Keesokannya..
Zeina sudah berada didalam kelas, kali ini ia datang tidak terlalu pagi karna Zain yang bangun terlambat, zeina berdoa agar adiknya itu tidak terlambat.
Begitu dikelas zeina menatap kearah lapangan yang lumayan ramai, disana beberapa anak basket yang sedang berkumpul sepertinya akan melakukan pemanasan sebelum melakukan latihan untuk kompetisi beberapa hari kedepan melawan SMA lain.
Zeina terus menatap kearah jendela, sesekali helaan nafas terdengar dari gadis itu."Begitu banyak pria tampan tapi kenapa aku menyukai Alif?" Batin zeina. Ia bukan menyesal menyukai Alif hanya saja menyukai Alif banyak rintangan yang harus ia hadapi seperti banyaknya saingan atau menghadapi sikap Alif yang sangat dingin itu.
"Lagi mikirin gue ya?" Suara berat pria itu membuyarkan lamunan zeina, sontak ia pun menoleh kearah sumber suara terkejut melihat Reo yang kini berdiri disampingnya.
"Reo?" Pekik zeina senang melihat sahabatnya itu kini berada dihadapannya.
Reo terkekeh pelan. "Kangen Lo ya sama gue?" Katanya.
"Iya lah, Lo kemana aja sih kenapa gak telepon gue?" Tanya zeina seraya bangkit berdiri dihadapan Reo.
"Ya gue sibuk ze maaf ya." Kata Reo.
"Yaudah yang penting Lo udah masuk jadi gue ada temen deh ditempat duduk."
Reo tersenyum melihat zeina yang begitu antusias menyambutnya, mereka pun duduk dikursi yang berbeda tapi dalam satu meja yang sama.
"Gimana Lo sekarang?" Tanya Reo menatap zeina yang ada disampingnya.
"Baik-baik aja. Lo gimana?" Tanya balik zeina.
"Lumayan" Tutur Reo yang membuat zeina menatapnya seraya mengernyitkan dahinya.
"Lo ada masalah? Cerita kali sama gue."
"Gak ada apa-apa kok ze, gue cuma bad mood aja."
"Udah kayak cewek aja lo." Ledek zeina dibarengi kekehan.
Reo mendengus kesal mendengar ledekan zeina yang menertawainya.
"Gak jadi curhat deh gue." Sinisnya.
"Eh-eh iya maaf deh, yaudah buruan cerita ada apa?" Tanya zeina menghentikan tawanya.
"Gak!"
"Yah masa ngambek sih?"
"Lagian Lo udah ngeledek gue duluan"
"Maaf deh" Sesal zeina dengan wajah yang sangat menggemaskan.
Melihat wajah zeina membuat Reo gemas lalu dengan sengaja mencubit kedua pipi zeina.
"Imut banget sih Lo." ucap Reo seraya terus mencubit pipi zeina.
"Ih sakit.. lepasin!" Kesal zeina.
"Gak mau. Lo ngegemesin banget." Sahut Reo terkekeh puas saat menjahili zeina.
Tanpa mereka berdua sadari, sedari tadi ada yang memperhatikan tingkah keduanya jadi kejauhan.
***
Begitu bel istirahat zeina bersama dengan Reo pergi kekantin, fia ada urusan diruang guru maka dari itu fia tidak ikut dan kedua teman Reo entah kemana mereka meninggalkan zeina dan Reo berdua saja.
Begitu dikoridor banyak yang mencibir zeina, kenapa? Karna zeina dekat dengan pria-pria tampan. Mungkin mereka tidak suka zeina dekat dengan Alif lalu Reo. Tapi zeina tak perduli, biarkan saja mereka mengatakan apapun selagi mereka tidak mengusik kesenangannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Teruntuk Dia (END)
Teen FictionJudul awal (Alze) "Alif... jadi pacar aku ya?!" kata seorang gadis dengan senyum sumringah. "Gue gak suka cewek bodoh!" Cetus alif pada gadis itu. Sebuah kisah putih abu-abu terjadi! Akankah Alif akan luluh pada gadis bodoh itu dan jatuh cinta padan...