pacaran versi mereka

781 40 9
                                    

Menutup mata. hanya itu yang bisa zeina lakukan , gadis itu memejamkan matanya dan menutup kedua telinga dengan tangannya ketika adegan begitu menakutkan terpampang jelas dilayar besar yang ada didepannya.
sungguh zeina menyesal, kenapa ia harus meminta menonton film horor dan melupakan bahwa ia membenci hantu.

sedangkan disampingnya, alif yang terlihat menikmati film didepannya itu sebenarnya sedang menikmati ketakutan zeina disampingnya.
alif baru mengetahui ternyata zeina itu takut dengan film horor, alif sendiri heran bagaimana bisa zeina mengajaknya menonton film horor jika dirinya sendiri takut? memang alif sungguh tak bisa menebak isi pikiran gadisnya itu.

"alif.." panggil zeina pelan, zeina tentu takut mengganggu penonton lain makanya ia memanggil alif sepelan mungkin.

merasa terpanggil alif pun menoleh lalu mendapati zeina kini menatapnya dengan wajah memelas, ingin rasanya alif tertawa tapi ia berusaha keras menahannya.

"apa?" sahutnya dengan wajah datar.

"keluar aja yuk!" ajaknya.

alif mengernyitkan dahinya. "bukannya lo semangat banget mau nonton film horor bareng gue?" tanyanya.

"iya tadinya. tapi filmnya nyeremin banget lif sumpah."

"yaudah ayo!" ajak alif. zeina bernafas lega akhirnya alif bisa diajak pergi tanpa zeina harus bersusah payah membujuknya.

alif mengejar langkah zeina yang lebih dulu meninggalkannya dengan berlari, sangat disayangkan padahal alif sedang menikmati ekspresi zeina yang ketakutan, jika saja alif tak merasa iba pada gadisnya itu pasti alif tak langsung mengiyakan ajakannya, dari pada film horor itu, zeina lebih menarik dimatanya.

begitu berada diluar bioskop zeina menghentikan langkah kakinya dan tak lama alif menghampirinya.

"tadi aja sok berani ngajak nonton film horor sekarang film belum kelar udah ajak keluar aja" cibir alif.

zeina menatap alif yang berdiri disampingnya. "ish kamu mah gak takut apa? itu tuh film nya seram banget."

"namanya juga horor ya serem lah bodoh."

"iya tapi baru kali ini aku nonton yang seseram itu!"

"lebay lo!"

"tau gak lif?" tanya zeina.

"gak!" sahut alif ketus.

"aku baru sadar ternyata ada yang lebih nyeremin dari kamu, film horor itu berhasil bikin aku takut lebih dari aku lihat kamu melotot marah, kayak gitu tuh ka--

ucapan zeina terhenti. ia merukuti kebodohannya, sangat-sangat bodoh ia mengatakan hal itu didepan alif.
zeina langsung menutup mulutnya rapat-rapat dan bersiap menerima ledakan kemarahan alif padanya.

"lo ngatain gue seram kayak setan?" tanya alif tak terima.

"aku gak ada ngomong gitu, kamu mengakui sendiri." sahut zeina, lagi dan lagi zeina berani menyahuti alif tanpa sadar, melihat mata alif yang kembali membulat besar zeina pun kembali menutup mulutnya.

"mulai berani lo ngatain gue terus?" tanya alif.

zeina hanya menggeleng sebagai jawaban.

"pulang sendiri!" ketus alif lalu melenggang pergi begitu saja. zeina melotot tak percaya, ia lantas mengejar alif yang melangkah cepat didepannya, ia tak mau pulang sendiri

***

keesokannya...

Zeina bersenandung ria dikoridor menuju kelasnya, begitu ia hendak memasuki kelasnya tiba-tiba ada sebuah tangan yang mencekal tangannya, zeina terkejut lalu menoleh kearah pelaku, zeina menghembuskan nafas lega ternyata alif yang memegangnya hampir saja ia berteriak jika orang jahat yang berada didekatnya.

Teruntuk Dia (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang