Sayang🤗

797 34 4
                                    

"nih." ucap alif seraya memberikan zeina sebuah paperbag. zeina menerima dengan kerutan di keningnya.

"ini apa?" tanya zeina heran.

"seragam baru." kata alif dengan santai. zeina sontak membuka isi dalam paperbag itu dan benar saja, disana terdapat 1 set seragam lengkap tak kurang apapun.

"tapi kan yang kotor cuma rok aku aja?" tanya zeina menatap alif tak mengerti

"gakpapa. pakai aja yang baru, nanti dirumah kamu cuci seragam yang kamu pakai itu, anggap aja buat cadangan seragam kamu juga."

"tapi kan..

"gak usah tapi-tapi sayang, udah sana kamu ganti seragam kamu, bel masuk udah dari tadi loh, nanti aku antar kamu kekelas kamu."

pipi zeina memerah, untuk pertama kalinya alif memanggil zeina dengan begitu mesra, jantungnya berdebar dengan kencang bahkan ia sangat gugup untuk menatap alif.

"hei kok malah ngelamun?" tegur alif yang membuat zeina sedikit tersentak karna terkejut. alif terkekeh melihat pipi zeina yang memerah.

"pipi kamu kenapa?" tanya alif tertawa ringan.

"gakpapa. aku cuma terkejut aja kamu panggil aku sa-sayang." sahut zeina.

"aku akan panggil kamu seperti itu terus kalo emang kamu suka."

"gak usah. sekali dipanggil aja jantung aku udah kayak mau copot, kalo dipanggil setiap hari bisa mati muda aku." tolak zeina.

alif mengacak rambut zeina dengan gemas, alif sangat suka dengan sikap zeina yang terus terang dengan perasaannya.

"aku ketoilet dulu." pamit zeina.

"yaudah nanti aku tunggu didepan toilet, kamu duluan aja aku mau kesuatu tempat dulu." kata alif.

"mau kemana?"

"ada deh."

zeina hanya memanyunkan bibirnya lalu melangkahkan kakinya dengan cepat menjauh dari alif, alif hanya geleng-geleng kepala dengan sikap kekasihnya itu, entah kenapa semua yang dilakukan zeina selalu menggemaskan dimata alif, alif pun mulai melangkahkan kakinya menuju kelasnya, bel masuk sudah berbunyi sejak 20 menit yang lalu tapi alif kekelas bukan untuk mengikuti pelajaran.

***

Usai memakai seragam barunya zeina pun segera keluar dari toilet, zeina memang bukan gadis yang pintar tapi selama sekolah ia tak pernah membolos dan takut jika harus membolos, zeina sangat gugup saat ini karna ia tak berada dikelas saat jam pelajaran.

baru saja menutup pintu toilet zeina dikejutkan dengan alif yang berdiri disamping pintu toilet.

"ih alif ngagetin aku aja!" kesal zeina seraya mengusap-usap dadanya.

"kan aku bilang bakalan tunggu kamu." sahut alif santai

zeina mengernyitkan dahinya begitu melihat tasnya juga tas alif sudah berada dipunggung pria itu.

"itukan tas aku, kenapa kamu bawa kesini?" tanya zeina heran.

"mau pulang." sahut alif.

zeina dan alif pun mulai melangkahkan kakinya melewati beberapa koridor dilantai 2 itu.

"kan masih jam pelajaran kok kita pulang?"

"ya emang kenapa? aku udah izin kok."

"tapi kita mau kemana?"

"kesuatu tempat."

zeina mengernyitkan dahinya tak mengerti lagi alif akan membawanya kemana hingga mereka harus bolos sekolah.
begitu sampai parkiran alif membukakan pintu mobil untuk zeina dan zeina pun masuk tanpa bicara apapun lagi, lagipula pria yang bersamanya adalah alif, apa yang harus zeina cemaskan?

Teruntuk Dia (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang