situasi sulit

698 34 2
                                    

Alif memutuskan untuk kembali kerumah, saat ini alif benar-benar bingung menjelaskan bahwa yang zain lihat hanyalah salah paham, alif benar-benar takut zain akan mengatakan segalanya pada zeina, entah apa yang akan zeina pikirkan alif tak bisa membayangkan jika zeina marah dan memutuskan menjauh darinya.

alif masuk kedalam rumahnya tanpa memperhatikan jalan membuat rafa dan zahra serta zhian dan zhia yang sedang bersama diruang keluarga heran menatapnya.
zhian dan zhia sedang berkunjung bersama dengan keluarga kecil mereka masing-masing, semua menatap alif heran

"alif, kamu udah pulang?" tanya rafa heran, seharusnya alif berada dirumah sakit menemani alisa.

alif mendadak diam ditempatnya, semua masalah ini berawal dari alisa yang datang lalu abinya meminta ia menemani alisa hingga membuat kesalahpahaman ini terjadi, alif mendongakkan kepalanya perlahan lalu menatap umi nya dan juga anggota keluarga yang lain satu persatu yang juga menatapnya lalu berpindah menatap abinya, seketika amarahnya meningkat, ia mengepalkan tangannya kuat dan terus menatap abinya dengan wajah datar.

"kenapa kamu natap abi begitu? abi tanya sama kamu kenapa kamu udah pulang? bagaimana dengan alisa?" tanya rafa lagi.

tiba-tiba alif tersenyum sinis membuat semua orang menatapnya heran.

"woi! lo kenapa?" tanya zhian tak mengerti dengan adik bungsu nya itu.

"Alif?" panggil zhia. tapi alif sama sekali tak bergeming, ia langsung melenggang pergi tanpa mengatakan apapun lagi.

semua keluarga pun bingung dengan sikap alif, apalagi ketika alif menatap rafa begitu sinis dan juga tajam.

"ada apa sama anak itu?" tanya rafa heran.

"Alif sepertinya tidak suka jika kita membahas alisa!" ucap zahra. zahra sontak menatap rafa. "kenapa mas terlalu memaksa alif bersama dengan alisa, mas sangat tau bagaimana sifat alif dan dia paling gak suka diatur, lagipula apa mas lupa kalo alif sudah memiliki gadis yang dia sukai, dia pasti marah sama kita mas." jelas zahra.

"tapi aku juga cuma mau memenuhi keinginan sahabat aku zahra"

"tapi keinginan sahabat mas itu bukan keinginan alif, kalo mas terus-menerus egois aku takut suatu saat alif akan memilih pergi dari pada bersama dengan kita." tegas zahra lalu melenggang pergi.

semua menatap kepergian zahra yang mulai menaiki tangga, keadaan begitu canggung disana.

"Abi bingung apa salah abi? abi cuma mau yang terbaik untuk alif." ucap rafa tak mengerti. ia tahu bahwa istrinya itu sedang marah padanya.

"Udah abi, abi tenang dulu ya. lagipula zhia rasa apa yang dikatakan umi juga ada benarnya, masalah pasangan seharusnya kita mendukung saja siapapun pilihan alif asal itu baik, daripada kita memaksa nanti tidak akan berujung baik abi." jelasnya.

rafa akhirnya diam. bahkan putrinya pun mengatakan hal yang sama seperti apa yang dikatakan oleh istrinya.

"Alif kelihatan marah banget tadi, bagaimana cara menenangkannya?" tanya zhian bingung.

"Zhi sebaiknya kamu coba bicara sama alif, kamu kan yang paling dekat dengan alif siapa tau dia bisa melepas keluh kesahnya sama kamu." titah rayan. zhia sontak menatap suaminya lalu menganggukkan kepalanya.

"kalo gitu biar zhia coba bicara sama alif dulu." pamitnya lalu melenggang pergi menuju kamar alif.

***

sedangkan itu dikamarnya alif tengah berdiri dibalkon kamarnya, ini sudah hampir tengah malam dan sejak 2 hari ini alif benar-benar tidak tahu kabar zeina, ponselnya hilang ketika ia berpergian dengan alisa waktu itu, sungguh sial sekali dan alif bahkan belum sempat untuk membeli ponsel baru karna menjaga alisa dirumah sakit.

Teruntuk Dia (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang