"Gue gak tau gimana kabar zeina sekarang, dia gak pernah masuk sekolah lagi sejak kejadian itu bahkan adiknya ngelarang gue bertemu zeina" kata seorang gadis berambut sebahu pada gadis lain yang duduk dihadapannya.
"Bagus dong, dia udah kalah itu artinya semakin banyak peluang untuk kita"
"Tapi kita harus gimana sekarang?"
"Gampang, lo kan cukup dekat sama reo. lo harus gunain kesempatan ini untuk dapatin hatinya"
"Terus elo sendiri gimana?"
"Gue sih gampang tinggal minta bokap gue supaya dia bisa maksa orang tua alif menjodohkan kami berdua"
Gadis berambut sebahu itu mengernyit heran, "Bukannya alif nolak keras perjodohannya sama lo? dia bahkan sampai kabur dari rumah gara-gara orang tuanya jodohin lo sama dia"
Gadis itu tersenyum sinis, "Emang agak susah naklukin dia, tapi semakin keras dia berusaha menolak maka semakin suka gue untuk berjuang agar dia menyerah" katanya dengan yakin.
"Alif gak segampang itu, gue gak yakin lo bakal bisa dapatin dia dengan cara licik lo"
"Jangan ngeremehin gue, lebih baik lo urus reo supaya dia menjauh dari zeina. lebih bagus buat zeina gak ada yang perduli sama dia selain keluarganya biar dia makin depresi!"
***
"REO!"
sontak reo tersadar dari lamunannya ketika mendengar suara yang keras itu.
Fia datang langsung duduk tepat disamping reo, itu memang kursinya. saat ini belum jam masuk dan sedari datang kesekolah reo hanya melamun tanpa sadar yang tadinya kelasnya hanya dirinya seorang sekarang sudah ramai dengan teman kelasnya.
"Lo kok kaget gitu? kenapa?" tanya fia heran.
Reo hanya memasang wajah datar, "Lo berisik!" tegasnya.
Fia mengernyit heran, "Lo kenapa sih?"
"Ganggu!" cetus reo lalu bangkit dan melenggang keluar dari kelas padahal bel tak lama lagi akan berbunyi.
Sementara fia heran dengan sikap reo padanya, padahal sebelumnya reo masih baik-baik saja padanya, apa yang membuat pria itu menjadi dingin?
"Apa reo lagi ada masalah ya?" gumam fia menerka.
Fia pun menggelengkan kepalanya, biarkan lah reo menenangkan dirinya mungkin saja reo tengah ada masalah dengan keluarganya, nanti baru ia akan datang menemui reo lagi ketika emosinya mereda, reo pasti akan ke rooftop sekarang.
Sedangkan itu reo terus melangkah kearah koridor kelas 12 C, tujuannya sekarang adalah kelas alif, reo sangat ingin berbicara pada pria itu.
Ketika tiba dikelas C reo bisa melihat dari depan pintu kelas alif tengah duduk sendirian dibangkunya sambil menulis dibuku tulisnya, reo pun masuk tanpa izin lagi dari penghuni kelas lalu menghampiri alif.Merasa ada yang mendekatinya alif pun mendongak dan benar saja saat ini ia melihat reo berdiri disampingnya menatapnya, alif pun mengernyit heran, "Ngapain lo?" tanya alif acuh pada reo.
Alif merasa tidak ada urusan dengan reo makanya ia tidak begitu memperdulikan reo.
"Gue mau ngomong!" ucap reo.
"Ngomong aja susah amat!" cetus alif seraya menulis dibukunya.
"Rooftop"
Alif menghela nafas gusar lalu menutup buku catatannya dan berdiri, ia melangkah mendahului reo lalu reo pun mengikuti langkah alif dibelakangnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Teruntuk Dia (END)
Teen FictionJudul awal (Alze) "Alif... jadi pacar aku ya?!" kata seorang gadis dengan senyum sumringah. "Gue gak suka cewek bodoh!" Cetus alif pada gadis itu. Sebuah kisah putih abu-abu terjadi! Akankah Alif akan luluh pada gadis bodoh itu dan jatuh cinta padan...