kenyataan pahit

790 40 1
                                    

"Sebenarnya sejak lama abi ingin menjodohkan kamu dengan alisa, kamu mau terima perjodohan ini?" tanya rafa pada alif

PRANG!!!!!!!

sontak semua orang menatap kearah sumber suara, alif membulatkan matanya terkejut melihat sosok yang ia begitu kenal.

"Astagfirullah zeina." ucap ira yang baru saja tiba. ia terkejut melihat zeina membuat beberapa barang yang ia bawa terjatuh berserakan.
ira melihat semua yang ada diruang tamu tengah menatap kearahnya, lebih tepatnya kearah zeina.

ira menunduk. "maaf tuan, nyonya maafkan kesalahan putri saya, maaf atas kecerobohannya hingga membuat kalian terkejut." ucapnya panik, ira pun merapikan barang yang berserakan. sedangkan zain menatap kearah zeina yang masih setia berdiri dengan wajah terkejutnya, zain juga mendengar apa yang didengar kakaknya itu.

"kak?" panggil zain lirih.

zeina tersadar, ia gugup sekarang. air matanya sudah tak dapat terbendung ia hingga menangis namun mencoba menahan isak tangisnya.

sedangkan alif, ia benar-benar terkejut lalu mendekat kearah zeina dan juga zain dan ira.

"apa maksud bibi? zeina sama zain? mereka anak bibi?" tanya alif terkejut.

ira berdiri dengan hormat pada alif. "iya tuan muda, ini putri dan juga putra saya." sahutnya.

sedangkan zeina, ia memalingkan wajahnya kearah zain, ia berusaha menahan tangisnya, ia berusaha menerima kenyataan ini.
sedangkan zain, ia tak bisa lagi melihat wajah kakaknya yang tertekan, ia pun memeluk zeina hingga ira yang melihat itu pun heran.

"zeina kenapa nak? ada apa? kamu terluka?" tanya ira cemas.

alif masih terdiam. ia benar-benar terkejut sekarang, jadi selama ini zeina adalah putri dari asisten rumah tangga dirumahnya?

"zeina ayo nak minta maaf, kamu membuat semua orang terkejut!" titah ira.

"bu." ucap zain mencoba membuat ibunya berhenti.

zeina pun melepas pelukan itu lalu berusaha menenangkan dirinya, ia pun berbalik lalu menatap semua orang yang menatap dirinya.

"sa-saya minta maaf, saya benar-benar tidak sengaja." ucap zeina seraya menundukkan kepalanya.

melihat itu zahra pun mendekat bahkan rafa, zhian dan zhia juga mengikutinya.

"apa kamu baik-baik saja? kamu kelihatan begitu terkejut nak?" tanya zahra lembut.

zeina terdiam. zeina sekarang mengerti dan benar-benar mengingat bahwa zahra adalah wanita pemilik sekolah yang pernah ia lihat hari itu, dan juga zhian, kakak pertama alif yang pernah ia temui ditaman hari itu.

zeina menundukkan kepalanya, ia menggelengkan kepalanya. "tidak. saya tidak apa-apa." sahutnya gugup.

"kamu-

"zeina." baru saja hendak mengatakan sesuatu alif langsung menyerobot dan memegang tangan zeina, alif menatap zeina dengan tatapan lirih.
semua yang melihat itu sontak terkejut dan juga heran.

"zeina.. jujur aku gak tau apapun soal ini, aku benar-benar gak tau kalo bi ira ternyata ibu kamu." jelas alif. alif benar-benar takut zeina akan salah paham lagi padanya.

"Zeina?" tanya zahra. "bukankah kamu sering menyebutkan nama itu? bukankah itu nama gadis yang kamu sukai alif?" tanyanya.

alif sontak menoleh kearah uminya lalu mengangguk dengan cepat.

"iya umi, di-dia...

"maaf." sela zeina lalu melepas tangan alif dari tangannya. "sepertinya kurang pantas seperti ini, saya tidak mau membuat kesalahpahaman." ucapnya.

Teruntuk Dia (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang