baik-baik saja

627 31 3
                                    

Beberapa hari berlalu...

Zeina tengah berjalan dikoridor bersama dengan alif disampingnya, alif terus memperhatikan zeina sambil melamun. alif senang karna kejadian hari itu tidak membuat zeina kembali menjadi pendiam tapi aneh menurutnya karna zeina bersikap seperti tidak terjadi apa-apa, zeina seperti melupakan saat ia bertemu dengan ayah kandungnya, entah apa karna zeina tidak perduli atau zeina berusaha menyimpan kesedihannya seorang diri, jangankan alif bahkan ibu dan adiknya sendiri dilarangan mengungkit pria itu.

Hingga tiba dikelas zeina duduk dengan tenang dibangkunya, sikap zeina memang sedikit tidak biasa karna sebelumnya zeina selalu menjadi gadis yang ceria tapi kini malah menjadi tenang dan pendiam seperti ini .

"Ze?" panggil alif.

Zeina pun menoleh kearah pria itu, "Iya?" sahutnya.

"Kamu tumben loh beberapa hari ini tenang banget, biasanya cerewet?"

Zeina mengernyitkan dahinya, "Kenapa? aneh kah?" tanyanya.

Alif mengangguk pelan.

"Bukan aneh dalam hal lain tapi aneh bagi aku karna aku terbiasa sama kamu yang banyak tingkah" jelas alif.

Zeina menghela nafas pelan, memang zeina juga merasa bahwa dirinya sudah berubah sejak bertemu dengan ayahnya tapi entah lah kenapa zeina sekarang tidak suka banyak basa-basi.

"Eh-eh kalian udah lihat belum sih di forum sekolah, ada yang nyebarin berita kalo zeina itu anak haram loh"

"Iya gue udah baca, anak haram orang kaya loh"

"Hah serius? bukannya ibunya zeina cuma pembantu? kok bisa sih punya anak sama lelaki kaya?"

"Ternyata sifatnya nurun dari ibunya ya, suka goda cowok kaya raya"

Zeina mengernyit heran mendengar bisik-bisik siswi dikelasnya yang menyebut namanya dan juga nama ibunya, zeina bangkit lalu mendekat kearah para siswi itu dan alif yang melihatnya keheranan lalu mengikuti zeina dibelakang gadis itu.

"Pada gosip apa lo barusan?" tanya zeina dengan wajah datarnya.

Para siswi itu mendongak menatap kearah zeina yang berdiri didekat mereka, seketika nyali mereka menciut bukan karna kehadiran zeina tapi karna adanya alif yang berdiri tepat dibelakang zeina dengan tatapan mematikan itu.

"Bu-bukan apa-apa kok" sahut salah satu siswi gugup.

Namun tak disangka, siswi bername tag, Seira bangkit dengan wajah tanpa takutnya lalu berdiri dihadapan zeina dengan tatapan menantang.

"Lo cuma anak haram, lo sama ibu lo tuh sama aja suka goda cowok kaya raya, emang dasar orang miskin gak tau diri!" hina seira pada zeina.

"Lo-

"Tunggu alif!" cegah zeina ketika alif hendak maju membelanya, alif menatap zeina bingung tapi ia hanya bisa mengikuti apa yang zeina katakan.

"ZEINA LO HARUS LIHAT..

PLAK...

Seketika seisi kelas terkejut dengan apa yang dilakukan oleh zeina, bahkan reo yang baru saja tiba itu benar-benar terkejut dengan tindakan zeina.

Seira memegang pipinya lalu menatap zeina dengan wajah tak percayanya, "Lo- lo nampar gue?" tanyanya tak percaya.

"Iya" sahut zeina tak ragu.

"Lo berani?"

"Udah gue lakuin itu berarti gue gak takut sama lo"

Seira diam tak habis pikir, biasanya zeina gampang ditindas dan hanya mengandalkan perlindungan alif tapi kali ini zeina benar-benar berbeda dan berani menamparnya.

Teruntuk Dia (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang