13.Senyuman Dean

22 12 2
                                    

~Serasa ada yang berbeda jika kamu hadir dan datang di hari hari ku, karena kamu semangat ku~

——————————————————————————

13.SENYUMAN DEAN

"Teman itu selama nya, jadi jangan pernah mempermainkan teman di saat dia sedang senang dan meninggalkan nya di saat dia susah"

-Azka Arviano Lemianova-

***

Senin pagi, Dean berjalan ke kelasnya dengan semangat, dia menaruh tas nya dan berjalan ke teras kelas untuk menyiram tanaman.

Saat hendak mengambil air, dia melihat Alva yang pergi ke kelasnya, akan tetapi tidak membawa tas.

"Ya ampun, gue seneng banget bisa ketemu kak Alva lagi, tapi kok dia ngak bawa tas, apa masih ada urusan" gumam Dean.

Dean pun mengabaikan nya dan kembali menyirami taman kelas nya.

Saat sedang asyik, tiba tiba ada seseorang memeluk Dean dari belakang.

"Ehh" Ujar Dean kaget dan ia pun hampir jatuh.

"Dean gue kangen lo, lo kenapa sih ngak berangkat sekolah, lo sakit apa" tanya Salma berbondong bondong.

"Salma, gue ngak apa apa cuma pingin istirahat aja kok" jawab Dean lalu melepaskan pelukan nya.

"Masa, kok sampe tiga hari" celoteh Salma.

"Iya, sama suratnya aja surat rumah sakit" sambung Relia.

"Hmm gue cuma kecapean, ya gitu lah"

"Jangan bilang lo sakit karena kangen sama kak Alva ya" tuduh Salma.

"Eh, enggak kok, jangan ngarang lo, enggak"

"Halah ngaku aja, ngak masalah, noh sekarang kak Alva udah balik" Salma pun menunjuk Alva yang sedang berjalan kembali ke ruang OSIS.

Dean pun melirik nya, dia tersenyum ke arah Alva, saat Alva menoleh ke arah Dean.

"Kak Alva" panggil Salma.

Alva hanya mengangguk dan tersenyum, hal itu membuat Dean terdesir seketika, dia pun malu sendiri.

"Kak Alva baik banget ya, udah ganteng, baik, ramah, ngak galak lagi" ujar Relia.

"Semua orang kan punya kelebihan sendiri" sahut Dean, lalu ia masuk kedalam kelas nya.

Bel peringatan upacara pun berdering, semua siswa berjalan ke lapangan basket untuk melaksanakan upacara.

Kali ini Dean memilih baris paling depan, karena petugasnya adalah anak anak OSIS dan PKS.

Biasanya Dean akan berbaris di belakang bersama Nistha, agar bisa melihat Alva yang bertugas menjadi PMR, tapi kali ini tidak.

"Cie lo baris di depan biar bisa ngelihat kak Alva ya" tuduh Hisyel.

"Ngak kok, gue cuma takut pingsan doang" jawab Dean.

"Halah ngaku aja apa susah nya sih" timpal Fita.

"Dah ah, diam ntar jadi petugas mau kalian"

"Ya ngak sih"

Dean dan teman teman nya pun mulai fokus dengan upacara.

Dean terkekeh ketika melihat Alva gusar karena panas, bahkan dia pun bertingkah seperti cacing kepanasan, dasar anak kutub

DEVA [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang