gadis yang sama

2K 73 1
                                    

Pulang sekolah....

Alif hendak menaiki motornya untuk pulang kerumah, baru saja menghidupkan mesin motornya tiba-tiba seorang wanita menghadang didepan jalannya.

"Tunggu alif!" ucap gadis yang menghadang jalan alif.

Alif sedikit terkejut.

"ck!" kesalnya dengan menghela nafas pelan. Alif mendongak dan menatap siapa yang menghalangi jalannya dan ternyata gadis yang sama.

"Apa?" tanya alif dengan wajah datarnya.

"sepeda aku rusak. Aku gak ada uang untuk naik angkutan umum, boleh gak aku numpang sama kamu? Kita searah kok!" titah gadis itu.

Alif mengernyitkan dahinya lalu ia pun mengeluarkan uang selembar seratus ribu lalu menyodorkannya kearah gadis itu.

"ambil!" ucap alif.

Gadis itu dengan ragu mengambil uang yang alif sodorkan kearahnya, entah kenapa ia sangat penurut atas perintah-perintah alif.

"ini untuk apa?" tanya gadis itu dengan wajah polos.

"naik angkutan umum. Minggir!"

Gadis itu membulatkan matanya terkejut, lalu menggelengkan kepalanya laku mengembalikan uang itu alif lagi.

"Aku mau numpang sama kamu! Bukan minta uang kamu!" ucap gadis itu.

Alif mengernyitkan dahinya bingung, gadis didepannya itu sangat sulit ditebak.
Alif menghela nafas pelan lalu menghidupkan mesin motornya lagi.

"terserah!" ucap alif dengan dingin lalu sengaja menggas motornya untuk meminta gadis itu minggir.
Gadis itu menyingkir dari jalan alif dan alif segera pergi tanpa memandang gadis itu lagi.

Gadis itu menatap kepergian alif dengan wajah murung, memang benar sepedanya rusak dan ia menjadikan itu kesempatan untuk berdekatan dengan alif karna ia melihat alif masih berada disekolah, tapi memang alif tetaplah alif yang dingin dan tidak berperasaan.

"Yah mau gak mau aku harus jalan kaki!" ucap gadis itu lalu melangkah pergi dari parkiran sekolah.

Gadis itu melangkahkan kakinya sembari menendang batu yang ada didepannya, bagaimana lagi caranya agar alif bisa memandangnya? Sejak masuk SMA ia sangat menyukai alif dan itu terhitung sudah satu tahun lamanya.

Tin...tin...tin...

Gadis itu terkejut begitu ia mendengar suara klakson yang berbunyi berkali-kali, gadis itu mendongak menatap pelakunya dan ternyata itu adalah alif, alif yang masih diatas motor dengan helmnya.

"alif.." gumam gadis itu lalu berlari menghampiri alif.

"alif kamu kok masih disini?" tanya gadis itu yang sudah berdiri disamping alif.

"naik!" titah alif tanpa menoleh sedikitpun kearah gadis itu.

"hah?"
Gadis itu masih belum memahami maksud alif.

"Gue hitung sampai tiga!" cetus alif.

Gadis itu diam.

"satu!" alif mulai berhitung, gadis itupun panik dan langsung naik keatas motor alif meski ia ragu.

Alif pun langsung mengendarai motornya dengan kecepatan sedang membelah jalanan kota.
Sedangkan gadis itu? Dibonceng alif adalah impiannya selama ini dan ia begitu tidak menyangka impiannya akan terwujud hari ini.

Gadis itu terus mengembangkan senyumnya karna merasa senang, sedangkan alif hanya fokus pada jalanan saja.

"Dimana rumah lo?" tanya alif melirik kearah gadis yang sedari tadi terus saja tersenyum.

Teruntuk Dia (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang