Sejak saat kejadian itu, nama mu selalu terukir di kepala ku, membuat semua tertuju pada satu nama yaitu nama mu
-Qhillastika Ardean Marisha-
Perubahan itu pasti ada, entah kapan akan berawal itu pasti ada di dalam hidup kita
-Alva Arrayan-
...
"Hidup ini bagaikan memeluk pohon kaktus semakin erat kita peluk, semakin sakit pula kita merasakan nya"
-Qhillastika Ardean Marisha-
***
Hari ini adalah hari terakhir MOS dan besok adalah hari dimana seluruh peserta MOS di perintah untuk mengikuti kegiatan Kemah Bhakti OSIS yang diselenggarakan di lapangan sepak bola SMP Seni Muda.
Seluruh peserta MOS sangat semangat untuk mengikuti nya, akan tetapi tidak dengan Dean.
Dia dilarang mengikuti KBO oleh dokter karena sekarang kondisinya sedang lemah.
Sehari yang lalu dia drop karena mungkin dia terlalu lama terkena cahaya matahari untuk menjadi protokol upacara, hari lalu memang materi MOS adalah latihan petugas upacara dan Liona memilih Dean menjadi protokol, Dean tak pikir panjang dan langsung mengiyakan tanpa melihat resiko nya nanti.
"Lo kenapa kok kaya ngak seneng gitu" tanya Lia.
"Ngak apa apa kok, gue cuma capek" Dean tak ingin semua orang tau bahwa dirinya tidak bisa mengikuti Kemah Bhakti OSIS.
Jam istirahat berbunyi Dean memutuskan untuk tetap di dalam kelas karena tubuhnya masih cukup lemah untuk berjalan.
Dean membenamkan wajahnya di lipatan lengan, dia mencoba menenangkan dirinya, hingga akhir nya Anggi datang membawa kan makanan untuk nya.
"Dean lo sakit" tanya Anggi yang sudah duduk di sebelah nya.
Dean pun kaget karena tidak mengetahui kehadiran Anggi.
"Eh elo, ngagetin aja, enggak kok gue ngak sakit males kekantin aja" jawab Dean bohong.
"Jangan bohong, bibir lo pucet banget tau, ke UKS aja ya gue anter" timpal Anggi.
"Ngak ngak usah, gue ngak apa apa, gue cuma kecape'an, ngomong ngomong lo ngak kekantin" tanya Dean mengalihkan pembicaraan.
"Udah kok, oh ya nih gue bawain roti buat lo, gue tadi sempet tanya sama Riana katanya lo dikelas ya udah sekalian gue beli'in lo ini" ujar Anggi.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Dean tersenyum melihat Anggi membelikan bekal makan untuknya, dihatinya dia sangat senang memiliki sahabat yang sangat pengertian dengan dirinya.
"Makasih ya lo baik banget sama gue" ujar Dean lalu memakan rotinya.
Selang beberapa menit bel masuk pun berdering, Anggi pergi kekelasnya untuk mengikuti materi MOS terakhir.
Dean sangat malas mengikuti materi kali ini, karena yang ada dia hanya dikerjai kakak kelas dengan hal hal yang memalukan.
Suasana kelas seketika senyap karena kedatangan 6 kakak kelas yang akan membimbing materi kali ini.
Dean semakin malas karena disitu ada Novan yang akan membina materi kali ini.