alze) "Alif... jadi pacar aku ya?!" kata seorang gadis dengan senyum sumringah. "Gue gak suka cewek bodoh!" Cetus alif pada gadis itu. Sebuah kisah putih abu-abu terjadi! Akankah Alif akan luluh pada gadis bodoh itu dan jatuh cinta padan...