untuk pertama kali

829 41 9
                                    

Alifalfansyah
ngapain?

ting..

mendengar suara dering ponselnya membuat zeina beranjak dari dapur menuju meja makan dimana ia meletakkan ponselnya. zeina sontak duduk dikursi lalu membuka ponselnya yang ternyata itu adalah notifikasi pesan dari alif, zeina tersenyum senang saat alif lebih dulu mengirimnya pesan bahkan zeina sampai lupa dengan sayuran yang sedang ia potong-potong untuk dijadikan masakan.

ZeinaAisyah
masak. kamu?

alif yang mendapat notif pesan pun langsung meraih ponselnya dengan cepat yang sedari tadi memang ia menunggu balasan dari zeina.

Alifalfansyah
bisa?..... duduk.

ZeinaAisyah
bisa dong. nanti gak ada kegiatan?

Alifalfansyah
_-.. gak

ZeinaAisyah
sama aku juga

Alifalfansyah
gak nanya!

zeina mengerucutkan bibirnya kesal dengan jawaban alif, padahal kan ia sedang mengkode pria itu agar mengajaknya jalan-jalan karna ia bosan weekend hanya dirumah saja apalagi zain juga sedang les disekolahnya. sedangkan itu alif sendiri tengah menahan tawanya membayangkan wajah kesal zeina dengan balasan pesannya.

"ngapain? asik banget?" suara itu berhasil mengejutkan alif yang sedari tadi asik menatap ponselnya.
melihat rafa yang kini duduk disampingnya alif pun menutup ponselnya lalu menaruhnya didalam saku celananya.

"ngagetin aja." ucap alif dengan wajah datarnya.

"abi tanya kamu ngapain senyam senyum liat ponsel kamu? jangan-jangan kamu udah punya pacar ya?" terka rafa yang sontak membuat alif gugup tapi tetap alif masih saja memasang wajah datarnya berusaha untuk tenang.

"apaan sih abi pengen tau aja." kesalnya.

rafa memicingkan matanya menatap putra bungsunya itu, hal aneh untuk rafa karna memang baru pertama kalinya rafa melihat alif bermain ponsel begitu serius apalagi sampai tersenyum seperti tadi.

"jujur sama abi." titah rafa.

"mau tau aja urusan anak muda" cibir alif.

rafa melotot menatap putranya itu, selain berwajah dingin dan datar kata-kata alif itu terkadang juga pedas.

"enak aja kamu, abi ini juga masih muda kamu gak liat?" kesal rafa.

"gak!"

"dasar anak tembok."

"abi tembok dong"

"diam kamu"

"gak mau!"

"ka-

"ada apa sih?" suara zahra yang baru saja tiba diruang tengah menghentikan ucapan rafa.
rafa mendekat kearah zahra dan langsung memeluk istrinya itu dengan manja.

"kamu lihat tuh anak kamu ngeselin banget." adu rafa, alif hanya memutar bola matanya malas dengan tingkah abinya yang tidak ingat umur.
sedangkan zahra hanya terkekeh geli dengan sikap suaminya itu.

Teruntuk Dia (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang