keanehan

676 39 0
                                    

keesokan paginya alif datang pagi-pagi sekali kesekolah, alif datang lebih cepat karna ia sudah sangat merindukan zeina dan ingin cepat-cepat menemui kekasihnya itu tapi ketika tiba disekolah, kelasnya masih sepi bahkan kelas lain pun sepi. ya, tentu saja! ini masih terlalu pagi dan tidak mungkin ada murid yang sudah datang.

alif menunggu dikelas, matanya tak terlepas dan terus menatap pintu kelas, beberapa menit kemudian satu persatu murid kelasnya sudah datang, alif menghela nafas kasar lalu menatap jam yang melingkar ditangannya.

"5 menit lagi masuk, dimana zeina?" batinnya bingung.

alif pun mengedarkan pandangannya kearah lain, beberapa siswi menatapnya dengan aneh bukan seperti tatapan biasanya, alif mengalihkan pandangannya lagi kearah randi dan fandi dan yang aneh adalah mereka yang tidak menyapa alif,  itu aneh. biasanya mereka antusias begitu melihatnya tapi sekarang mereka bahkan menatapnya dengan sinis.

saat sedang hanyut dalam pikiran tiba-tiba tanisa menghampiri alif dan tanpa izin duduk dibangku kosong yang seharusnya milik zeina.

"ngapain lo duduk disini?" tanya alif dengan tatapan tajam.

tanisa menatap alif dengan tatapan menggoda. "aduh alif kamu gak usah sok setia lagi deh, kamu tenang aja aku mau kok jadi yang kesekian kalinya." celotehnya.

alif heran melihat wanita itu. "Mending lo pergi!" tegas alif tak mau dibantah.

"ya ampun alif, udah deh kamu tuh jangan sok jual mahal lagi, satu sekolah udah tahu kelakuan kamu."

alif mengernyitkan dahinya heran, kelakuan apa yang dimaksud wanita disampingnya itu?

"apa maksud lo?" tanya alif tak mengerti.

tanisa memegang bahu alif. "kamu tenang aja, aku lebih baik kok daripada zeina yang miskin itu!"

alif menyingkirkan tangan tanisa dengan kasar lalu bangkit dengan wajah yang penuh amarah.

"SEKALI LAGI LO OMONG KOSONG, GUE LEMPAR LO DARI SEKOLAH INI!" tegas alif.

tanisa terdiam. ia pun tak mau membuat alif semakin marah dan membuat ancaman itu menjadi nyata, ia mengalah dan kembali ketempat duduknya sendiri.
bel masuk berbunyi dan guru pun tiba dikelas C, alif tidak fokus. ia masih celingak-celinguk kearah pintu menanti kedatangan zeina tapi tidak ada tanda-tanda kedatangan gadis itu.

hingga waktu istirahat tiba, alif pun keluar kelasnya dengan terburu-buru, ia hendak kekelas zain untuk menanyakan kenapa zeina tidak masuk hari ini.
dan, lagi-lagi ia mendapatkan tatapan aneh dari beberapa siswi yang berpapasan dengannya, sebenarnya ada apa dengan mereka hingga menatapnya berbeda dari sebelumnya?

sampainya dikelas zain ternyata teman satu kelas zain mengatakan bahwa zain pun hari ini tidak masuk sekolah, alif semakin tidak mengerti. sebenarnya kemana mereka berdua? kenapa mereka tidak masuk sekolah.
alif pun kembali menuju kelasnya, ia malas ketempat lain jadi ia memutuskan untuk kembali kekelasnya saja.
hingga saat dikoridor alif melihat fia dan juga reo berjalan berlawanan arah dengannya, alif pun segera menghampiri mereka karna mereka adalah sahabat zeina mungkin saja mereka tahu kenapa zeina tidak masuk sekolah.

"Reo." panggil alif. fia dan reo pun menoleh kearah alif.
reo dan fia terdiam menatap alif, sedangkan alif heran dengan tatapan fia yang nampak mengeluarkan aura permusuhan padanya.

"Kenapa?" sahut reo. saat ini reo masih tenang, ia juga belum mempercayai sepenuhnya apa yang terjadi belakangan ini karna sebagai sesama pria reo bisa melihat ketulusan dari mata alif dan juga sikapnya, reo juga sudah tahu kenapa hari itu zeina menangis dengan pilu ditaman rumah sakit, zain sudah menceritakan padanya.

Teruntuk Dia (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang