"BERANINYA LO BICARA OMONG KOSONG KE CEWEK GUE HAH?"
satu kelas merinding ketakutan mendengar amarah alif, tidak ada yang buka suara semua diam bahkan tanisa yang sedari tadi terus berceloteh pun diam tunduk tak berani menatap alif.
"lo pikir lo siapa bisa seenaknya ngomong bagaimana gue sama zeina nanti? kita kenal? akrab? enggak kan! jadi gak usah sok paling tau! gue benci itu!" cetus alif.
tanisa mendongak menatap alif. "tapi alif aku tuh cuma gak tega aja lihat kamu diporotin sama dia, dia tuh cuma mau harta kamu aja alif, dia cuma manfaatin kamu" ucapnya penuh percaya diri.
alif tersenyum sinis, lebih tepatnya senyum mematikan. "gue gak perduli meskipun emang zeina punya niat buat manfaatin gue, yang gue tau gue cinta sama dia dan itu udah cukup buat gue!" tegasnya.
zeina terkejut bukan main, zeina sedikit mendongak menatap alif yang berdiri gagah didepannya, zeina tak menyangka alif yang dingin dan cuek itu pun berani menyatakan perasaannya.
"GUE PERINGATIN LO DAN KALIAN SEMUA KELAS C, KALO ADA YANG BERANI GANGGU ZEINA LAGI KALIAN BAKALAN BERURUSAN SAMA GUE, PAHAM!" gertak alif.
warga kelas c pun merasa takut dan kembali ketempat duduk mereka dengan tenang, alif kembali menatap tanisa yang masih tak bergeming ditempatnya.
"gue rasa lo gak tuli, pergi dari bangku itu, itu bangku khusus orang yang gue cintai! lo mau gue usir secara halus atau gue harus lempar barang-barang lo keluar?" cecar alif. tanisa pun menatap sinis kearah zeina yang juga menatapnya, zeina hanya bisa berlindung dibelakang alif.
tanisa pun mengambil tas nya lalu duduk dibangkunya semula. alif menoleh kearah zeina yang ada dibelakangnya dan tatapan mereka pun bertemu."kamu tenang aja. aku janji lain kali aku gak akan biarin siapapun ganggu kamu" ucap alif lembut berbeda dengan alif beberapa menit lalu.
zeina tak mampu mengatakan apapun jadi ia hanya menganggukkan kepalanya, zeina dan alif pun kembali kebangku mereka dan duduk dengan tenang hingga guru datang dan pelajaran pun dimulai.
pelajaran sedang berlangsung tapi jujur saja zeina tak bisa fokus, ia melirik kearah alif yang sedang fokus memperhatikan guru yang sedang menjelaskan materi didepan. ungkapan alif beberapa menit lalu benar-benar membuat zeina tak percaya, apakah alif benar-benar sudah mencintainya? ya, alif memang sudah pernah mengungkapkan perasaannya pada zeina bahkan mengumumkan hubungan mereka didepan umum tapi zeina tak percaya alif akan mengungkapkan perasaan cintanya dengan tegas dihadapan semua orang.
zeina tak bisa melepaskan pandangannya dari alif, helaan nafas mulai terdengar darinya hingga membuat alif pun menoleh kearahnya. alif mengernyitkan dahinya menatap zeina yang menatapnya tanpa berkedip.
"ada apa?" tanya alif berbisik pelan.
zeina tersadar ketika mendengar suara alif, zeina pun gelagapan dan mulai memalingkan wajahnya dari alif, sedangkan alif bingung dengan tingkah kekasihnya itu.
"Aduh zeina lo tuh makin bodoh aja sih.. malu kan gue ketauan natap alif terus." batinnya.
beberapa menit berlalu...
"baiklah sekarang kalian kerjakan soal yang ibu tulis dipapan tulis, ibu baru saja menjelaskan materi ini jadi kalian pasti bisa mengerjakan soal yang ibu berikan, waktu kalian hingga bel pulang" titah guru itu.
hening. seluruh kelas 12 c sedang mengerjakan soal yang diberikan oleh guru itu, alif pun sama tapi ia merasa ada yang berbeda lalu ia pun menoleh kearah zeina, sedari tadi alif memang menyadari zeina tidak memperhatikan guru yang sedang menjelaskan materi tapi alif bingung kenapa zeina terus sama menyembunyikan wajahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Teruntuk Dia (END)
Teen FictionJudul awal (Alze) "Alif... jadi pacar aku ya?!" kata seorang gadis dengan senyum sumringah. "Gue gak suka cewek bodoh!" Cetus alif pada gadis itu. Sebuah kisah putih abu-abu terjadi! Akankah Alif akan luluh pada gadis bodoh itu dan jatuh cinta padan...