54.Kesalahan

14 6 2
                                    

54.KESALAHAN

"Masalah itu pasti punya alasan, dan masalah terjadi karena sengaja, dan tidak di sengaja"

-Qhillastika Ardean Marisha-

***

Dean kini tengah tiduran di atas kasur nya, ia tengah berpikir sesuatu dengan keras.

"Gue harus gimana" Gumam nya bingung.

Dean melirik ke arah ponsel nya, terlihat Seno sudah mengabari nya sejak tadi.

"Hiih, coba aja dulu Agnes gak minta tolong ke gue"

Dean mencoba memejam kan mata nya, ia berusaha untuk menenangkan diri.

"Apa gue terima dia aja ya"

"Tapi, agghrrr" Dean frustasi, dia pergi kamar mandi untuk mencuci muka nya.

"Alva Arrayan"

Dean berhenti saat ia tengah membasuh muka, ia sekilas mendengar suara yang menyebut kan nama Alva.

"Kak Alva, iya tapi gue harus gimana, bahkan dia aja udah cuek sama gue, bahkan dia udah lupa sama gue" Ucap Dean sendirian.

Dean keluar dari kamar mandi, ia terkejut saat Michel sudah duduk di meja belajar nya.

"Kak Michel, sejak kapan disini"

"Elo nya aja yang budeg, nih gue kesini cuma mau kasih ini" Michel pun memberikan sebuah surat.

"Dari mana, dari siapa"

"Baca aja"

Dean pun membuka nya dan membaca isi surat itu.

"Gue"

"Iya lo"

"Gue di pilih jadi perwakilan lomba Acara festival akhir tahun" Kaget Dean.

"Iya, jadi lo besok harus berangkat ke Bimbel, buat mendiskusikan ini sama yang lain"

"Ngak, gue ngak mau"

"Lah gimana, kan lo dah terpilih"

"Gue ngak bisa tampil sendirian lagi kaya dulu" Sela Dean.

"Siapa yang bilang sendiri, tuh lihat keterangan paling bawah"

Dean pun melihat nya, ia kaget tak percaya.

"Inti nya gue di suruh mewakili acara festival akhir tahun di gedung kesenian, dan sama Satria" Jelas Dean yang sudah mulai paham.

"Yes, dan lo harus membawakan tema seni musik tau ngak, biar nuansa nya itu gimana kalo lo yang nyanyi"

"What, gue ngak bisa nyanyi"

"Elah, ngak usah sok lo, bakat tetep bakat"

Dean hanya bisa menghela napas nya pasrah, dia benar benar terepot kan oleh semua ini.

***

Dean berjalan menuju ruang ujian nya, ia terlihat sangat malas kali ini, jika bukan kerena ulangan, dia akan membolos karena tengah di pusing kan oleh pikiran nya.

Sesampainya Dean di ruangan nya, ia duduk menunggu seseorang. Tak lama seseorang yang ia tunggu pun datang.

"Hei" Sapa nya.

"Hei, lama banget"

"Iya maaf, tadi di jalan udah agak macet, oh ya kamu mau cerita apa kemaren"

DEVA [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang