70.Sasaran Kedua

11 6 0
                                    

70.SASARAN KEDUA

"Sesakit apa pun kenyataan nya dia bakal tahan dan sekecil apa pun perkara yang membuat nya tersenyum itu ngak bakal dia lupain, rasa sakit akan hilang jika dia bahagia lewat orang yang dia suka"

-Reno Alfhianda-

***

Satu minggu sudah berlalu, peserta praktikum telah kambali pagi tadi. Dan kini Alva tengah istirahat di rumahnya sendirian.

Walau pun hari minggu, tapi orang tua nya tengah ada meeting dan adik nya sedang ada kegiatan tambahan.

Alva melirik ke arah jam dinding, waktu masih menunjukkan pukul delapan pagi. Ia pulang pukul dua dini hari dan ia tak langsung istirahat melainkan membereskan alat alat yang ia bawa lebih dulu.

Dreeet...

Alva kembali membuka matanya, dan mengambil ponsel yang ia taruh di samping ia berbaring.

"Hallo Sam"

[Lo di mana]

"Di rumah, gue baru aja balik tadi pagi"

[Ntar sore temuin kita di rumah Fiki]

"Oke"

[Gue tunggu]

Panggilan pun tertutup. Alva kembali meletakkan ponsel nya. Tiba tiba ia teringat dengan seseorang.

"Dean, dah lama gue ngak chatting sama dia, dan gue juga hilang kabar dari dia satu minggu cuma karena kecurigaan Dean" Gerutu Alva sendiri.

Ia memang benar benar tidak ada kontak apa pun dengan Dean selama seminggu ini, bahkan ia pun tidak pernah menanyakan kondisi nya dengan Michel atau siapa pun.

Ia kembali membuka ponselnya dan memberi chat untuk nya.

Kling...

Dean melirik ke arah nakas, dan bangkit dari meja belajar nya.

"Kak Alva" Senyum seketika muncul di sudut bibir nya.

Ia sangat merindukan nya saat ini, selama kurang lebih satu minggu Dean sama sekali tidak memberikan nya kabar apa pun, karena Dean sendiri tau bahwa ia sedang fokus dengan sekolahnya, juga masalah perdebatan minggu lalu.

Kak AlvaArr(pacar):
P
Ada acara gk?

Gk, cm lgi belajar

Sibuk?

Gk terlalu, masih baca kisi"doang, kenapa?

Mau ulangan?

Iya

Kapan?

Senin besok

Bisa ketemu

Dimana

Terserah

Em, studio gimana

Oke, setengah sembilan aku tunggu di sana, dagh

Ada sedikit rasa kecewa dalam hati Dean, Alva sedikit berubah baginya.

"Kak Alva masih marah sama aku" Gumam Dean.

DEVA [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang