65.Terancam

9 5 0
                                        

65.TERANCAM

Waktu terus berjalan cepat, tidak peduli keadaan yang terus berubah. Januari sudah berlalu, kini telah berganti dengan bulan kedua.

Seiring berjalan nya waktu, semua pasti akan berubah secara drastis atau berangsur angsur, tapi itu sama sekali tidak terjadi dengan kisah cinta antara Dean dan Alva.

Satu bulan sudah berlalu, kini berita mereka menjalin hubungan sudah di dengar oleh teman kelas mereka bahkan lain kelas. Tapi Dean tetap berusaha sekuat tenaga nya untuk tidak bocor ke kakak kelas nya.

Dean yang berusaha menutupi hubungan nya dari Amara dan keluarga nya pun akhirnya gagal, kedekatan mereka sudah di curigai dari awal tahun.

Bahkan hubungan mereka berdua sudah di ketahui Tiara sejak awal.

Sewaktu Dean di rawat di rumah sakit kala itu, Royan yang niat nya akan mengantarkan Tiara menemui putri nya saat itu malah di kaget melihat Alva tengah bicara serius dengan Dean di kamar rawatnya.

Royan dan Tiara terus menyimak pembicaraan mereka hingga Amara datang untuk membawakan makanan.

Sampai akhirnya mereka harus di kagetkan oleh perlakuan Alva yang tiba tiba mengecup kening Dean.

Hal itu membuat mereka berdua yakin jika putra dan putri mereka menjalin suatu hubungan khusus.

Amara yang mencoba memisahkan Dean dari Alva akhirnya menyerah. Dia juga tidak bisa menghancurkan kebahagiaan putri nya.

Ia mencoba bicara dengan Tiara untuk menitipkan putri nya dengan Alva, karena mereka selalu bersama kemana pun perginya. Amara berpesan kepada Tiara, supaya kejadian kemaren tidak terulang lagi.

Tapi tentu bukan hal mudah setelah kedua keluarga merestui, Alexa ayah tiri Alva masih terus berusaha untuk memisahkan mereka berdua walau secara diam diam dan ringan.

"DEAAN...." Teriak Dehlia saat melihat sahabat nya berjalan di Koridor.

Dean menoleh, "hmm"

"Akhirnya lo kembali juga, lo mau lanjut bimbel di sini" Tanya Lidia.

"Ngak, gue cuma mau ikut les lukis, bela diri sama manah"

"Manah, buat apa" Tanya Lidia.

"Ngak tau gue minat aja".

"Ouh musik, tari, atlet, club bahasa" Tawar Ema.

"Sementara ini ngak dulu deh, kebanyakan takut nya waktu gue ngak cukup"

"Kan bisa tiap hari Yan" Celetuk Dehlia.

"Tiap hari, mampus gue, gue milih Basket, Lukis, Bela diri sama manah aja dah rumit bagi waktu nya" Jelas Dean.

"Lah kan satu kali pertemuan semua Yan, lo juga bisa milih jadwal latihan nya kan berapa hari" Sela Lidia.

"Tetep aja repot"

"Iya repot, lo kan dah punya gebetan" Balas Ino dari belakang.

Dean dan yang lain menoleh, "apa'an sih In" Ujar Dean.

DEVA [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang