part ini mungkin akan panjang so.......
HAPPY READING🥰
***
Zeina membuka matanya perlahan, kepalanya terasa sakit dan tangannya pun terasa begitu perih. begitu kesadarannya kembali zeina mengedarkan pandangan kesegala penjuru ruangan, hanya ada warna hitam disekitarnya dan ia pun melihat dirinya yang diikat terduduk dikursi, mulutnya ditutup dengan kain dan kedua tangan dan kakinya diikat dengan kencang membuatnya merasakan perih akibat ikatan itu.
"Dimana ini? seingat gue tadi gue lagi ngobrol sama fia terus ada yang mukul gue abis itu gue gak ingat apapun lagi?" Batin zeina berpikir.
Ia benar-benar tak tahu apa yang terjadi padanya, bagaimana ia bisa sampai ada disini dan dimana fia? terakhir kali fia lah yang bersamanya sebelum dirinya kehilangan kesadaran.
Ketika zeina dengan bergulat dengan pikirannya tiba-tiba saja pintu terbuka, zeina pun langsung menoleh kearah pintu dan terkejut melihat fia berjalan dengan santai bersama seorang wanita disampingnya dan beberapa preman dibelakang mereka.
"Udah sadar lo ternyata." cetus fia.
Fia pun menghampiri zeina lalu menarik dagu zeina secara paksa membuat zeina mendongak menatapnya.
Baiklah zeina mengerti sekarang, ternyata fia lah yang sudah menculiknya bersama dengan alisa."Gimana rasanya dipukul balok hah? sakit?" tanya fia sinis.
Alisa pun mendekat lalu menarik kain yang menutup mulut zeina secara kasar, zeina menatap keduanya sengit.
"Gue gak nyangka lo akan jatuh ke titik serendah ini fi!" sarkas zeina.
Fia tertawa sinis, "Emang lo pikir gue bakal perduli sama lo? lo pikir gue mau sahabatan lagi sama orang yang udah menghancurkan hidup gue hah?" bentaknya.
Zeina menatap fia tak kalah sinisnya.
"Bukan gue yang hancurin hidup lo, lo sendiri yang gak bersyukur dengan apa yang lo punya."
"Gak usah sok ngajarin gue, seandainya dihidup gue gak ada lo mungkin aja hidup gue udah sempurna, gue mendapatkan kasih sayang papa gue secara utuh dan mendapatkan cinta reo dari dulu, tapi nyatanya karna lo, karna lo hidup gue berantakan."
"Gue bersyukur reo gak cinta sama wanita busuk kayak lo!"
Fia mengepalkan tangannya lalu menampar zeina begitu kencang.
PLAK!!!
Zeina menutup matanya menahan sakit pada pipi nya yang baru saja ditampar oleh wanita didepannya itu.
"Udah fi." ucap alisa lalu menarik fia berdiri dibelakangnya.
Alisa menatap sinis kearah zeina begitu sebaliknya, sejauh ini zeina belum berhadapan langsung dengan alisa, ini adalah pertama kalinya ia berhadapan dengan alisa.
"Lo berharap nikah kan sama alif?" tanya alisa, dari nada bicaranya saja sudah tersirat kemarahan yang besar.
Zeina terkekeh, "Berharap?" tanyanya, "Alif yang cinta mati sama gue dan melamar gue jadi istrinya, kami akan menikah lalu kenapa? lo mau hentikan pernikahan kami? jangan harap!" sinisnya.
Alisa menggeram marah menatap zeina yang memandangnya remeh, ia benar-benar sudah kehabisan kesabaran dengan gadis didepannya ini.
"Alif gak suka dan gak akan pernah cinta sama lo, meskipun lo bunuh gue disini ataupun gue gak jadi nikah sama alif itu gak akan membuat alif berpaling ke elo, dia pasti akan cari wanita lain sebagai pendamping dia bukan wanita jahat kayak lo!" sarkas zeina.
KAMU SEDANG MEMBACA
Teruntuk Dia (END)
Teen FictionJudul awal (Alze) "Alif... jadi pacar aku ya?!" kata seorang gadis dengan senyum sumringah. "Gue gak suka cewek bodoh!" Cetus alif pada gadis itu. Sebuah kisah putih abu-abu terjadi! Akankah Alif akan luluh pada gadis bodoh itu dan jatuh cinta padan...