kesungguhan

944 41 10
                                    

Zeina menyusul langkah alif dengan berlari untuk mengejar pria itu, alif tidak berlari hanya berjalan biasa saja tapi memang langkah zeina dan alif itu berbeda jadi zeina harus berlari untuk menyusul langkah alif.

"ALIF TUNGGU." suara zeina menggelegar dikoridor yang sudah sepi, kebanyakan siswa lain mungkin sudah pulang.

alif menghentikan langkahnya begitu mendengar suara zeina memanggilnya. tanpa mau menoleh alif hanya menunggu zeina menghampiri nya saja.
dengan langkah cepat zeina mendekat kearah alif, begitu berada didepan alif, zeina berusaha mengatur nafasnya yang sesak akibat mengejar alif sedari tadi.

zeina mendongak menatap alif yang kini menatapnya dengan wajah datarnya.

"alif jangan marah dulu." kata zeina menatap alif dengan wajah memelas.

alif menghela nafas kasar. "gue udah bilang lo milik gue, gue gak mau penolakan atau hal lain yang bikin gue marah" balasnya.

"iya aku tau alif aku salah, tapi aku juga gak bisa ngejauhin reo, dia sahabat aku, dia yang selalu ada buat aku dan bantu aku selain fia, aku pasti jauhin cowok manapun tapi untuk reo aku mohon pengertian kamu." jelas zeina.

alif hanya menatap zeina diam, yang membuat alif bertindak hingga menyatakan perasaan pada zeina itu adalah karna ia tak suka dengan reo yang selalu berada didekat zeina, tapi melihat zeina sampai memohon seperti ini didepannya sungguh membuat alif tak tega. alif bisa percaya pada kesungguhan zeina tapi tidak dengan reo, pria itu pasti akan berusaha merebut miliknya dan alif tidak akan membiarkan itu terjadi.

"jadi apa yang lo mau?" tanya alif senantiasa dengan wajah datarnya.

"biarkan aku dan reo tetap menjadi sahabat, aku janji tidak akan terlalu dekat dengannya tapi aku juga tidak bisa menjauhinya." kata zeina.

"Oke. gue izinin lo tetap bersahabat sama dia tapi setiap lo sama dia lo harus kasih tau ke gue kalian ngapain aja dan sebisanya lo jaga jarak, jangan dekat-dekat!" cetus alif.

Mendengar itu senyum zeina sontak mengembang, zeina pun menganggukkan kepalanya dengan antusias.

"aku pasti akan lakuin sesuai perkataan kamu"  kata zeina dengan cengiran khas diwajahnya.
meskipun wajah alif terlihat datar tapi percayalah, kini jantung alif kembali berdetak tak karuan kala melihat senyum zeina yang begitu manis dimatanya hingga tanpa sadar senyum tipis pun terukir meski tidak akan ada yang menyadari senyuman itu.

"yaudah. ayo pulang." ajak alif.

zeina menganggukkan kepalanya. "tapi zain gak jemput aku, dia lagi ada les untuk ujiannya." katanya.

"sama gue" kata alif lalu melenggang pergi meninggalkan zeina dibelakangnya.
lagi-lagi zeina tersenyum. sungguh rasanya seperti mimpi kini zeina berstatus sebagai kekasih pria yang selama ini selalu menolaknya mentah-mentah, berkata ketus padanya bahkan menjauhinya seakan dirinya adalah virus. zeina tak percaya kini pria itu menjadi miliknya, zeina sudah berjanji pada dirinya bahwa ia akan menjaga hubungan mereka lebih baik agar kedepannya hubungan mereka lebih dan lebih baik lagi.

zeina mengejar langkah alif, lalu ia berhenti tepat disamping alif dan melangkah disamping pria itu.

"ternyata kamu itu posesif juga ya." kata zeina terkikik geli.

alif hanya melirik kearah zeina. "gue cuma gak suka, apa yang udah jadi milik gue diusik orang lain" cetusnya.

zeina diam tak menjawab, meskipun sikap alif belum berubah tapi zeina yakin perlahan alif akan menghangat padanya. zeina akan membuat alif bersikap lebih lembut padanya, zeina akan menunjukkan cintanya untuk alif dan tidak akan mengecewakan alif, itulah janjinya.

Teruntuk Dia (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang