3.AWAL CERITA
Pagi yang cerah, mentari mulai menyorot kan cahaya merah nya.
Dean tengah sibuk dengan buku-buku sekolah nya, hari ini dia resmi menjadi siswa SMP Seni Muda.
"DEAN TURUN SAYANG, SARAPAN" teriak Amara.
"IYA MA BENTAR" Dean pun memasukkan bukunya dan beranjak ke ruang makan.
"Pagi mama" sapa Dean.
"Pagi sayang cantik banget" ujar Amara sambil menyiapkan piring untuk Dean dan Ares.
"Iya dong ma, kan Dean udah resmi sekolah di SMP pujaan" jawab Dean sambil menarik kursi makan.
"Pagi kak, ma" sapa Ares yang baru saja turun.
"Pagi" jawab mereka berdua.
"Dean kamu nanti berangkat sama Michel ya mama mau anterin Ares sekalian mama mau ada acara" ujar Amara.
"Iya ngak apa apa ma"
Mereka pun mulai menikmati sarapan nya.
***
"Turun" ujar Michel.
"Bisa ngak sih kalo sampai sekolah itu ramah dikit sama gue" cerocos Dean.
"Ngapain, kenal aja ngak sama siswanya"
"Sama gue aja tolol" ucap Dean marah.
"Ya terus gue harus gimana, nurunin lo sampai kelas gitu"
"Bukan, ah tau ah susah ngomong sama cowo ngak peka'an kaya lo" Dean pun membalikan tubuhnya dan berjalan memasuki sekolah.
"Lo ngak mau salam" ujar Michel.
"Assalamualaikum" Dean pun melanjutkan jalan nya menuju kelas nya.
Sesampai nya dikelas dia langsung masuk dan sekedar untuk melihat kelasnya.
"Gue satu kelas sama siapa ya" gumam Dean.
Tak lama dua siswa masuk kedalam.
Dean hanya tersenyum ke arah mereka dan mereka membalasnya dengan senyum yang sama.
"Hei lo mau duduk dimana" tanya salah satu gadis kepada Dean.
"Disini aja" jawab Dean.
"Oke" dia pun memilih tempat duduk disebalah meja Dean.
"Kalian saling kenal" tanya Dean.
"Kita satu alumni" jawab gadis yang satunya.
"Oh gitu ya, em kenalin gue Dean" ujarnya sambil mengulurkan tangan nya.
"Hai gue Alumi" ujarnya, Dean pun menjabat tangan nya, akan tetapi Dean heran dengan gadis yang satunya, Mengapa ia tertawa
"Kenapa" tanya Dean kepada nya.
"Lo tau kan nama nya" tanya nya balik.
"A-" mulut Dean terdekap tangan nya lalu dia mendekatkan wajahnya ke dekat telinga Dean.
"Kalo lo berpikiran dia Alumi lo salah, nama dia Arumi, hanya saja di cedhal dan susah mengatakan huruf 'R', jelas" ujar gadis itu sambil menahan tawa.
"Oh gitu iya gue paham kok"
"Oh ya gue Fita nama panjang gue Alfia Demita" jelas gadis tadi lalu menjulurkan tangan ke arah Dean.
"Dean" mereka pun berjabatan tangan.
Semakin lama para siswa semakin banyak yang masuk ke kelasnya dan memilih tempat duduk.

KAMU SEDANG MEMBACA
DEVA [REVISI]
JugendliteraturSejak saat kejadian itu, nama mu selalu terukir di kepala ku, membuat semua tertuju pada satu nama yaitu nama mu -Qhillastika Ardean Marisha- Perubahan itu pasti ada, entah kapan akan berawal itu pasti ada di dalam hidup kita -Alva Arrayan- ...