Kenyataan baru

647 32 0
                                    

"ALIF!"

Mendengar namanya dipanggil alif yang tengah berjalan menuju mobilnya pun menghentikan langkahnya lalu menoleh kearah sumber suara, alif mengernyitkan dahinya heran melihat fia berlari kecil menghampirinya.

"Lo mau kemana?" tanya fia, alif hanya menatap wanita itu dengan wajah datarnya tanpa berminat menjawab.

"Kenapa lo ngelihatin gue begitu?" tanya fia heran.

"Sejak kapan lo sama gue mulai akrab?" sinis alif jengah dengan wanita dihadapannya itu.

"Lo lupa gue ini sahabat zeina?" ketus fia.

"Hem" Alif hanya acuh lalu kembali melangkah namun fia malah mencekal tangannya, alif yang tidak suka lantas mengibas tangan fia dari tangannya dengan kasar.

"Jangan sentuh gue sembarangan!" Tegasnya dengan tatapan mata yang tajam.

"Lo sama reo tuh kenapa sikapnya jadi aneh sih? kenapa suka marah-marah sama gue? gue gak dianggap lagi ya sejak gak ada zeina"

Alif mendengus kasar, "Lo sama gue sejak awal juga gak akrab, dan buat lo sama reo. lo berkaca aja sana, dibanding elo jelas aja reo lebih suka zeina" sinisnya lalu benar-benar melenggang pergi meninggalkan fia yang terdiam.

Fia tidak mengerti dengan apa yang dikatakan alif tapi perkataannya sungguh membuat fia marah, kenapa ia harus dibanding-bandingkan dengan zeina? kenapa meski zeina sudah tidak muncul lagi dia masih saja ada didalam hidupnya? sungguh menyebalkan!

Sedangkan itu alif langsung melajukan mobilnya menuju rumah zeina, alif selalu rutin kerumah zeina sebelum berangkat sekolah dan juga setelah pulang sekolah, alif selalu menghabiskan waktunya bersama dengan zeina.

Tak butuh waktu lama mobil alif sudah terparkir dihalaman rumah zeina, alif lantas keluar dari mobilnya lalu menuju pintu rumah zeina.
Belum juga mengetuk pintu rumah itu, tiba-tiba saja pintu terbuka dan muncullah zeina yang membuka pintu, keduanya nampak terkejut namun beberapa saat kemudian saling melempar senyum.

"Alif.." pekik zeina.

"Hai" sapa alif dengan senyum hangatnya.

"Hai" sapa balik zeina, "Ayo masuk!" ajaknya.

Alif pun melangkahkan kakinya masuk kedalam rumah zeina, keadaan zeina juga berangsur membaik dan alif bersyukur akan hal itu. memang ada sedikit kekhawatiran dalam hatinya karna takut ketika keadaan zeina pulih dan mengingat semuanya dengan jelas zeina akan meninggalkan dirinya.

"Eh nak alif sudah datang" ira muncul dari arah dapur dan melihat alif sudah duduk disofa.

Alif lantas bangkit dan mengecup punggung tangan ira, "Tante sama zeina udah makan?" tanyanya sopan.

"Belum, sekarang tante lagi masak didapur, kamu disini saja dulu mengobrol dengan zeina tante akan selesaikan masakan tante lalu kita makan bersama"

Alif hanya mengangguk patuh, "Terima kasih tante"

"Gak usah sungkan, tante kedapur dulu ya"

"Iya"

Ira kembali pergi kedapur, alif sontak menoleh kearah zeina yang sedang sibuk dengan boneka miliknya.

"Kenapa sama bonekanya?" tanya alif penasaran.

Zeina sontak mendongak, "Ini ada yang robek jadi aku coba jahit, ini hadiah dari zain juga teman aku tidur jadi aku gak mau boneka ini sampai rusak parah" sahutnya.

"Sini biar aku aja"

"Gak usah, aku saja"

Alif pun merebut boneka ditangan zeina, "Aku aja" ucapnya lalu mulai melakukan hal yang dilakukan zeina tadi.

Teruntuk Dia (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang