ternyata....

709 33 0
                                    

Alif duduk disebuah kafe menunggu seseorang, ia memainkan ponselnya sambil tersenyum membalas pesan yang dikirimkan oleh sang kekasih.

Cowok disana ganteng ya

Iya ih, udah punya pacar belum ya, mau minta nomernya gue

gue juga mau tuh

buka kamera eh, sayang kalo gak diabadikan momen ketemu cowok ganteng gitu

Beberapa wanita yang berada tak jauh dari alif sedang bergosip ria tentangnya dan alif tentu mendengar itu, ketika salah satu wanita itu mulai membuka kamera dan mengarahkannya kearah alif, alif dengan sigap menunjukan ponselnya dimana layar ponsel itu menampilkan foto zeina.

Yah udah ada pacarnya

Kenapa sih cowok ganteng selalu udah ada yang punya

gagal deh dapat gebetan.

Alif menghela nafas lega, sebenarnya bisa saja ia mengusir para wanita yang sudah mengganggunya itu tapi ia memilih untuk tenang, zeina tidak akan suka jika alif terus menerus berkata-kata pedas menyakiti orang.

"Alif?"

Alif mendongak kala mendengar namanya dipanggil, dan akhirnya orang yang ia tunggu pun datang.

"Maaf, apa kamu menunggu lama?" tanya eriko seraya duduk dikursi yang ada dihadapan alif.

"Tidak apa" sahut alif.

Eriko mengangguk lantas tersenyum,"Ada apa kamu tiba-tiba ingin bertemu saya?" tanyanya penasaran.

Eriko bingung ketika ia sedang bekerja dan tiba-tiba saja alif menghubunginya mengajaknya bertemu dan tentu saja eriko setuju tanpa harus berpikir.

"Om apa kabar? bagaimana dengan fia?" tanya alif, jujur saja alif paling anti berbasa-basi jika saja bukan karna paksaan zeina.

Ya. zeina memang tahu bahwa alif akan menemui ayahnya untuk meminta restu dan zeina meminta alif untuk menanyakan soal fia, sungguh alif tak mengerti terbuat dari apa hati zeina itu? meski sudah dikhianati sahabatnya sendiri tapi ia masih tetap mengkhawatirkan sahabatnya itu.

"Om baik, begitu juga fia. hanya saja belakangan fia sering emosi dan juga menangis, om rasa fia sudah menyesal dengan apa yang dia lakukan" jelas eriko.

Alif menganggukkan kepala pelan, sudah seharusnya fia menyesal, dia memang harus sadar bahwa perbuatannya tidak layak dilakukan untuk sahabatnya sendiri.

"Sebagai ayahnya om belum meminta maaf secara pribadi padamu dan juga zeina, om minta maaf atas kesalahan fia, om hanya tidak menyangka karna cinta dan rasa irinya membuat fia berubah seperti itu, om benar-benar menyesal dengan apa yang dilakukan fia" lirih eriko.

Alif menggeleng, "Tidak apa, fia hanyalah manusia biasa seperti kita semua, semua manusia bisa melakukan kesalahan" sahutnya.

Eriko tersenyum hangat lalu mengangguk.

"Jadi apa yang mau kamu katakan?" tanya eriko kembali ketopik awal mereka.

"Saya ingin meminta restu" ucap alif dengan yakin.

Eriko mengernyit heran, "Restu? restu untuk apa?" tanyanya.

"Menikahi zeina"

Ucapan alif itu sontak membuat eriko terkejut.

"Me-menikah?"

"Iya menikah!"

Eriko terdiam untuk sesaat lalu kembali menatap alif, "Om bukan tidak setuju, tapi bukankah kalian ini masih terlalu muda untuk menikah? kalian bahkan belum resmi lulus SMA, apa kalian sudah memikirkan ini dengan baik?"

Teruntuk Dia (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang