~Ternyata semua rahasia suatu saat pasti akan terbongkar, bahkan sekuat apa kamu menutupi nya, tak sekuat dia mencoba tau~
——————————————————————————
62.PERASAAN YANG TERJAWAB
"MENJAUH DARI DEAN" Satu tinjuan keras mengenai pipi kanan Seno.
"Ka...kak Alva" Dean pun kaget saat tau Alva datang dan memukul Seno.
"Ouh elo rupa nya korban setelah gue" Ujar Seno sembari mengusap sudut bibir nya yang berdarah.
"Korban" Alva pun memincingkan alis nya.
"Iya, lo ngak tau kalo lo sekarang lagi di manfaatin sama Dean"
Alva hanya tersenyum simpul. Ia tidak perlu menanggapi apa pun karena diri nya sudah mendengar semua nya tadi.
"Lo emang ngak tau apa niat selanjutnya, tapi gue jamin lo bakal merasa tersakiti sama cewek murahan kek dia"
Dengan santai Alva maju dan kembali memukul Seno.
"Kak, kak Alva udah udah, jangan" Dean yang melihat nya pun mencoba melerai mereka.
"Minggir, gue ngak terima lo di hina murahan Yan" Jawab Alva.
"Kak udah jangan di layanin, biarin aja"
"Kenapa, lo takut ketahuan kalo gue mantan lo di masa lalu" Balas Seno.
Dean terdiam saat Alva menatap nya, dia merasa tidak bisa apa apa saat ini.
"Asal lo tau, dia nerima gue tepat di hari rabu pukul dua siang, dan dia mutusin gue di hari kamis pukul sembilan pagi, GUE MASIH INGAT JELAS ITU DEAN.." Bentak Seno.
Alva hanya diam mendengar kan Seno bicara.
"Entah berapa banyak cowok yang dia sakiti"
Alva memunculkan smirk nya, "berapa lama lo dah kenal sama dia sampai lo bilang gitu"
"Ouh, kurang lebih beberapa bulan ini"
"Heh, gue dah hampir setahun lebih kenal sama dia, gue deket dah hampir sepuluh bulan ini dan gue ngak pernah lihat sifat Dean yang tadi lo bilang"
Dean tersentak saat tau ternyata Alva membela nya, "kak Alva bela aku"
"Ouh jadi lo yang buat Dean mutusin gue, dasar gak tau diri" Seno melayang kan satu pukulan keras ke arah perut Alva, membuat nya jatuh dan memuntahkan darah segar dari dalam mulut nya.
"KAK ALVA..." Dean menghampiri nya.
"Kak, udah please jangan di layanin, udah please kita pul-"
"DIAM..." Dean terbungkam saat mendengar bentakan dari Alva. Selama mereka dekat, Dean sama sekali tidak pernah melihat Alva semarah ini dan membentak nya.
"Kak Alva marah karena aku, atau karena perkataan Seno tadi, kenapa hari ini harus terjadi" Batin Dean sedih.
Alva bangun dan mengusap mulut nya, ia maju kehadapan Seno, "apa mau lo"
"Ngak banyak gue cuma mau Dean kembali sama gue, dan lo tunduk di hadapan gue"
"Jangan harap" Jawab Alva tegas.
Dean yang melihat Seno akan memukul nya di arah dada kanan Alva langsung menghalangi.
"Kak...Aaaa-" Satu pukulan keras mengenai pelipis Dean. Membuat nya terjatuh dan membentur keras aspal.
Alva yang melihat nya terkejut dan langsung menghampiri Dean.
"Yan, lo ngak apa apa, Dean please Yan maafin gue" Dean terkulai lemas, darah perlahan keluar dari samping kiri kepala nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
DEVA [REVISI]
Ficção AdolescenteSejak saat kejadian itu, nama mu selalu terukir di kepala ku, membuat semua tertuju pada satu nama yaitu nama mu -Qhillastika Ardean Marisha- Perubahan itu pasti ada, entah kapan akan berawal itu pasti ada di dalam hidup kita -Alva Arrayan- ...