51.Kekecewaan

12 7 0
                                        

51.KEKECEWAAN

Hari sabtu, hari yang sangat membuat para siswa tegang, karena hari ini adalah hari dimana semua siswa akan menerima hasil ulangan nya kemaren.

Dean hanya diam di kelas nya, dia benar benar tidak bersemangat hari ini.

Seminggu setelah menerima teror, dia merasa mood nya turun drastis, di tambah Alva yang tiba tiba tidak menghubungi nya dan malah memblokir nomor nya.

Berkali kali Dean mencoba mengajak nya keluar sekedar untuk berbicara, namun tetap gagal.

"Dean kamu kenapa" Tanya Alnita.

Dean hanya menggeleng, sudah seminggu dia menjadi pendiam seperti ini.

Dia sedih, hati nya hancur, di saat saat seperti ini, Alva malah menghilang dari nya, dan Dean merasa ini di sengaja.

"Dean lo kenapa" Tanya Fita heran.

Dean masih tetap menggeleng, dia malas untuk menjawab.

Tak lama wali kelas pun datang membawa sebuah raport dan surat pernyataan generasi.

"Selamat pagi semua nya" Sapa nya.

"PAGI BU..."

"Berhubung saya telat lima menit jadi saya langsung bagikan saja, setelah itu kalian langsung pulang dan berikan ke orang tua kalian dan senin besok bisa di kembali kan raport nya"

"BAIK BU..."

"Saya bacakan untuk rangking nya dulu, juara kelas kali ini selamat untuk Alnita Putri, dan rangking dua Krisma, untuk ketiga nya Anela, selamat untuk kalian bertiga" Ucap sang wali kelas.

Dean kaget dan kecewa dengan hasil ulangan nya yang tidak bisa bertahan.

"Yan kamu kok ngak masuk tiga besar" Sela Alnita.

Dean hanya menggeleng sedih.

"Untuk generasi smart ada penurun dari beberapa anak jadi kita mohon maaf selaku guru, untuk generasi tingkat pertama di kelas di raih oleh Alnita, kedua Krisma dan ketiga Alfia"

Hati Dean benar benar hancur, dia sudah di keluarkan dari daftar pantauan generasi.

Rasa nya Dean ingin menangis saat ini. Hati nya hancur dan kesedihan bertambah di dalam hati nya.

Alnita pun memberikan raport milik Dean, "Ini aku ambilin"

"Makasih"

"Dean bisa kesini sebentar" Ujar bu Masri.

Dean pun berdiri dan berjalan ke meja wali kelas nya.

"Maaf kamu berhenti sampai disini sebagai cadangan, karena kamu gagal untuk bertahan di sesi pertama"

"Iya bu maaf saya kurang fokus"

"Silakan tanda tangan"

Dengan berat hati Dean menandatangani berkas generasi itu.

"Terima kasih dan tetap semangat ya"

Dean hanya mengangguk dan kembali duduk.

Dean semakin kecewa dan sedih saat tau peringkat nya di urutan nomor dua puluh delapan.

"Apa, aku..." Dean mencoba tenang, dia berusaha menahan air mata nya.

"Oke sekian dari saya, kalian bisa pulang, langsung sampaikan ke orang tua ya" Ujar bu Masri lalu pergi meninggalkan kelas.

Dean dan Alnita berjalan beriringan keluar kelas nya.

"Dean jangan sedih, gue yakin lo pasti bisa kembali kok" Sela Fita.

DEVA [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang