57.KESEDIHAN
"Sahabat lah yang selalu ada di saat kita susah, bukan teman yang hadir jika dia butuh"
-Qhillastika Ardean Marisha-
***
Hari rabu, hari dimana semua orang tua siswa Seni Muda datang ke sekolah untuk mengambil nilai ulangan mereka kemaren.
Ada pun beberapa rapat tentang pembekalan Darmawisata yang akan di selenggarakan besok sore.
Dean duduk diam di depan kelas nya, dia sudah menyuruh Amara untuk hadir nanti jam delapan, dan Dean berangkat seperti biasa.
Dean masih melamun memikirkan sesuatu yang entah kini mulai menghantui dirinya.
Tak lama kemudian Fita dan Ristha pun datang, "Assalamu'alaikum"
"Wa'alaikum salam Fit, Rist" Jawab Dean.
"Lo kenapa, pagi pagi dah bengong aja, didepan kelas lagi" Tegur Ristha.
Dean hanya tersenyum kecil, Fita dan Ristha pun masuk kedalam kelas nya dan kembali keluar.
"Hari ini bebas kan" Tanya Fita kepada Dean.
"Ngak tau, ya kaya nya sih iya, pulang aja jam sepuluh kan"
"Gue dah ngak sabar besok" Celetuk Ristha.
"Bisa aja, gue males malah, ngak tau kenapa gue ngak mood jadi nya" Balas Dean malas.
"Lah kenapa, dari awal, kan lo yang paling antusias, kenapa sekarang elo yang paling lemes" Sela Fita.
"Gue takut sama nilai gue, kaya nya gue bakal gagal lagi deh kaya kemaren"
"Ya jangan gitu lah, berdoa aja semoga dapet yang baik, jangan mikirin yang aneh aneh" Balas Fita meyakinkan nya.
Dean kembali menjawab dengan senyuman tipis. Tapi di hati nya dia tetap gelisah dengan hasil penilaian kemaren.
"Semoga mama bisa terima hasil ulangan aku" Gumam Dean dalam hati nya.
***
Penerima'an raport pun selesai, semua orang tua keluar dari aula utama, semua siswa dan siswi menghampiri orang tua nya.
"Mama" Panggil Dean yang berjalan dengan Alnita, Ristha dan Fita.
"Eh sayang, gimana udah boleh pulang, biar langsung sama mama"
"Ngak tau, belum kaya nya"
"Udah kok tante, kita bebas dari tadi" Jawab Fita ragu ragu.
"Ouh, ya udah ambil tas kamu, dan ini pembekalan buat besok, dan ini kaos wisata nya" Ujar Amara.
"Iya ma" Dean dan Alnita kembali ke kelas untuk mengambil tas nya.
"Dean jangan lupa oleh oleh ya" Sela Alnita.
"Iya, nanti waktu berangkat sekolah aku kasih kok, kamu ngak apa apa kan"
"Iya enggak lah, emang nya aku kenapa"
"Ya selama aku wisata, aku bakal jarang buka HP, jadi jarang kabarin kamu"
"Iya ngak apa apa"
"Ya udah yuk" Dean dan Alnita pun keluar dan berjalan kembali ke depan aula utama sekolah.
"Udah ma" Sela Dean.
Amara dan Dean berjalan menuju parkiran, dan sesampainya di sana Dean langsung masuk kedalam mobil nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
DEVA [REVISI]
Teen FictionSejak saat kejadian itu, nama mu selalu terukir di kepala ku, membuat semua tertuju pada satu nama yaitu nama mu -Qhillastika Ardean Marisha- Perubahan itu pasti ada, entah kapan akan berawal itu pasti ada di dalam hidup kita -Alva Arrayan- ...