43.Curahan Hati

11 7 0
                                    

~Semakin tinggi mimpi yang kita capai, semakin banyak pula rintangan yang setia menghadang~

——————————————————————————

43.CURAHAN HATI

Pagi yang cerah, semua orang sangat semangat untuk memulai aktivitas nya hari ini, tapi tidak bagi Dean.

Dia terlihat malas dan kurang ceria di pagi ini. Entah kenapa akhir akhir ini hidup nya sudah tak secerah dulu.

Dia sering sekali melamun dan sedih tanpa sebab. Hal ini sangat menganggu konsetrasi belajar nya dan mengakibatkan Amara sering memarahinya.

Sebulan berlalu sangat cepat sejak kenaikan dan mendapat kelas baru.

Dean sama sekali tidak merasa bahagia di waktu itu, dia merasa dirinya sangat tidak berguna saat ini, dia serasa tersingkir oleh sesuatu.

Tapi Dean tetap sabar, mungkin ini ujian bagi nya, karena Amara pernah bilang, semakin tinggi apa yang kita jalani semakin sulit juga rintangan yang berusaha menjatuhkan nya.

Dean berjalan keluar dari kamar nya dengan tas yang ia bawa di lengan kiri nya.

"Pagi semua" Sapa nya malas.

"Pagi sayang, kamu kenapa, kok lemes gitu" Ujar Amara saat melihat putri nya.

"Ngak apa apa ma"

"Sayang kamu ngak biasa nya loh kaya gini" Tanya Royan khawatir.

"Biasa aja kali pa, Dean emang gini" Jawab Dean lalu duduk di kursi sebelah Ares.

Amara dan Royan pun saling pandang, mereka sudah beberapa kali melihat Dean berubah jadi seperti ini. Dan sewaktu di tanya pasti sama saja jawaban nya.

Setelah sarapan, Dean menunggu Michel untuk mengantar nya.

Tin.....

Dean pun berpamitan dengan orang tua nya dan Ares, lalu ia berjalan ke garansi.

"Kenapa lo" Tanya Michel.

"Ngak apa apa, udah jalan"

Michel pun menjalankan motor nya menuju sekolah Dean.

Sesampainya di sekolah, Dean turun dan langsung masuk tanpa berkata apa apa. Hal itu tentu membuat Michel terheran.

"Nih anak kenapa"

Di kelas Dean duduk di tempat nya, dia membuka ponsel nya, dan melihat beberapa pesan masuk ke nomor kontak nya.

Dean hanya tersenyum sinis saat membaca beberapa dari pesan milik sahabat nya.

"Enak aja, kalian punya otak ngak di pakai, ngapain sekolah kalo ujungnya nyontek temen" Gerutu nya kesal.

Dia beralih ke instagram, dia melihat ada postingan milik Alva di sana.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
DEVA [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang