pertemuan yang tidak sengaja

671 32 0
                                    

Beberapa hari berlalu...

Zeina melakukan aktivitasnya sebagai siswi dikelas akhir dengan lancar, tidak ada yang berani mengganggunya dan tentu semua itu karna perlindungan dari alif, alif tidak pernah melepaskan zeina dari pengawasannya seakan zeina adalah tahanan yang harus dijaga ketat.
Saat bel istirahat guru memanggil alif keruang kepala sekolah entah apa yang sedang dilakukan zeina juga tidak tahu dan saat ini ia hanya bersama dengan reo dikantin karna fandi dan randi juga ada kesibukan dengan kegiatan ekstrakulikuler mereka.

Zeina memakan makanannya dengan lahap sedangkan reo yang duduk dihadapan zeina itu sesekali melirik kearah zeina dengan tatapan bingung, reo benar-benar penasaran apakah zeina benar-benar melupakan bahwa fia adalah sahabatnya? bukankah hubungan zeina dan fia sangat baik sebelumnya? kenapa zeina bisa sampai melupakan fia?

"Reo?" panggil zeina yang membuat reo tersentak terkejut.

"Iya?" sahut reo, ia terlalu terhanyut dalam pikirannya sampai tidak sadar ia melamun.

Zeina mengernyit heran menatap reo, "Lo kenapa natap gue sambil ngelamun gitu? kenapa? ada yang salah sama gue?" tanyanya seraya melihat apakah ada yang salah pada tubuhnya.

"Enggak. gak ada yang salah kok sama lo" ucap reo, "Tapi ze gue benar-benar penasaran, apa lo benar-benar melupakan fia? lo gak ingat dia sahabat lo?" tanyanya.

Zeina menghela nafas pelan lalu menggeleng, ia tidak bisa katakan yang sebenarnya pada reo sekarang karna ia tak mau merusak persahabatan reo dengan fia, lagipula zeina belum cukup bukti untuk menjelaskan apa yang ia ketahui.

"Setelah hari itu, sampai sekarang fia gak masuk sekolah" keluh reo. memang reo kecewa akan apa yang dilakukan oleh fia tapi bagaimanapun fia juga adalah sahabatnya, perlakukan fia selama ini selalu baik dan perhatian padanya.

Zeina tidak tahu harus berkata apa, ia pun melanjutkan makan makanannya. hingga beberapa menit kemudian alif datang menyusul zeina dan reo kekantin lalu alif pun duduk disamping zeina.

"Lagi ngomongin apaan?" tanya alif menoleh kearah reo.

Reo hanya mengedikkan bahunya, sebaiknya ia tak mengungkit masalah fia lagi.

Alif mengernyit heran lalu menatap zeina yang sedang makan dengan lahap, alif tersenyum melihat zeina. untunglah kondisi zeina semakin lama semakin membaik, ia benar-benar lega sekarang.
Alif mengusap puncak kepala zeina tiba-tiba membuat zeina menghentikan aktivitasnya lalu menatap kearah alif dengan tatapan heran.

"Kenapa kamu pegang-pegang kepala aku? ada apaan?" tanya zeina seraya memegang kepalanya.

Alif terkekeh pelan, "Gak ada apa-apa kok, aku cuma senang aja" sahut alif.

"Senang kenapa?"

"Senang aja"

Zeina tak lagi menanggapi. setelah selesai makan alif mengajak zeina kembali kekelas dan reo juga kembali kekelasnya, begitu sampai dikelas mereka duduk ditempat mereka lalu mulai saling menatap, zeina heran kenapa alif terus saja tersenyum menatapnya? apakah ada yang salah dengan wajahnya? zeina pun mulai memegang wajahnya mencari apakah ada sesuatu yang menempel diwajahnya, tapi ia tidak menemukan apapun.

"Kamu ngapain?" tanya alif tersenyum jahil.

"Kamu kenapa natap aku terus sambil senyum-senyum lagi, bilang kalo ada yang aneh sama wajah aku jangan ketawa gak jelas!" cetus zeina kesal karna alif terus saja menertawai dirinya.

Alif terkekeh melihat kekesalan zeina, "Iya emang ada yang aneh sama wajah kamu" ucapnya.

"Hah! serius?" kejut zeina mengambil ponsel alif yang ada disaku seragam pria itu dan mulai membuka kamera untuk melihat apa yang aneh dari wajahnya, tapi anehnya yang ia lihat tidak ada apapun diwajahnya.

Teruntuk Dia (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang