7.BAYANGAN ALVA
"Sejak saat kejadian itu, nama mu selalu terukir di kepala ku, membuat semua tertuju pada satu nama yaitu nama mu"
-Qhillastika Ardean Marisha-
***
Saat ini suasana SMP Seni Muda sangat ramai, karena keluarga sekolah tengah mengadakan lomba.
Beberapa lomba di berbagai tempat, seperti tarik tambang yang di laksanakan di lapangan sepak bola, dan lomba balap karung di lapangan basket.
Semua orang disibukkan oleh kegiatan nya masing masing, ada pun acara lomba tambahan kali ini, seperti hias kelas, membuat bunga dari kain perca, padus, dan masih banyak yang lain.
Acara lomba ini diselenggarakan hanya dua hari, hari kamis adalah hari perlombaan dan di lanjut hari sabtu untuk semi final, karena di hari jumat sekolah hanya menyelenggarakan upacara kemerdekaan saja.
"DEAN LO AJA DEH YANG NGELANJUTIN RIAS INI" teriak Mecha seseorang yang begitu dekat dengan Dean walau dirinya tak terlalu suka karena dia sering membenci teman teman nya.
"Iya Mech sabar" sahut Fita.
"Heh gue ngak bilang ama lo"
"Heh lo tau sendiri dong kalo Dean lagi ngapain, emang nya dia punya sepuluh tangan apa" sahut Salma geram.
Dean pun datang dengan membawa lembaran yang ia dapatkan dari wali kelas.
"Apa an tuh" tanya Hisyel.
"Daftar hadir, nih di isi, ntar kasihin ke gue" jelas Dean.
"DEAN LO GANTI'IN GUE DONG, GUE NYA CAPEK" tariak Mecha.
"Iya sabar gue naik dulu" Dean pun menaik ke atas kursi untuk memasangkan pita di atas papan tulis.
Saat Dean naik tiba tiba saja ada dua kakak kelas masuk.
"Yan turun ada kakkel" panggil Salma.
Dean pun menoleh ke bawah dan melihat Liona dengan Alva sedang berdiri di dekat pintu.
Secepat kilat Dean langsung turun, dihatinya dia sangat malu dengan hal ini.
"Maaf kak" ujar Dean.
"Iya ngak apa apa Yan, kita yang seharusnya minta maaf karena udah masuk tanpa izin" jawab Liona.
"Lo kenal dia" tanya Alva.
"Iya dia kan adik kelas alumni gue" ujar Liona.
"Oh hei gue Alva teman nya Liona" ucap nya membuat Dean menatapnya sekilas.
Dean pun tersenyum ke arah Alva, dan mengangguk.
"Ada keperluan apa kakak kesini" tanya Salma dengan semangat.
"Kita mau ambil hasil karya seni kelas ini, udah jadi kan" jawab Alva ramah.
"Udah kak, Yan milik lo mana" ujar Salma.
"Iya gue ambil dulu" Dean pun mengambil hasil karya nya dan memberikan nya ke Salma.
Alva dan Liona pun menyuruh Dean untuk memberi nama.
"Thanks ya Dean" ujar Liona lalu pergi.
Entah kenapa hati Dean terasa takut saat bertemu Alva, gue kenapa?
"Udah cukup ngelamunin kak Alva nya" sela Fita.
"Eh apa an sih, gue ngak ngelamunin dia kok"
Dean pun kembali mengerjakan tugas nya memasang pita.
KAMU SEDANG MEMBACA
DEVA [REVISI]
Teen FictionSejak saat kejadian itu, nama mu selalu terukir di kepala ku, membuat semua tertuju pada satu nama yaitu nama mu -Qhillastika Ardean Marisha- Perubahan itu pasti ada, entah kapan akan berawal itu pasti ada di dalam hidup kita -Alva Arrayan- ...