Zeina sedang berbaring diranjangnya, hari ini ia gagal pergi berkencan dengan alif jadi ia memutuskan untuk menghabiskan waktu liburnya hanya dengan berdiam diri dirumah sambil membaca beberapa novel kesukaannya.
zeina tidak tau ada urusan apa alif bahkan hingga siang seperti ini pun alif belum ada memberi dia kabar sama sekali.tok...tok...tok....
"Kak diluar ada kak reo sama kak fia." panggil zain.
zeina sontak bangkit lalu membuka pintu kamarnya dan menuju ruang tamu, sementara zain kembali kekamarnya.
"fia.. reo... kebetulan banget kalian datang, tau gak sih gue bete banget sumpah." keluh zeina.
aneh. zeina menatap kedua sahabatnya yang menatapnya dengan diam? apa ada yang salah dengannya hingga mereka tak menanggapi ucapan zeina?
"kalian kenapa sih? kok ngelihatin gue gitu banget?" tanya zeina tak mengerti.
"lo bukannya katanya hari ini mau pergi sama alif makanya nolak ajakan kita?" tanya fia.
zeina menghela nafas lalu duduk disofa diikuti oleh fia dan reo.
"iya tadinya gue emang mau jalan sama alif tapi mendadak alif telepon gue katanya dia ada urusan keluarga, jadinya batal deh." jelas zeina sedikit miris.
"urusan keluarga?" tanya reo.
zeina menganggukkan kepalanya. "kenapa sih? kalian aneh banget?" tanyanya semakin tak mengerti.
zeina pun menyadari sesuatu lalu menepuk dahinya. "eh-eh maaf gue lupa buat minuman, bentar ya gue buatin kalian minum dulu, kalian ngobrol aja dulu." zeina pun langsung melenggang menuju dapur.
fia dan reo saling pandang ketika zeina sudah menjauh dari mereka.
"kayaknya zeina gak tau apa-apa deh." ucap fia.
reo menganggukkan kepalanya setuju. "iya dilihat dari tingkahnya sepertinya emang dia belum tau, sekarang gimana?" tanyanya.
"tentu aja kita harus kasih tau zeina dong, gue gak mau ya sahabat gue ditipu"
"tapi kita belum tau kebenarannya, kita belum tau alif bersama siapa tadi."
"udah cukup jelas buat gue, lo gak liat apa tadi alif tuh mesra banget sama cewek tadi bahkan sampai pelukan."
PRANG...
Sontak fia dan reo pun menoleh kearah sumber suara, disana zeina berdiri tepat dihadapan mereka dengan raut wajah terkejut.
"apaan tuh yang jatuh?" tanya zain yang baru saja keluar dari kamarnya.
zain melihat suasana sunyi antara fia, reo dan juga kakaknya zeina, ia melihat kelantai dan disana dua gelas kaca hancur dan air yang didalamnya pun berceceran kemana-mana."a-apa maksud kalian?" tanya zeina. raut wajahnya begitu serius menatap fia dan reo secara bergantian.
zain mulai mendekat karna penasaran dengan apa yang terjadi pada mereka, fia dan reo pun berdiri dihadapan zeina."ze kita mohon lo jangan salah paham dulu" ucap reo berusaha menenangkan zeina.
"kalian bilang alif jalan sama cewek lain? mesra? pelukan?" ulang zeina masih dengan nada yang sama.
"ze gue sama reo lihat sendiri!" ucap fia.
"fi lo jangan memperkeruh suasana!" tegas reo. dia tidak mau zeina salah paham atas apa yang belum pasti, bahkan reo juga masih meragukannya meski ia tau bahwa alif adalah saingan cintanya tapi reo tidak mau licik dengan memanfaatkan kesempatan.
"mana buktinya?" tanya zeina menatap fia tanpa memperdulikan reo.
fia pun mengeluarkan ponselnya, ia menunjukkan sebuah foto.
KAMU SEDANG MEMBACA
Teruntuk Dia (END)
Teen FictionJudul awal (Alze) "Alif... jadi pacar aku ya?!" kata seorang gadis dengan senyum sumringah. "Gue gak suka cewek bodoh!" Cetus alif pada gadis itu. Sebuah kisah putih abu-abu terjadi! Akankah Alif akan luluh pada gadis bodoh itu dan jatuh cinta padan...