beberapa hari berlalu..
"Assalamualaikum" Sapa alif begitu memasuki rumahnya, alif pun berjalan menuju ruang keluarga dimana biasanya umi dan abinya berada.
"Waalaikumsallam" sahut zahra dan rafa yang berada diruang tamu, ditambah beberapa orang yang asing dimata alif.
"alif sini!" titah zahra. alif pun mendekat, ia pun mengecup punggung tangan kedua orang tuanya juga tamu yang terlihat seumuran dengan orang tuanya.
"kamu abis darimana aja?" tanya rafa begitu alif duduk disamping zahra.
"jalan sama zeina bi" sahut alif santai. ia memang berkata jujur, sejak pulang sekolah ia mengajak zeina untuk jalan-jalan.
"lain kali pulang dulu baru main, kamu juga gak izin sama abi atau umi" tegur rafa.
"iya abi" sahut alif.
"jadi dia alif?" kata seorang lelaki yang seumuran dengan abinya alif.
"iya om" sahut alif sopan.
"subhanallah rafa, alif sudah besar sekarang, padahal dulu gue gendong masih kecil banget." ucap lelaki itu lagi.
"iya dong masa anak gue harus kecil terus?" sahut rafa.
"oh iya alif kenalkan ini om bima, dia teman abi sejak abi sekolah dulu dan itu juga ada istrinya tante riana, dan itu putri bungsu mereka alisa" ucap rafa memperkenalkan temannya kepada alif. oke guys sebelumnya aku pernah menyebutkan bima dicerita zahra kalo kalian pernah baca mungkin kalian bakalan inget. tapi maaf ya aku juga pernah nyebut nama istrinya bima tapi sayang aku gak inget dan ceritanya pun udah ada di aplikasi lain jadi aku gak bisa lihat, kalo kalian ada yang inget tolong komen ya, itu aku kasih nama baru lagi🤞😊
alif hanya menganggukkan kepalanya. "kalo gitu alif kekamar dulu ya bi." izinnya.
"eh bentar dong, ada tamu masa kamu mau masuk kekamar aja, itu alisa seumuran sama kamu loh dia baru aja datang dari swiss, kamu ajak dia jalan-jalan dong lihat kota!" titah rafa.
alif melirik kearah alisa, gadis dengan rambut sepunggung itu tersenyum malu-malu kearahnya, entahlah kenapa alif malah merasa benar-benar tidak suka dengan gadis itu meski alif bahkan belum mengenal dekat karakternya.
"maaf bi, alif capek banget. minta supir aja ya" tolaknya secara halus.
"kamu-
"udah mas.. alif baru aja pulang kasihan dia" sela zahra, alif tersenyum menatap uminya.
"umi yang terbaik" pujinya lalu bangkit. "kalo gitu alif kekamar ya." katanya lalu menoleh kearah bima. "maaf ya om saya tinggal, saya capek banget soalnya"
"oh iya gakpapa alif om ngerti kamu capek abis pulang sekolah, lain kali kita ngobrol banyak ya"
alif hanya mengangguk lalu pergi menuju kamarnya. baru saja ditangga alif bertemu dengan asisten rumah tangga nya bi ira.
"eh bibi" sapa alif hangat.
"eh tuan muda kok naik? itu ada tamu gak ngumpul disana?" tanya bi ira.
"enggak bi saya capek banget abis jalan-jalan sama pacar."
"eh tuan muda punya pacar?"
"punya dong bi."
"bibi penasaran sama pacarnya tuan muda, siapa ya kira-kira gadis yang beruntung bisa dapatin hati tuan muda?"
alif terkekeh mendengar ucapan bi ira. "emang dia beruntung banget bi pacaran sama saya, dia itu agak bodoh dan ceroboh, tingkahnya juga aneh.. entah bagaimana saya bisa suka sama dia" kata alif dibarengi bayangan mengenai tingkah laku zeina yang aneh menurutnya hingga tanpa sadar membuatnya tertawa sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Teruntuk Dia (END)
Teen FictionJudul awal (Alze) "Alif... jadi pacar aku ya?!" kata seorang gadis dengan senyum sumringah. "Gue gak suka cewek bodoh!" Cetus alif pada gadis itu. Sebuah kisah putih abu-abu terjadi! Akankah Alif akan luluh pada gadis bodoh itu dan jatuh cinta padan...